Intimidasi pada Media

Penulis

Jumat, 4 Juli 2014 21:51 WIB

Penyerbuan dan perusakan Kantor Biro TV One Yogyakarta jelas tidak dibenarkan. Tindakan sekelompok orang yang mengaku sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, apa pun alasannya, merupakan pelanggaran hukum. Jika hal itu dibiarkan, bukan tak mungkin kekerasan dan intimidasi terhadap media dan jurnalis-tak hanya berkaitan dengan pemilihan calon presiden-akan terus terjadi. Kelak, siapa pun yang merasa tak suka pada suatu pemberitaan akan dengan gampang menyerang kantor media atau jurnalis yang dianggap merugikan mereka.

Kekerasan itu terjadi pada Rabu malam lalu, ketika sejumlah orang mendatangi Kantor Biro TV One di kawasan Perumahan Timoho Regency, Yogyakarta. Selain merusak sekitar sepuluh sepeda motor yang diparkir di halaman, mereka mencoret-coret dinding kantor stasiun televisi itu dengan kata-kata kotor. Mereka berang karena stasiun televisi milik Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar yang juga pendukung pasangan Prabowo-Hatta, itu telah menyiarkan berita yang dianggap menghina PDIP.

Sebelumnya, dalam salah satu acaranya, stasiun televisi itu menyebut PDIP memiliki hubungan erat dengan Partai Komunis Indonesia. Pemberitaan inilah yang menyulut kemarahan. Mereka menuding berita itu, selain menyebarkan fitnah, merugikan Jokowi, calon presiden dari PDIP. Dalam masa kampanye yang tinggal hitungan hari ini, berita semacam itu memang bisa merugikan Jokowi.

Kita tahu bahwa sejumlah pemilik media, baik cetak maupun elektronik, adalah pendukung calon presiden tertentu. Dari kubu Prabowo, misalnya, selain Aburizal Bakrie, yang juga memiliki stasiun televisi ANTV, ada pengusaha Hary Tanoesoedibjo, pemilik stasiun televisi RCTI, Global, MMC (dulu bernama TPI), serta harian Koran Sindo. Adapun dari kubu Jokowi, ada Surya Paloh, Ketua Partai NasDem yang juga pemilik stasiun televisi Metro TV dan surat kabar Media Indonesia.

Tapi, kendati mereka pemiliknya, semestinya tidak boleh menggunakan stasiun yang frekuensinya milik publik untuk kepentingan salah satu calon presiden. Semestinya mereka juga bersikap adil, memberi hak yang sama kepada setiap kandidat untuk tampil di televisi yang sama. Di sini pula sebenarnya letak pentingnya independensi ruang pemberitaan atau newsroom berkaitan dengan pemberitaan seorang calon presiden.

Advertising
Advertising

Sesuai dengan prinsip jurnalistik, nilai-nilai keberimbangan sebuah berita mesti berdasar pada fakta, bukan sekadar gosip. Inilah hal utama yang mesti dipegang teguh para jurnalis. Berita tanpa verifikasi merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang tentang Pers. Yang terjadi, TV One tak memberi ruang kepada PDIP untuk menjawab atas pemberitaan mereka bahwa partai itu ada kaitannya dengan Partai Komunis Indonesia. Namun, di sisi lain, para penyerang itu juga salah. Semestinya mereka mengadukan pemberitaan TV One itu ke Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Pers.

Kasus TV One seharusnya bisa dijadikan pelajaran bagi stasiun televisi untuk lebih berhati-hati menyiarkan berita di ujung massa kampanye ini.

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

3 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

3 menit lalu

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

Nur Alim legenda sepak bola Indonesia asal Bekasi memuji performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

5 menit lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

15 menit lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

16 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

17 menit lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

17 menit lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

19 menit lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Takluk dari Kang / Seo, Indonesia vs Korea Selatan 1-1

22 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Takluk dari Kang / Seo, Indonesia vs Korea Selatan 1-1

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024 masih imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

28 menit lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya