Setelah Pesta Demokrasi Usai

Penulis

Rabu, 9 Juli 2014 21:56 WIB

KEMENANGAN pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014 seharusnya diterima dengan legowo. Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tak perlu mengambil sikap yang membuat panggung pemilihan semakin heboh ripuh.

Kemenangan Jokowi-Kalla ini memang belum resmi. Angka tersebut baru terlihat dari hasil hitung cepat atawa quick count berbagai lembaga riset. Namun, seperti pada pemilu legislatif yang lalu, angka perolehan hitung cepat biasanya tak berbeda jauh dengan hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum. Dalam pemilihan kali ini, sejumlah lembaga survei tepercaya, seperti Indikator Politik Indonesia, Saiful Mujani Research & Consulting, dan Lingkaran Survei Indonesia, menempatkan pasangan Jokowi-Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden. Mereka meraup sekitar 53 persen suara. Adapun Prabowo-Hatta meraih 47 persen suara.

Patut disayangkan, kubu Prabowo-Hatta kemudian tak menerima hasil hitung cepat di sekitar 2.000-an tempat pemungutan suara yang menjadi sampel survei tersebut. Alih-alih memberikan ucapan selamat kepada pemenang, mereka malah mengklaim menjadi pemenang pemilihan. Quick count itu dilawan dengan quick count tandingan. Bahkan Prabowo-Hatta juga mengumumkan "kemenangan" itu lewat stasiun televisi yang selama ini mendukung mereka.

Situasi ini menuntut sikap kenegarawanan Prabowo dan Hatta. Bukankah pada masa kampanye lalu mereka pernah menyatakan "siap untuk kalah"? Mengapa saat pemilu legislatif mereka bisa menerima hasil hitung cepat dari lembaga-lembaga yang kredibel, sedangkan sekarang tidak?

Belum pernah pemilihan presiden sebegitu riuh seperti sekarang dan membuat masyarakat terbelah. Sikap ngotot tak menerima kekalahan hanya akan membuat gejolak politik semakin panas. Prabowo tentu tak mau dicibir sebagai pemimpin yang tak memiliki sikap kenegarawanan, tidak seperti kandidat-kandidat presiden sebelumnya. Dalam pemilihan presiden 2009, Jusuf Kalla, yang kalah bersaing, tak memerlukan waktu lama untuk memberikan ucapan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu pula yang dilakukan George W. Bush, yang mengucapkan selamat kepada Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.

Prabowo berkukuh kubunya belum kalah lantaran berpatokan pada hitung cepat yang digelar Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). Padahal hasil hitung cepat lembaga ini kerap meleset. Beberapa hasil survei Puskaptis yang meleset di antaranya adalah dalam pemilihan Gubernur Sumatera Selatan, yang mengunggulkan Syahrial Oesman-Helmi Yahya, dan ternyata pemenangnya adalah Alex Noerdin-Eddy Yusuf. Hal serupa terjadi dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. Puskaptis menjagokan Agum Gumelar, tapi pemenangnya adalah Ahmad Heryawan. Dalam pemilu legislatif 2009, prediksi Puskaptis juga melenceng. Mereka meramal pemenang pemilu adalah PDI Perjuangan, ternyata yang menang adalah Partai Demokrat.

Advertising
Advertising

Di sinilah dituntut sikap kenegarawanan kandidat presiden dan wakil presiden. Selama berkampanye, mereka saling menonjolkan diri dan mencoba mengecilkan lawan. Tim sukses pun saling sikut mengungkap borok lawan hingga ke ranah media sosial, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Path.

Kini, setelah pemilihan usai, pasangan Jokowi-Kalla dan Prabowo-Hatta harus duduk bersama mengakui keunggulan lawan dengan ikhlas. Yang menang merangkul yang kalah. Yang kalah pun ikhlas mendukung yang menang. Bukankah, saat maju sebagai calon presiden dan wakil presiden, mereka memiliki satu tujuan: sama-sama ingin membuat negeri ini maju dan sejahtera?

Berita terkait

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

32 detik lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

6 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

8 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

14 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

15 menit lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

16 menit lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

16 menit lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

16 menit lalu

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

Deretan bintang Korea Selatan ternama yang akan menjadi pembaca nominasi dan pemenang Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

27 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

29 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya