Pemilihan Presiden dan Sikap SBY

Penulis

Kamis, 10 Juli 2014 21:27 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus memastikan pemilihan presiden yang kini memasuki tahap penghitungan suara berakhir dengan mulus. Suhu politik yang memanas-dipicu oleh klaim kemenangan pemilu berdasarkan hasil quick count yang sama-sama dilakukan oleh kedua pasangan-tak terjadi bila sejak awal pemerintah mampu menjadi wasit yang baik.

Langkah Presiden mengundang setiap pasangan calon ke kediamannya di Cikeas, Bogor, cukup bagus. Presiden Yudhoyono menyeru kedua kubu yang bertarung-pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla-agar menahan diri. Cara ini setidaknya bisa meredam gesekan di kalangan para pendukung hingga penghitungan suara selesai.

Masalahnya, lebih dari sekadar urusan klaim kemenangan, kedua kubu saling mencurigai adanya kecurangan atau praktek politik menghalalkan segala cara. Pertarungan tak sehat sudah terasa saat kampanye hingga menjelang hari pencoblosan. Keadaan ini semakin buruk karena sikap Komisi Pemilihan Umum terkesan lunak. Begitu pula Badan Pengawas Pemilu. Tak ada tindakan tegas terhadap serangkaian pelanggaran yang terjadi selama kampanye.

Pemerintah pun terlihat setengah hati menindak pelanggaran yang berkaitan dengan pemilu. Contohnya kasus kampanye hitam yang menghantam pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dilakukan Obor Rakyat. Terbitan berkedok produk jurnalistik ini berisi fitnah. Polisi amat lamban dalam mengusut kasus itu. Setelah pengelolanya ditetapkan sebagai tersangka, terbitan ini masih saja beredar luas.

Ketidaksiapan pemerintah menggelar pemilihan di luar negeri juga memunculkan persoalan baru. Ratusan buruh migran di Hong Kong, misalnya, tidak bisa menggunakan hak pilih gara-gara tempat pemungutan suara ditutup sebelum semua calon pemilih mencoblos. Alasan bahwa jam izin tempat itu sudah habis terdengar masuk akal. Tapi orang juga bisa mempersoalkan kenapa penyelenggara pemungutan suara tidak menyediakan fasilitas dan petugas lebih banyak untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemilih.

Kasus Hong Kong mencurigakan karena sebagian besar warga negara yang tidak bisa mencoblos itu merupakan pendukung pasangan Jokowi-Kalla. Pemerintah bisa dituding tidak hanya memihak salah satu pasangan, melainkan juga menghilangkan hak pilih rakyat. Dikhawatirkan pola serupa terjadi di tempat lain.

Advertising
Advertising

Presiden Yudhoyono mesti memisahkan kedudukannya sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Sebagai ketua umum partai, boleh saja ia memihak salah satu pasangan calon. Tapi sikap ini, jika tak dilakukan secara hati-hati, akan mudah menimbulkan konflik kepentingan dengan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu. Publik akan curiga bila penegak hukum dan aparat pemerintah terkesan tidak sigap mendukung pemilu yang bersih, adil, dan bebas dari kecurangan.

Presiden semestinya menjaga seluruh tahapan pemilu berlangsung secara jujur dan adil agar proses suksesi kekuasaan juga berjalan mulus.

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 menit lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

7 menit lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

39 menit lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

59 menit lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

1 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

1 jam lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

1 jam lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

1 jam lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya