Takdir Golkar

Penulis

Kamis, 11 Desember 2014 23:20 WIB

Geger Riyanto, Esais dan Peneliti di Purusha Research Cooperatives

Bagi orang-orang yang terkejut oleh bentrok Golkar, seolah-olah tak sepantasnya terjadi, ada sebuah ungkapan lama dalam dunia politik kita: Golkar tak pernah tidak pecah. Sejarah partai berlambang beringin ini adalah halaman-halaman yang tak pernah absen dari perseteruan internal. Mengapa?

Kita tak harus menjadi pakar politik untuk menyadari bahwa Demokrat berada di bawah bayang-bayang SBY. Kata-kata SBY adalah kata-kata partai. Apa yang dikehendaki SBY untuk Demokrat, terjadilah untuk Demokrat. Demikian juga dengan Gerindra dengan Prabowo sebagai figur sentralnya. Pun demikian PDIP dengan Mega sebagai sosok panutannya.

Namun, hal yang sama tak bisa kita katakan untuk Golkar. Bila partai-partai di Indonesia menjadi besar berkat dikatrol oleh figur karismatik tertentu, Golkar bukanlah partai dalam pengertian yang lazim di Indonesia. Partai ini adalah mesin politik yang dalam rezim Orde Baru tak sebentar dimanfaatkan untuk membangun simbiosis dengan pemimpin kultural, ulama, jago, pengusaha, maupun warga awam setempat untuk mengamankan kekuasaan Soeharto.

Dan Akbar Tandjung dalam bukunya pernah menyampaikan bahwa Golkar punya merit system yang memberi penghargaan setimpal kepada kader yang berdedikasi dan berprestasi. Sampai dengan pengertian tertentu, hal ini benar. Elite-elite lokal yang punya kapasitas memenangkan atau membesarkan Golkar, entah bagaimana caranya, akan memperoleh tempat yang dihormati dalam strukturnya. Dengan warna aliran atau ideologi yang kabur, hanya sistem yang apresiatif yang akan memastikan mesin partai bekerja.

Berkat jejaring warisan ini, Golkar sejak Reformasi menikmati kedudukan sebagai partai yang perolehan suaranya paling ajek. PDIP boleh saja menguasai Pemilu 1999. Demokrat boleh saja memenangi Pemilu 2009. Tapi Golkar, yang sumber daya lokalnya bekerja tanpa terusik isu nasional, akan selalu membuntuti di urutan kedua atau menjadi yang pertama saat yang lain sedang tidak diuntungkan oleh situasi politik sesaat. Golkar, selaku sebuah mesin politik dalam pengertian yang sesungguhnya, tak mengenal apa yang disebut Anas "musimnya".

Dengan usianya yang kini melampaui umur rezim-rezim yang membidani dan membesarkannya, jelas saja partai ini tak bisa dikatakan sebagai milik siapa-siapa. Yang terjadi, justru sebaliknya, para figur berebut menunggangi partai ini untuk membesarkan dirinya, memperluas aksesnya, mencapai tujuannya. Golkar tidak pernah kehilangan Akbar Tandjung, JK, saat sosok-sosok ini sudah tak menjabat. Sosok-sosok ini yang justru kehilangan tapakannya di ranah politik selepas masa jabatannya di partai berakhir. Sementara itu, apakah kita bisa membayangkan Demokrat selepas dipimpin SBY dan PDIP selepas dipimpin Megawati?

Dan adalah hal yang sangat tidak mengherankan bila partai ini, saat ini, tengah menjadi medan pertikaian sengit pihak-pihak berkepentingan. Pertaruhan yang sudah disorongkan masing-masing pihak terlalu besar. Siapa pun yang berhasil meyakinkan bahwa partai Golkarnya sah, akan memperoleh seisi kue yang diharapkannya, dan yang lainnya, tersingkir-sebagaimana yang sudah-sudah. Sebagaimana yang akan terus menjadi takdir partai ini. *


Berita terkait

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

31 Juli 2023

Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

Kader Partai Golkar ada yang mengusulkan munaslub Golkar menjelang Pemilu 2024, apakah upaya mendongkel Airlangga Hartarto? Ini pro-kontra para tokoh.

Baca Selengkapnya

Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

30 Juli 2023

Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

Hetifah mengingatkan seluruh anggota Golkar agar mengabaikan isu adanya Munaslub yang menurut dia sengaja dimunculkan oleh kelompok tertentu.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

27 Juli 2023

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

Wacana Munaslub Golkar untuk melengserkan Ketum Airlangga Hartarto menuai pro-kontra dari kalangan politikus Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

26 Juli 2023

Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

Melki Laka Lena menyebut gonjang ganjing Partai Golkar merupakan hal yang biasa terutama menjelang penentuan capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

20 Desember 2017

Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

Dalam Munaslub Golkar, Airlangga Hartarto dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

20 Desember 2017

Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

Airlangga Hartarto disebut-sebut akan merombak kepengurusan Partai Golkar, posisi Sekjen Golkar menjadi salah satu yang bakal dirombak.

Baca Selengkapnya

Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

20 Desember 2017

Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

Politikus Golkar, Ahmadi Noor Supit, menuturkan bahwa ada beberapa posisi penting yang bakal dirombak oleh Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

19 Desember 2017

Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bakal merombak besar-besaran kepengurusan Golkar.

Baca Selengkapnya

Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

19 Desember 2017

Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

Jokowi mengisahkan saat para ketua DPD I Golkar sowan ke Istana Bogor untuk memberi tahu soal pencalonan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar.

Baca Selengkapnya