Tantangan Mengelola Pendatang

Penulis

Kamis, 7 Agustus 2014 00:46 WIB

Percuma saja menggelar Operasi Yustisi, atau apa pun namanya, untuk mengatasi urbanisasi. Operasi ini, meski dengan sanksi berat sekalipun, tak akan bisa menggebah para pendatang.

Sudah banyak bukti soal ini. Saban tahun pemerintah DKI Jakarta menangkapi dan mengusir para pencari kerja di Ibu Kota yang tidak memiliki kartu tanda penduduk Jakarta. Hasilnya sia-sia. Para pencari kerja dari daerah-daerah tetap datang membanjir. Jakarta, dengan perputaran ekonomi yang tinggi, bak lampu yang memikat laron-laron.

Gagal dengan Operasi Yustisi itu, kini pemerintah DKI Jakarta berencana menggelar Operasi Bina Kependudukan. Bedanya, mereka tidak lagi menangkapi orang yang tak punya KTP, melainkan hanya menghukum orang-orang yang mengganggu ketertiban, seperti mengemis atau tinggal di kolong jembatan, pinggir rel, dan bantaran sungai. Dengan kata lain, siapa pun boleh datang ke Jakarta asalkan tak melanggar ketentuan. Langkah yang diklaim "lebih tepat" itu akan digelar dengan sosialisasi, 14 hari setelah H+7 Lebaran atawa sekitar pertengahan Agustus.

Kebijakan reaktif seperti itu sia-sia belaka. Cara tersebut tak akan mampu membendung urbanisasi, yang kini menjadi tren global. Selama ini publik sudah melihat bahwa pemerintah Jakarta tak punya keberanian untuk benar-benar menegakkan aturan, walaupun mereka punya landasan kuat. Sudah ada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, tapi tak serius diterapkan. Pengemis di jalanan dibiarkan. Pemerintah Jakarta juga kelimpungan setengah mati membersihkan bantaran sungai dari rumah-rumah liar. Operasi-operasi model ini hanya hangat-hangat tahi ayam.

Urbanisasi memang menjadi persoalan rumit tidak hanya di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan. Masalah ini juga tidak hanya terjadi seusai Lebaran. Urbanisasi adalah fenomena yang juga terjadi di kota besar di banyak negara, seperti Tokyo, Singapura, Beijing, atau London dan kota besar dunia lainnya. Luas wilayah kota-kota besar dunia hanya 2 persen dari total permukaan bumi, namun menampung 50 persen lebih penduduk, menghabiskan 75 persen energi, dan membuat kota makin ruwet.

Advertising
Advertising

Urbanisasi jelas tak bisa dilawan. Yang bisa dilakukan adalah mengelolanya. Kota-kota besar seperti Tokyo, Beijing, atau London mengantisipasi urbanisasi dengan menyiapkan infrastruktur kota yang matang dan kebijakan yang komprehensif. Mereka membangun transportasi massal yang menghubungkan kota-kota satelit. Mereka juga menegakkan aturan seperti rencana tata ruang dan tata wilayah dengan ketat. Megapolitan seperti Jakarta atau Surabaya tak bisa menghadapi urbanisasi sendirian. Butuh dukungan pemerintah pusat untuk membangun transportasi massal seperti MRT (mass rapid transit) yang menghubungkan kota besar dengan kota kecil di sekitarnya.

Yang juga dibutuhkan adalah kebijakan komprehensif sehingga pembangunan dan gelegak industri tak terkonsentrasi hanya di kota-kota besar. Akibatnya, penduduk yang tinggal di kota kecil yang kurang tersentuh pembangunan dan perputaran roda ekonomi pun bermigrasi ke kota besar. Peta peruntukan kawasan di berbagai provinsi perlu ditinjau ulang.

Berita terkait

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

3 menit lalu

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

Kehadiran para musisi di Saranghaeyo Indonesia 2024 itu dilengkapi dengan berbagai penampilan luar biasa yang mengundang sorak sorai penonton.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

13 menit lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

20 menit lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

32 menit lalu

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

Menurut terapis okupasi Salma Khanam, beberapa jenis perlengkapan rumah bisa menyebabkan atau berkontribusi pada radang sendi. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

39 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

39 menit lalu

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

Rizky Febian dan Mahalini merilis lagu "Bermuara" menjelang dimulainya serangkaian prosesi menuju hari pernikahan mereka.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

41 menit lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

1 jam lalu

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

Polda Kepri menjamin penanganan kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan Pj Wali Kota Tanjungpinang tetap berlanjut,

Baca Selengkapnya