Antisipasi Keganasan Ebola

Penulis

Rabu, 13 Agustus 2014 22:17 WIB

Kita tak harus panik menghadapi keganasan virus ebola, yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah dinyatakan sebagai penyakit berstatus darurat kesehatan global. Namun tak bersikap hati-hati juga berbahaya. Meski Indonesia terletak jauh dari episentrum penyebaran ebola di Afrika Barat, kehati-hatian tingkat tinggi harus tetap diberlakukan. Apalagi sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang mustajab untuk mengatasi keganasan virus ini.

Keganasan ebola terbukti dari daya bunuhnya yang luar biasa. Angka kematian akibat serangan virus ini sangat tinggi, berkisar 80-90 persen. Ini jauh lebih tinggi dibanding virus SARS (severe acute respiratory syndrome), yang potensinya berkisar 50-60 persen. Berbeda pula dengan virus SARS yang korbannya bisa ditolong dengan kombinasi antibiotik, virus ebola belum ada penangkalnya.

Daya bunuh itulah yang menyebabkan jumlah korban ebola tergolong tinggi. Sampai pekan lalu, korban tewas sudah mencapai hampir 1.000 orang. Angka ini di luar 1.700 korban yang positif terinfeksi. Sebagian besar yang terjangkit berada di pusat wabah di negara Afrika Barat, yakni Sierra Leone, Guinea, dan Liberia. Namun penyebaran pun sudah terjadi. Sejumlah korban ditemukan pula di Nigeria.

Dampak penyebaran itulah yang harus diperhitungkan, termasuk oleh Indonesia. Ebola menular melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan jaringan orang yang terinfeksi. Ini artinya, kemungkinan penularan antarmanusia sangat tinggi.

Maka, cara paling efektif adalah merawat dan mengisolasi mereka yang terjangkit. Sembuhnya penderita pun tak berarti bahaya telah berlalu. Sebab, penderita yang telah pulih masih bisa menularkan virus hingga tujuh pekan setelah dinyatakan sembuh.

Masalahnya, dengan mobilitas global manusia antarkawasan yang begitu tinggi, isolasi juga mustahil dilakukan. Itu sebabnya, sudah waktunya pemerintah memikirkan langkah lebih serius untuk mencegah penularan. Jika selama ini pemerintah hanya mengimbau warga Indonesia agar membatalkan kunjungan ke negara episentrum ebola, sudah waktunya memperketat larangan itu. Misalnya, membuat daftar negara yang terlarang dikunjungi. Ini memang tak sesuai dengan imbauan WHO yang tak menginginkan pelarangan total. Namun, jika wabah tak kunjung reda, opsi pelarangan total patut diperhitungkan.

Advertising
Advertising

Lebih penting lagi adalah kesiapan menangkal di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia. Pemerintah punya pengalaman soal ini ketika wabah SARS merebak di Asia, sepuluh tahun silam. Pengalaman itu merupakan modal penting. Namun, setelah satu dekade berlalu, prosedur penangkalan haruslah diperbarui. Kemampuan deteksi, pengamatan, dan respons petugas medis serta sarana pendukung di bandara maupun pelabuhan jelas harus ditingkatkan.

Pencegahan masuknya virus melalui mobilitas manusia adalah opsi yang paling mungkin, karena belum ada vaksin untuk virus ini. Jika ada penderita yang telanjur masuk, satu-satunya pilihan adalah karantina dan isolasi total, sembari merawat sang penderita. Maka, kesiapan rumah sakit penampung korban ebola sangat penting.

Berita terkait

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

1 menit lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 menit lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 menit lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Bahlil Siapkan Lahan untuk Investasi Sukanto Tanoto di IKN

12 menit lalu

Bahlil Siapkan Lahan untuk Investasi Sukanto Tanoto di IKN

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim siapkan lahan untuk investasi pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto di IKN.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

13 menit lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

13 menit lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

19 menit lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Orang Serbu Tiket Sheila on 7 di Pekanbaru, Habis Dipesan dalam 7 Menit

28 menit lalu

15 Ribu Orang Serbu Tiket Sheila on 7 di Pekanbaru, Habis Dipesan dalam 7 Menit

Dalam tujuh menit war tiket nonton konser Sheila on 7 dibuka, sudah belasan ribu orang memesannya.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

30 menit lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

31 menit lalu

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

BNPB terus mengupayakan penanggulangan dampak gempa Garut.

Baca Selengkapnya