Ancaman Politikus Gerindra

Penulis

Kamis, 14 Agustus 2014 22:17 WIB

Perilaku Muhammad Taufik sungguh tak patut dicontoh. Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini terang-terangan mengancam akan menangkap Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik. Pernyataan ini bisa dianggap sebagai provokasi yang dapat merusak demokrasi.

Wajarlah bila Husni Kamil bersama komisioner KPU yang lain mengadukan Muhammad Taufik ke polisi. Bagaimanapun ucapan Taufik yang disampaikan di depan umum merupakan intimidasi yang serius bagi komisioner KPU, sekaligus berpotensi menggerogoti kredibilitas lembaga ini. Taufik boleh saja mengadukan balik dengan delik fitnah. Tapi sebagian ucapan Taufik yang tak pantas itu jelas tercatat oleh media massa.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta itu seharusnya berhati-hati dalam bersikap. Sebagai penyokong pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ia boleh tidak setuju dengan keputusan KPU yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden. Hanya, sikap politik ini semestinya diungkapkan secara etis.

Pernyataan Taufik disampaikan setelah kubu Prabowo-Hatta memperkarakan hasil pemilihan presiden itu ke Mahkamah Konstitusi. Dalam konferensi menjelang sidang di MK, ia mengancam akan menangkap Ketua KPU bila polisi tak segera menangkapnya. Di mata Taufik, KPU dianggap bersikap tidak adil dalam pemilihan presiden.

Sikap itu tidaklah konsisten karena pada saat yang sama kubu Prabowo-Hatta membawa kasus ini ke MK. Artinya, mereka percaya pada proses hukum. Di luar itu, juga ada sidang yang diadakan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Dewan ini berhak memberikan sanksi terhadap penyelenggara pemilu yang nakal atau melanggar kode etik.

Taufik dan para pendukung Prabowo-Hatta seharusnya menanti semua proses itu dengan sabar. Tapi mereka malah menggelar demonstrasi di sekitar gedung MK yang menimbulkan kemacetan lalu lintas. Dalam unjuk rasa ini sering pula terlontar ucapan-ucapan kasar yang ditujukan kepada komisioner KPU. Bahkan ada pihak yang mengancam akan melakukan "pengadilan rakyat" terhadap petinggi lembaga ini.

Advertising
Advertising

Partai Gerindra seharusnya tidak membiarkan perilaku Taufik dan kawan-kawan itu. Jika partai ini konsisten dengan tatanan demokrasi, seharusnya Gerindra memberikan sanksi keras terhadap mereka. Apalagi rekam jejak Taufik juga tidak kinclong. Ia pernah divonis hukuman 18 bulan penjara ketika menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta. Taufik dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi pengadaan peralatan kantor KPUD.

Sikap Gerindra ditunggu karena menyangkut komitmen partai ini terhadap demokrasi. Kalangan partai politik seharusnya tunduk pada aturan main. Mereka semestinya menghargai pula lembaga penyelenggara pemilu. Tanpa sikap ini, demokrasi akan mudah berubah menjadi anarki.

Di sinilah peran penegak hukum, termasuk kepolisian, diperlukan. Polisi harus berani mengusut politikus yang menyalahgunakan kebebasan berbicara dalam era demokrasi untuk mengintimidasi pihak lain.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

16 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

18 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

18 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

23 menit lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan

31 menit lalu

Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan

Optus Stadium Perth, Australia menawarkan atraksi yang cukup ekstrem, melangkah di atas atap stadium dengan ketinggian 42 meter di atas permukaan tanah.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

32 menit lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Kamis 2 Mei: Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN Berduel, Berebut Puncak Klasemen

37 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Kamis 2 Mei: Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN Berduel, Berebut Puncak Klasemen

Tim bola voli putra Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN bertemu di pertandingan pekan kedua Proliga 2024 di GOR Jatidiri, Semarang, Kamis.

Baca Selengkapnya

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

40 menit lalu

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

Berikut enam tips alami memutihkan gigi menggunakan bahan-bahan yang mudah dijangkau.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

42 menit lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

46 menit lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya