Teladan Ruang Laktasi dari Banyuwangi

Penulis

Sabtu, 23 Agustus 2014 01:57 WIB

Sudah enam tahun undang-undang mewajibkan perusahaan dan kantor pemerintah menyediakan ruangan khusus bagi ibu untuk menyusui atau mengeluarkan ASI (air susu ibu). Sayangnya, tak banyak yang mematuhi kewajiban ini. Maka, langkah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang mewajibkan seluruh kantor menyediakan ruang laktasi paling lambat hingga akhir tahun ini adalah contoh bagus.

DPRD Banyuwangi mengesahkan Peraturan Daerah tentang Pelayanan Kesehatan Reproduksi sehari setelah peringatan 69 tahun Indonesia merdeka. Dalam perda ini tertulis kewajiban menyediakan ruangan laktasi bagi seluruh instansi pemerintah ataupun swasta. Bila tak memenuhi, pengelolanya akan kena denda Rp 5 juta. Denda yang sama mengancam setiap orang yang menghalang-halangi pemberian ASI eksklusif kepada bayi.

Ancaman sanksi itu diharapkan bisa mendorong pemberian ASI eksklusif selama enam bulan penuh, karena ibu bisa leluasa menyusui bayinya di mana pun dan kapan pun. Hal ini juga memungkinkan ibu melanjutkan pemberian ASI hingga bayinya berusia dua tahun dengan ditambah makanan pendamping.

Dengan perda ini, kelak ruang laktasi di Banyuwangi bakal gampang ditemukan. Sampai sekarang, belum banyak daerah yang mewajibkan tersedianya ruang laktasi, bahkan di tempat yang seharusnya menjadi pelopor penyediaan itu. Di Banyuwangi saja, dari 45 puskesmas, baru lima yang memiliki ruang laktasi. Padahal adanya ruang laktasi akan mendorong pemberian ASI eksklusif yang sangat penting bagi pertumbuhan bayi dan kesehatan ibunya. Yang sering terjadi, para ibu lebih suka memberi bayinya susu formula dan makanan pendamping buatan pabrik.

Di berbagai daerah, angka pemberian ASI eksklusif baru sekitar 65 persen. Angka ini jauh dari target nasional, yang sebesar 80 persen. Pemerintah daerah Banyuwangi bercita-cita agar angka itu bisa segera mencapai 90 persen.

Advertising
Advertising

Memfasilitasi daerah agar memberi ruang laktasi kian penting karena, menurut catatan The World Breast-Feeding Trends Initiatives Report tahun 2010, Indonesia berada di urutan ke-30 dari 33 negara yang para ibunya memberi ASI eksklusif. Peringkat ini bahkan kalah dibanding negara-negara Afrika, seperti Malawi, Ghana, dan Zambia. Laporan lain menunjukkan angka pemberian ASI eksklusif selama enam bulan di Indonesia juga masih tak menggembirakan. Angkanya baru mendekati 55 persen dari jumlah total bayi usia 0-6 bulan.

Penerbitan perda yang tegas mendorong pemberian ASI eksklusif dan kewajiban menyediakan ruang laktasi sudah terbukti ampuh meningkatkan akses bayi terhadap ASI di sejumlah kabupaten lainnya. Di Makassar, misalnya, yang telah memiliki perda serupa sejak 2012, capaian pemberian ASI hingga tahun lalu sudah mencapai 67,8 persen. Ini lonjakan menggembirakan karena, pada 2010, tingkat pemberian ASI tak lebih dari 35 persen.

Jika perda tentang kewajiban memberi ruang laktasi diterapkan di semua daerah, kita yakin generasi anak Indonesia akan tumbuh lebih sehat. Biaya kesehatan untuk perawatan bayi pun bisa terpangkas karena ASI akan meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

40 menit lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

1 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

2 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

2 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

3 jam lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

3 jam lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

3 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

3 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

3 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya