Kedodoran Mengadakan Buku

Penulis

Minggu, 24 Agustus 2014 21:20 WIB

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan amat kedodoran mengadakan buku pelajaran. Saat tahun ajaran baru dimulai pada Agustus ini, belum semua sekolah menerima buku pelajaran Kurikulum 2013. Kekacauan ini tak akan terjadi andaikata Kementerian merencanakan dan mengawasi secara baik proses pengadaan buku.

Siswa menjadi korban akibat ketidakcermatan para pejabat Kementerian. Sejumlah sekolah di daerah terpaksa "berakrobat" mengatasi ketiadaan buku pegangan. Di Brebes, Jawa Tengah, misalnya, guru meminta murid mencetak soft copy buku yang disediakan Kementerian di Internet. Tentu saja murid mesti mengeluarkan biaya sendiri.

Keinginan menerapkan Kurikulum 2013 secara serentak tahun ini sebetulnya bagus. Tapi program ini seharusnya dipersiapkan dengan matang. Apalagi dibutuhkan lebih dari 244 juta eksemplar buku guna mendukung kurikulum anyar itu. Faktanya, pada pekan pertama Juli, baru sekitar 34 persen buku yang terkirim ke sekolah-sekolah. Jangan mengira hanya sekolah di daerah pelosok, di Bekasi pun ada sekolah yang belum menerima.

Para pejabat Kementerian sigap mencari kambing hitam. Sekolah dituding tidak aktif melakukan pemesanan kepada penyedia buku. Distribusi buku juga terhambat karena terpotong libur sekolah dan Lebaran. Pejabat Kementerian Pendidikan semestinya bisa mengantisipasi dan mengatasi semua persoalan itu lewat manajemen pengadaan yang cermat.

Cara memesan buku pelajaran yang rumit seharusnya disederhanakan. Semua sekolah selama ini mengajukan pemesanan lewat dinas pendidikan di tingkat kota atau kabupaten, kemudian diteruskan ke dinas pendidikan tingkat provinsi. Terakhir, pemesanan buku ini diproses oleh Kementerian Pendidikan di Jakarta dan diteruskan ke Lembaga Kajian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sesuai dengan aturan Menteri Pendidikan, batas akhir pemesanan adalah akhir Mei.

Kementerian Pendidikan mengklaim ada sekitar 50 kabupaten atau kota yang belum memesan buku. Namun kalangan guru menegaskan bahwa semua sekolah sudah mengajukan pemesanan dengan menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Masalah muncul karena sekolah belum mendapat kepastian pesanannya sampai akhir Juni. Padahal penggunaan dana BOS selambatnya harus dilaporkan pada 15 Juli. Akibatnya, sekolah tak bisa mengeluarkan dana BOS guna membayar percetakan.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, ternyata banyak percetakan yang bermodal cekak, sehingga tak mampu mencetak buku pesanan. Sebuah percetakan besar, misalnya, harus merogoh kocek hampir Rp 30 miliar untuk menalangi biaya cetak. Bagaimana dengan percetakan kecil, yang ternyata juga memenangi tender buku Kurikulum 2013 ini?

Sudah sepantasnya Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan turun tangan menelisik berbagai ketidakberesan pengadaan buku ini. Apalagi, pada semester kedua nanti, para siswa harus menggunakan buku baru lagi. Jangan sampai Kementerian ini bagai keledai yang kembali terperosok pada lubang yang sama.

Berita terkait

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

2 menit lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg Pertama Semifinal: Bayern Munchen vs Real Madrid 2-2, Vinicius Jr Bikin Brace

12 menit lalu

Hasil Liga Champions Leg Pertama Semifinal: Bayern Munchen vs Real Madrid 2-2, Vinicius Jr Bikin Brace

Pertandingan Bayern Munchen vs Real Madrid tersaji pada leg pertama semifinal Liga Champions berakhir imbang 2-2.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

3 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

4 jam lalu

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

4 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Red Sparks Perpanjang Kontrak Megawati Hangestri untuk Kompetisi V-League 2024-2025

4 jam lalu

Red Sparks Perpanjang Kontrak Megawati Hangestri untuk Kompetisi V-League 2024-2025

Red Sparks memperbarui kontrak Megawati Hangestri Pertiwi untuk mengarungi V-League 2024-2025. Berapa nilai kontraknya?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 jam lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

4 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

4 jam lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

Han So Hee dan Jeon Jong Seo akan Membintangi Drakor Bergenre Noir, Project Y

4 jam lalu

Han So Hee dan Jeon Jong Seo akan Membintangi Drakor Bergenre Noir, Project Y

Han So Hee dikabarkan akan membintangi drama bergenre noir bersama Jeon Jong Seo

Baca Selengkapnya