Kampanye Melawan AIDS

Penulis

Selasa, 2 September 2014 01:01 WIB

Pemerintah harus tancap gas dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS. Jumlah pengidap semakin banyak. Sebaliknya, kampanye tentang penyakit maut ini semakin redup. Kampanye harus kembali digalakkan untuk menyadarkan betapa berbahayanya virus penggerogot kekebalan tubuh yang belum ada obatnya itu. Pemerintah pun mesti menjalankan program secara konsisten dan berkesinambungan.

Pemerintah tak bisa sendirian mengatasi virus maut ini. Kerja sama dengan kelompok-kelompok dan tokoh masyarakat perlu ditingkatkan. Prioritas anggaran pun perlu diubah. Selama ini, mayoritas anggaran masih dialokasikan untuk pencegahan HIV/AIDS. Pencegahan perlu, tapi harus seimbang dengan anggaran untuk merawat mereka yang sudah terjangkit. Hal itu lantaran jumlah pengidap tergolong besar. Hingga Maret lalu, angkanya sudah mencapai 188 ribu orang.

Besarnya jumlah pengidap itu juga akan menjadi ujian bagi presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sektor kesehatan adalah salah satu program prioritas dalam kampanye mereka. Menangani HIV/AIDS akan menjadi ujian apakah program Kartu Indonesia Sehat yang diunggulkan Jokowi-Kalla akan efektif.

Gerakan melawan penyebaran HIV/AIDS mutlak diperlukan karena masyarakat seolah tak peduli lagi seiring dengan melemahnya sosialisasi belakangan ini. Penyebaran virus bahkan sudah merambah pedesaan. Ini, misalnya, terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Pada tahun ini saja, di tempat itu ditemukan 73 pengidap baru terinfeksi.

Cianjur hanya salah satu contoh. Sebab, di tingkat nasional, faktanya lebih mencemaskan. Menurut The Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) 2014, jumlah orang terinfeksi HIV di Indonesia meningkat 48 persen sejak 2005. Ironisnya, peningkatan justru terjadi di tengah penurunan jumlah pengidap di kawasan Asia-Pasifik sebesar 27 persen dan 38 persen secara global.

Advertising
Advertising

Tak ada salahnya pemerintah berkaca dari negara lain. Di Malaysia, ada kewajiban bagi pasangan yang akan menikah untuk bebas HIV/AIDS. Di Thailand, para pekerja seks mensyaratkan penggunaan kondom bagi para pelanggannya. Pro-kontra memang akan muncul. Namun pemerintah mesti tegas dan konsisten demi melindungi publik yang lebih luas.

Kebijakan sebaik apa pun tak akan berjalan tanpa sosialisasi. Tokoh-tokoh publik mesti diyakinkan betapa pentingnya mengkampanyekan gerakan melawan AIDS, sehingga tak ada lagi perdebatan di luar koridor kesehatan. Peran orang tua dan pendidik juga mesti ditingkatkan. Sosialisasi bahaya HIV/AIDS lebih diarahkan kepada siswa sejak dini mengingat korban terbesar adalah usia muda, berkisar 20-39 tahun. Kesadaran masyarakat akan memunculkan kepedulian dan tanggung jawab sosial, sehingga pencegahan dan penanggulangan bisa efektif.

Penyadaran dilakukan terutama terhadap mereka yang terjangkit agar tak malu berobat, termasuk menginformasikan kepada petugas kesehatan jika mengetahui anggota keluarga diduga tertular. Hanya dengan kampanye yang terus-menerus, penyadaran untuk melawan AIDS bisa membuahkan hasil.

Berita terkait

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

1 menit lalu

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

3 menit lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

4 menit lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

3 Game dan Tujuannya ala LinkedIn: Queens, Cross Climb, dan Pinpoint

7 menit lalu

3 Game dan Tujuannya ala LinkedIn: Queens, Cross Climb, dan Pinpoint

LinkedIn meluncurkan tiga jenis game gratis di platformnya pada 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lewat Dubes Jepang, Menpora Ikut Lobi Klub Justin Hubner Agar Bisa Dilepas ke Timnas U-23 Indonesia

9 menit lalu

Lewat Dubes Jepang, Menpora Ikut Lobi Klub Justin Hubner Agar Bisa Dilepas ke Timnas U-23 Indonesia

Menpora Dito Aritedjo menyampaikan permintaan agar Cerezo Osaka melepas Justin Hubner ke Timnas U-23 Indonesia untuk laga lawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

12 menit lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

13 menit lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

13 menit lalu

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

Tawon vespa atau Vespa affinis, jenis serangga berbahaya yang bisa menyerang manusia dan hewan. Seberapa berbahaya sengatannya?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

16 menit lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

20 menit lalu

Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

Dokter anak menyebut anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibanding laki-laki dengan perbandingan 9:1. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya