Di Bandara Kita Merana

Penulis

Rabu, 10 September 2014 21:14 WIB

USULAN agar pemerintah menghentikan sementara kegiatan penerbangan sipil di Bandara Internasional Juanda untuk perayaan ulang tahun ke-69 TNI selayaknya dikaji ulang. Seremoni itu penting, tapi seharusnya tidak mengganggu kepentingan publik dalam waktu lama.

Rencana Markas Besar TNI mengadakan pesta perayaan ulang tahun ke-69 TNI secara besar-besaran tak bisa sepenuhnya disalahkan. Acara yang digelar di Dermaga Ujung, Surabaya, itu akan melibatkan Bandara Juanda sebagai tempat manuver pesawat tempur dan lahan parkir pesawat. Dalam proposal yang diajukan, ada 219 pesawat militer bakal datang dan parkir di Terminal 1 dan 2 Juanda, yang hingga saat ini masih milik TNI Angkatan Udara.

Dengan rencana pesta ulang tahun seheboh itu, jelas penerbangan komersial bakal terganggu. Juanda merupakan salah satu bandara teramai di Indonesia. Bandara ini bukan cuma tujuan akhir, tapi juga merupakan penghubung 20 bandara lain. Bisa dibayangkan efek domino dari penutupan Bandara Juanda.

Tiap hari, menurut data yang dilansir Asosiasi Maskapai Nasional, setiap satu jam ada sekitar 300 pesawat yang terbang dan mendarat di kawasan Sidoarjo itu. Jika bandara ini ditutup selama lima hari seperti diusulkan TNI--pada 1-4 Oktober dan 7 Oktober 2014 dari pukul 07.00 sampai 15.00 WIB-sekitar 1.000 penerbangan akan dibatalkan. Ratusan ribu penumpang bakal marah karena penerbangan mereka terganggu.

Rencana pesta ulang tahun TNI itu mesti ditinjau ulang. Imbauan Presiden agar perayaan ulang tahun TNI tak menghambat roda perekonomian perlu dijabarkan dalam tindakan nyata.

Advertising
Advertising

Kisruh pemakaian bandara seperti yang terjadi di Juanda itu seharusnya membuat pemerintah berpikir ulang bahwa sudah saatnya pemerintah menata kembali posisi bandara komersial. Selama ini banyak bandara komersial menumpang "kos" di pangkalan militer. Selain Juanda, bandara lain yang bernasib serupa adalah Adi Sutjipto (Yogyakarta) dan Abdul Rahman Saleh (Malang). Dengan industri penerbangan yang tumbuh pesat seperti sekarang, sulit mengawinkan bandara dengan pangkalan udara militer.

Selama ini publik sering mengeluh jadwal penerbangan komersial sering terganggu karena tengah digelar latihan militer di bandara yang masih menjadi pangkalan angkatan udara. Pesawat harus antre dengan berputar-putar di udara, menunggu jadwal latihan pesawat tempur selesai.

Pemerintah harus berani membuat terobosan dengan membangun bandara komersial terpisah dari pangkalan militer, seperti yang terjadi pada Bandara Kuala Namu di Medan, yang terpisah dari Pangkalan Udara Polonia.

Paket memindahkan bandara seharusnya menjadi prioritas pemerintah baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla, karena anggaran proyek 62 bandara baru ini sudah disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang APBN Tahun 2015 di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Proyek ini tak boleh ditunda. Alasannya, TNI memerlukan pangkalan udara untuk mengembangkan kualitas tempur prajuritnya. Masyarakat sipil pun butuh bandara komersial yang nyaman dan bisa menggerakkan denyut perekonomian.

Berita terkait

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 menit lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

4 menit lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Cara Mencari Lokasi Tanpa Nama di Google Maps

7 menit lalu

Cara Mencari Lokasi Tanpa Nama di Google Maps

Salah satu langkah yang bisa dilakukan mencar lokasi tanpa nama di Google Maps dengan menggunakan titik koordinat.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas, Pengacara: Menjalani Hukuman Bentuk Tanggung Jawabnya

13 menit lalu

Gaga Muhammad Bebas, Pengacara: Menjalani Hukuman Bentuk Tanggung Jawabnya

Gaga Muhammad, terpidana kasus kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi pada Desember 2019 yang menyebabkan Laura Anna cedera parah, bebas bersyarat.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia vs Jepang 1-3 Usai Kekalahan Trias / Rachel

14 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia vs Jepang 1-3 Usai Kekalahan Trias / Rachel

Trias / Rachel yang turun di partai keempat gagal menyumbang poin saat Indonesia vs Jepang di penyisihan Grup C Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

21 menit lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Lay Zhang Meluncurkan Video Musik Psychic

23 menit lalu

Lay Zhang Meluncurkan Video Musik Psychic

Lay EXO atau Lay Zhang telah merilis video musik solo terbaru Psychic di saluran YouTube. Video berlatar pemandangan di Dubai

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

25 menit lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

35 menit lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

40 menit lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya