Annas dan Pilkada Langsung

Penulis

Kamis, 2 Oktober 2014 00:35 WIB

Terjeratnya Gubernur Riau Annas Maamun dalam kasus korupsi bukanlah bukti kegagalan mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung. Kasus ini justru menunjukkan ketidakmampuan partai politik menjaga integritas kadernya.

Kaitan antara pejabat korup dan pilkada langsung perlu dilihat lebih jernih lantaran kerap digunakan sebagai argumen untuk menampik mekanisme demokrasi ini. Dalih itu pula yang diusung oleh sebagian besar anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang menyokong pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Mekanisme baru itu dituangkan dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, yang belum lama ini disahkan.

Annas bukanlah figur yang sejak awal berkarier di jalur politik. Ia pernah menjadi guru dan birokrat di daerah. Tapi, harus diakui, ia kemudian diorbitkan oleh Partai Golkar. Annas dipercaya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bengkalis pada 1997. Ia kemudian dua kali terpilih menjadi Bupati Rokan Hilir sebelum akhirnya menjadi Gubernur Riau.

Golkar berhasil menempatkan kadernya sebagai bupati dan gubernur, tapi gagal menjauhkan dia dari korupsi. Idealnya, mekanisme pilkada langsung bisa mencegah figur seperti Annas tampil menjadi gubernur. Tapi publik sulit disalahkan bila partai-partai tidak menyodorkan kadernya yang berintegritas, atau jika pilihannya amat terbatas.

Partai Golkar seharusnya mengawasi sepak terjang kadernya karena akan mempengaruhi citra partai ini. Sungguh nista perbuatan Annas, yang selama ini malang-melintang di dunia birokrasi dan politik di daerahnya. Ia ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi saat menerima suap Rp 2 miliar yang diduga berkaitan dengan perizinan alih fungsi hutan.

Advertising
Advertising

Selama ini Annas juga terkesan dibiarkan membangun dinasti politik di Riau. Ia mengangkat anak, menantu, dan kerabatnya untuk sejumlah jabatan penting. Putri Annas, Fitriana, diangkat menjadi Kepala Seksi Mutasi dan Non-Mutasi Badan Kepegawaian Daerah. Winda Desrina, anak kesembilan, dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan Dinas Pendapatan Daerah. Noor Charis Putra, anak lelaki Annas yang baru berumur 27 tahun, dilantik menjadi Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum.

Menguatnya nepotisme politik biasanya diikuti bancakan sumber daya ekonomi daerah yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat banyak. Korupsi merajalela karena peluang untuk menyimpangkan anggaran kian menganga. Sebelum menangkap Annas, misalnya, KPK juga membongkar kebobrokan dinasti politik Gubernur Atut Chosiyah di Banten.

Kebetulan, baik Annas maupun Atut adalah kader Partai Golkar. Sulit membayangkan figur seperti mereka tak muncul lagi setelah mekanisme pemilihan kepala daerah diubah. Politik dinasti dan nepotisme justru akan semakin menjadi-jadi setelah rakyat tidak bisa menentukan pemimpinnya. Tiada peluang bagi rakyat untuk mengoreksi bila partai politik keliru memilih kepala daerah.

Berita terkait

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

5 menit lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

6 menit lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Band Rock Nervosa yang Akan Tampil dalam Hammersonic 2024 Mulai Esok

7 menit lalu

Profil Band Rock Nervosa yang Akan Tampil dalam Hammersonic 2024 Mulai Esok

Nervosa adalah salah satu band rock wanita yang akan tampil dalam festival musik Hammersonic 2024 di Pantai Ancol, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja Bangga dengan Perjuangan Pemain

8 menit lalu

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja Bangga dengan Perjuangan Pemain

Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi penentu kemenangan atas Thailand, untuk memastikan Indonesia maju ke semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

10 menit lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Mengenal Donatella Versace, Sosok Dibalik Brand Fashion Ikonik Versace

15 menit lalu

Mengenal Donatella Versace, Sosok Dibalik Brand Fashion Ikonik Versace

Donatella Versace dilahirkan sebagai anak terakhir dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya, Tina, meninggal karena infeksi tetanus pada usia 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

15 menit lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

16 menit lalu

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Stephanie Poetri Umumkan Pertunangannya, Titi DJ Sudah Tahu?

17 menit lalu

Stephanie Poetri Umumkan Pertunangannya, Titi DJ Sudah Tahu?

Stephanie Poetri mengumumkan bahwa dia sudah bertunangan dengan kekasihnya, Asher Novkov-Bloom.

Baca Selengkapnya

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

17 menit lalu

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

Aturan itu telah disiapkan menjelang pelaksanaan PPDB tahun ini.

Baca Selengkapnya