Berharap pada Undang-Undang Perkebunan

Penulis

Jumat, 3 Oktober 2014 01:42 WIB

Pembatasan investasi asing dalam Undang-Undang Perkebunan yang disahkan pada pekan lalu patut dipertanyakan. Aturan itu justru bertabrakan dengan kebijakan pemerintah yang ingin menarik investor asing.

Komisi Pertanian DPR, yang mengusung ide pembatasan modal asing, sudah menjelaskan alasannya. Namun argumennya terasa tidak logis. Misalnya, dalam era perdagangan bebas yang sudah di depan mata, mereka mengusulkan agar kepemilikan asing di sektor perkebunan dibatasi maksimal 30 persen. Alasan mereka adalah untuk melindungi pengusaha dalam negeri.

Semangat proteksi membabi-buta seperti itu hanya akan merugikan negeri ini. Faktanya, pemerintah pontang-panting membujuk investor asing agar mau menyuntikkan modal ke Indonesia. Iklim investasi di negara ini juga dianggap lebih buruk ketimbang di beberapa negara jiran, seperti Cina, Singapura, dan Malaysia. Aturan baru itu bisa menggagalkan rencana pemerintah mengundang investor asing.

Seharusnya DPR mencari cara agar modal asing berlomba-lomba masuk ke Indonesia. Kita tak perlu alergi terhadap modal asing. Toh, tanpa beleid itu pun, pasar bebas sebenarnya sudah di depan mata. Tahun depan adalah era pasar terbuka, dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Undang-Undang Perkebunan yang baru ini bisa membuat Indonesia dicap tidak konsisten. Dalam berbagai roadshow di luar negeri, pemerintah selalu gembar-gembor mengundang investor. Tapi upaya itu justru tersandung undang-undang yang mencekik keran modal asing. Karena itu, usulan tersebut ditolak pemerintah.

Advertising
Advertising

Memang, Indonesia berkepentingan melindungi pengusaha nasional. Tapi masih banyak cara proteksi yang lebih elegan dan dilakukan dengan selektif. Ide Menteri Pertanian Suswono ihwal besaran pembatasan modal asing yang tak harus disebut dalam undang-undang patut didukung. Pemerintah bisa memberi perlakuan yang berbeda di setiap komoditas perkebunan, misalnya usaha perkebunan kelapa sawit berbeda dengan perkebunan kopi. Patut disyukuri usulan pemerintah ini akhirnya diterima DPR.

Rampungnya pembahasan UU Perkebunan ini tak berarti pekerjaan DPR dan pemerintah telah selesai. Hal yang lebih krusial adalah mengawal pelaksanaannya. Selama ini, itulah titik lemah di negeri kita.

Dalam UU Perkebunan yang baru, contohnya, ada kewajiban pelaku usaha mengalokasikan minimal 30 persen dari total lahan usaha mereka untuk kebun rakyat. Pertimbangannya adalah, menurut DPR, aturan ini untuk memberantas pengusaha nakal yang ingin mencaplok lahan kebun rakyat.

Ketentuan tersebut, yang merupakan revisi atas kebijakan sebelumnya, harus didukung. Ini merupakan sebuah kemajuan. Selama ini pengusaha cuma diwajibkan menyediakan 20 persen dari total lahan yang dimiliki. Akibatnya, terjadi ketimpangan dengan petani. Masalahnya, apakah pemerintah dan DPR sungguh-sungguh mengawasi aturan itu.

Selama ini aturan itu tak sungguh-sungguh ditegakkan. Tidak ada evaluasi. Tak ada pula sanksi dari pemerintah bila pengusaha mangkir dari kewajibannya. Sikap tegas pemerintah amat diperlukan untuk memberantas pengusaha nakal.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

16 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

41 menit lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

1 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

1 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

1 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

1 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya