Dewan Pembajak Reformasi

Penulis

Minggu, 5 Oktober 2014 20:10 WIB

Terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat merupakan kabar buruk. Para politikus penyokong Prabowo Subianto yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih terkesan sedang membajak reformasi. Mereka telah memilih figur yang diragukan integritasnya.

Kubu Merah Putih pula yang mengusung pemilihan secara voting dalam penentuan jabatan di Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan. Mekanisme yang tampak demokratis itu berubah menjadi kartel politik karena diikuti dengan sistem paket. Koalisi Merah Putih sudah membagi-bagi jatah posisi strategis di parlemen.

Tak hanya mengingkari prinsip demokrasi, koalisi yang dominan di parlemen itu juga sembarangan memboyong figur untuk Ketua DPR. Rekam jejak Setya jelas dipertanyakan. Bendahara Partai Golkar itu sudah disebut-sebut dalam urusan yang kurang baik sejak 1998. Saat itu perusahaan Setya menjadi juru tagih piutang Bank Bali ke empat bank yang diambil alih pemerintah karena tak bisa membayar Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.

Badan Penyehatan Perbankan Nasional, yang awalnya tak mengakui piutang itu, setuju membayar Rp 905 miliar. Hanya Rp 350 miliar yang mengalir ke Bank Bali, sisanya menguap. Skandal ini tak pernah diusut aparat hukum, dan Setya terus melenggang di parlemen sebagai anggota Dewan yang digaji negara.

Puluhan tahun sebagai bendahara partai penguasa Orde Baru, Setya disebut pula dalam urusan lain. Nama dia sempat muncul dalam kasus penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional di Riau hingga proyek kartu tanda penduduk elektronik di Kementerian Dalam Negeri. Kini Komisi Pemberantasan Korupsi pun masih terus menyelidiki peran Setya dalam sejumlah kasus korupsi.

Dengan latar belakang seperti itu, Setya tak pantas diusung menjadi Ketua DPR. Fenomena ini juga menunjukkan bahwa reformasi yang dulu diperjuangkan dengan darah dan nyawa sia-sia belaka. Reformasi 1998 merupakan wujud perlawanan publik terhadap kekuasaan Golkar, partai Setya itu, dengan satu harapan agar korupsi pada masa Orde Baru bisa diberantas dan politik kembali berfungsi sebagai sumber harapan hidup yang lebih baik.

Koalisi Merah Putih sebelumnya juga gegabah menyetujui mekanisme pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebelum akhirnya dibatalkan oleh presiden lewat peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu). Kini mereka juga mulai berancang-ancang menolak perpu ini.

Advertising
Advertising

Bersikap berbeda dalam parlemen akan menyehatkan demokrasi bila dilakukan secara terukur. Koalisi Merah Putih terlihat membalas kekalahannya dalam pemilihan presiden secara "membabi-buta". Setelah berhasil mengusung Setya, mereka bertekad menyapu bersih posisi penting di Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Kelak, bukan tidak mungkin pula koalisi itu akan mengubah mekanisme pemilihan presiden secara langsung menjadi lewat MPR. Jika hal ini terjadi, reformasi benar-benar tinggal kenangan.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

59 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

1 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

2 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

2 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

3 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya