Kisruh Sea World

Penulis

Rabu, 8 Oktober 2014 21:26 WIB

Lamban benar pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menyadari kontrak aneh yang dilakukan badan usaha miliknya. Kemelut Sea Word versus PT Pembangunan Jaya Ancol yang berujung penutupan tempat rekreasi itu sejak Agustus lalu menjadi pelajaran yang amat pahit.

DKI, yang memiliki 72 persen saham di PT Pembangunan Jaya Ancol, memerlukan 20 tahun untuk menyadari kekeliruannya. Kerja sama perusahaan ini dengan PT Sea World Indonesia tak banyak menghasilkan keuntungan. Tahun ini, taman hiburan yang menampilkan keindahan aneka ikan laut itu hanya menyumbang pendapatan Rp 1,69 miliar dari total pendapatan Ancol Rp 488,1 miliar. Artinya, Sea World hanya menyumbang 0,35 persen pendapatan.

Seharusnya ada penjelasan memadai dari pemerintah DKI mengapa kontrak seburuk itu dulu diteken. Kerja sama Jaya Ancol dengan PT Sea World milik Lippo Group itu sungguh janggal. Kontrak dengan sistem build-operate-transfer (BOT) yang dimulai sejak 1994 itu selama 20 tahun ini nyaris tak memberikan apa-apa kepada DKI. Sea World hanya menyetor 5 persen dari penjualan tiket dan 6 persen dari penjualan makanan.

Dengan kontrak yang amat tak adil itu, wajar bila PT Pembangunan Jaya Ancol melakukan negosiasi ulang setelah kontrak berakhir tahun ini. Kita sangat mengapresiasi langkah tersebut. Pemerintah DKI semestinya menyelamatkan BUMD dari kontrak tak wajar. Apalagi, belakangan diketahui PT Sea World meminta agar angka bagi hasil dari penjualan tiket diturunkan dari 5 persen menjadi 3 persen.

Langkah PT Pembangunan Jaya Ancol membawa persoalan ini ke Badan Arbitrase Nasional sudah tepat. Upaya itu perlu dilakukan untuk melindungi BUMD. Bukan rahasia lagi, selama ini ada kecenderungan perusahaan pelat merah kesulitan berkembang secara bisnis karena digerogoti pihak luar lewat kontrak-kontrak aneh.

Badan Arbitrase akhirnya memang memenangkan Ancol atas Sea World. Tapi semua itu belum cukup lantaran Sea World mengajukan gugatan ke pengadilan untuk membatalkan putusan Badan Arbitrase. Perang masih akan panjang. Sea World membangun pagar keliling untuk menutupi lokasinya. Mereka tak mau menyerahkan aset seperti yang tertera dalam kontrak BOT. Tindakan itu dibalas dengan instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menutup total akses masuk Sea World pada akhir September lalu.

Advertising
Advertising

Berkaca pada perang melawan Sea World itu, Basuki mesti membangun sistem menyeluruh untuk mengevaluasi seluruh kontrak BUMD. Kesalahan yang terjadi pada kasus Sea World tak boleh terulang. Pemerintah DKI harus memastikan perusahaan miliknya tak dipermainkan.

Rencana merekrut pengacara swasta untuk meladeni gugatan para pengusaha patut diacungi jempol. Dalam jangka pendek, langkah itu bisa menyelamatkan aset-aset pemerintah yang kini sedang diincar swasta. Basuki, yang akan menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI, juga perlu memeriksa kinerja BUMD agar memberikan pendapatan yang maksimal bagi DKI.

Berita terkait

Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

30 detik lalu

Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia ternyata hanya memiliki satu paru-paru saja akibat mengalami infeksi paru-paru. Inilah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Korban Penembakan di Tangerang Meninggal, Polisi Buru Para Pelaku

30 detik lalu

Korban Penembakan di Tangerang Meninggal, Polisi Buru Para Pelaku

Korban penembakan kawanan pencuri sepeda motor di Balaraja, Tangerang, meninggal setelah kritis dan dioperasi.

Baca Selengkapnya

MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

1 menit lalu

MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

SIC Batch 5 2023/2024 menjadi bukti komitmen Samsung dalam menciptakan generasi unggul yang mampu memimpin transformasi digital nasional dan global.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu

9 menit lalu

Serba-serbi Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu

Bobby Nasution tidak menjelaskan secara detail apakah jet pribadi yang dinaikinya sesuai dengan foto yang beredar. Soal gratifikasi?

Baca Selengkapnya

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

16 menit lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

29 menit lalu

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

20 tahun sudah kematian Munir tidak kunjung menemukan titik terang mengungkap siapa dalang pembunuhan Munir sesungguhnya.

Baca Selengkapnya

5 Drakor Dibintangi Son Na Eun Selain Romance in the House

30 menit lalu

5 Drakor Dibintangi Son Na Eun Selain Romance in the House

Aktris berbakat Korea, Son Nae Eun beradu akting dengan Choi Minho dalam drama Korea terbaru bertajuk Romance in the House.

Baca Selengkapnya

Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

30 menit lalu

Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

Pendukung Gibran menuduh Rocky Gerung dalam sebuah acara di televisi telah menyebarkan berita bohong tentang Wali Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

45 menit lalu

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

53 menit lalu

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di John Guise Stadium dihadiri sekitar 35 ribu umat.

Baca Selengkapnya