Awas Bala Ebola

Penulis

Jumat, 10 Oktober 2014 21:24 WIB

Penyebaran virus ebola semakin meluas. Rabu lalu, orang pertama di Amerika Serikat yang diketahui menderita ebola meninggal. Penyebaran di Eropa juga mulai terjadi. Meski belum ditemukan kasus serupa di Indonesia, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Pemerintah tidak bisa mencegah kedatangan bala ini hanya dengan imbauan. Pencegahan lebih serius harus dilakukan karena kita tidak memiliki infrastruktur memadai untuk mengatasi wabah yang telanjur menyebar.

Ebola hemorrhagic fever merupakan penyakit infeksi tropis yang berat. Cara penularannya melalui kontak fisik langsung antarmanusia ataupun lewat cairan penderita. Yang terjangkit harus segera diisolasi. Angka kematian pun tinggi. Dari 100 pasien, 90 meninggal. Saat ini ebola menghantui negara-negara Afrika Barat, seperti Guinea, Sierra Leone, dan Liberia. Diperkirakan 3.000 orang tewas akibat virus tersebut, kebanyakan karena pelayanan kesehatan yang buruk.

Ketua Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga, Prof Dr dr Nasronudin, mengatakan ada kemungkinan penularan ebola ke Indonesia relatif besar. Mobilitas penduduk antara Indonesia dan Afrika tinggi. Warga Nigeria, misalnya, banyak berkunjung ke Indonesia.

Jalur lain yang mungkin menjadi jalan masuknya ebola adalah lewat haji, yang kini sedang berlangsung. Pemerintah Arab Saudi telah melarang jemaah dari keempat negara tersebut untuk berhaji tahun ini. Namun kemungkinan penularan lewat jemaah dari negara lain sangat besar, mengingat ada 3 juta orang berkumpul di satu tempat dalam waktu bersamaan. Ebola harus lebih diwaspadai dibanding Middle East respiratory syndrome (MERS) karena ditularkan antarmanusia, bukan lewat hewan seperti MERS.

Sayangnya, pemerintah Indonesia belum melakukan tindakan pencegahan serius. Sejauh ini pemerintah hanya melakukan sosialisasi. Itu pun amat terbatas. Sikap tenang memang diperlukan agar kepanikan tak merebak, tapi itu bukan berarti menyepelekan. Apa yang dikatakan Nasronudin ini sungguh tepat: "Pemerintah tidak boleh sekadar memberikan berita seolah-olah kemungkinan peredaran ebola itu kecil sehingga masyarakat tidak panik. Masyarakat wajib diedukasi dan dilindungi."

Langkah Malaysia bisa dicontoh. Selain memberi imbauan, mereka berjaga di setiap pintu gerbang. Pemeriksaan penumpang diberlakukan di semua titik masuk utama di Malaysia. Mereka telah menetapkan status waspada terhadap virus ini. Para penumpang dari negara yang terinfeksi ebola, yang menunjukkan nyeri otot dan demam, akan langsung dikarantina. Langkah seperti ini belum dilaksanakan di Indonesia.

Advertising
Advertising

Pencegahan ini penting karena kita tidak memiliki infrastruktur yang kuat untuk menghadapi virus tersebut jika sudah masuk dan menyebar. Meski kita memiliki Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, di tingkat pelaksanaan kita kedodoran. Misalnya perintah karantina sesuai dengan undang-undang saat wabah berbahaya merebak. Kita tak mampu melaksanakan hal itu secara penuh ketika flu burung terjadi.

Berita terkait

Indonesia vs Uzbekistan, Shin Tae-yong Percaya Diri Bawa Skuad Garuda ke Olimpiade Paris 2024

7 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan, Shin Tae-yong Percaya Diri Bawa Skuad Garuda ke Olimpiade Paris 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Shin Tae-yong mengaku tak alami tekanan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

11 menit lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

31 menit lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

40 menit lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

41 menit lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya

Westlife Hadirkan Christian Bautista sebagai Tamu Spesial Konser di Candi Prambanan

44 menit lalu

Westlife Hadirkan Christian Bautista sebagai Tamu Spesial Konser di Candi Prambanan

Selain Christian Bautista, Westlife akan membawa pertunjukan konsep baru ke dalam konser mereka di Candi Prambanan pada 7 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

44 menit lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

5 Tips Atasi Mata Panda

54 menit lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

55 menit lalu

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

56 menit lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya