Dilema Mencari Pendamping Basuki

Penulis

Kamis, 16 Oktober 2014 00:17 WIB

Hanya orang tak berakal yang tidak terkejut melihat nama-nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mantan narapidana kasus korupsi diusulkan oleh Partai Gerindra menjadi calon pendamping gubernur baru Basuki Tjahaja Purnama.

Pencalonan itu menampar rasa keadilan khalayak. Seolah negara ini sudah kehabisan politikus yang punya jejak rekam baik dan mumpuni. Tindakan Partai Gerindra mencalonkan Muhamad Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, amat disesalkan. Bagaimana nasib Jakarta bila kursi wakil gubernur diisi bekas koruptor?

Gerindra dan PDI Perjuangan, sebagai partai politik pengusung pasangan terpilih dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, memang berhak mengusulkan nama calon wakil gubernur. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Namun tak berarti mereka boleh "semau gue" mengusulkan nama calon wakil gubernur. Gerindra dan PDI Perjuangan semestinya mempertimbangkan rekam jejak dan kualitas calon yang diusung.

Taufik, contohnya, sangat tidak layak menduduki kursi nomor 2 di Jakarta. Dia mantan terpidana kasus korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004 senilai Rp 4,2 miliar ketika menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta. Ia kemudian divonis 18 bulan bui pada tahun yang sama.

Dengan "dosa" seberat itu, seharusnya Gerindra memasukkan Taufik ke daftar hitam calon wakil gubernur. Citra Gerindra tercoreng oleh usulan itu. Langkah Basuki menolak usulan Gerindra sudah tepat. Tidak selayaknya Jakarta dipimpin oleh koruptor.

Advertising
Advertising

Jakarta harus dipimpin duet gubernur-wakil gubernur yang bersih dan bekerja keras untuk rakyat. Nama Taufik jelas tak masuk kriteria ini. Adapun nama Boy Sadikin, yang diusulkan PDI Perjuangan, juga terasa kurang pas. Putra mendiang Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin ini pernah menolak Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo. Boy dan Ahok bahkan sempat bersitegang dalam kasus pengadaan bus Transjakarta.

Sulitnya Boy bekerja sama dengan Basuki itu bisa merepotkan. Pemerintahan akan berjalan tersendat-sendat. Itulah yang terjadi di Kota Surabaya ketika PDI Perjuangan ngotot mencalonkan kadernya, Wisnu Sakti Buana, sebagai wakil wali kota. Karena tak memiliki kesamaan visi, kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sering ditentang oleh Wisnu.

Amat aneh, memang, bila visi gubernur dan wakil gubernur tak sejalan. Karena itu, langkah Basuki menolak dua usulan, Taufik dan Boy, bisa dipahami. PDI Perjuangan dan Gerindra seharusnya punya nama lain untuk diusulkan.

Jika kedua partai berkukuh tak mau mengganti nama calon wakil gubernur, apa boleh buat, Basuki tak perlu membawa dua nama itu ke rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Pada akhirnya, kepala daerahlah yang paling berwenang mengajukan dua nama calon pendampingnya, dan bukan partai politik, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Pengosongan kursi wakil kepala daerah pun dibenarkan dalam undang-undang. Toh, telah banyak preseden untuk hal ini. Banyak kepala daerah menjalankan tugasnya tanpa wakil. Namun, jika hal ini ditempuh, Basuki akan minus dukungan dari partai, karena ia sudah keluar dari Gerindra.

Berita terkait

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 menit lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 menit lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

4 menit lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 menit lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

12 menit lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

12 menit lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

18 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

20 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

26 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

27 menit lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya