Bob Sadino

Penulis

Kamis, 22 Januari 2015 01:53 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Flo. K. Sapto W, praktisi pemasaran

Selama ini, agaknya orang salah mengira. Om Bob-panggilan akrab Bob Sadino-dianggap sebagai pelaku bisnis yang hanya bermodal nekat. Tindakan-tindakan bisnis yang sering dia katakan sendiri sebagai kebodohan sepertinya perlu dimaknai lagi. Sebab, di balik keluguannya sebagai pebisnis produk-produk perishable (telur, daging, sayuran), Om Bob ternyata adalah praktisi teori bisnis paling riil.

Dalam memulai bisnis, Om Bob hanya mendasarkan pada kesulitan para ekspatriat dalam mendapatkan telur dan sayuran segar berkualitas. Secara teoretis hal ini adalah sebuah kemampuan melihat demand. Operasi bisnis yang digerakkan demand ini, oleh Cravens & Piercy (2006), dipaparkan sebagai strategi market driven. Konsep teorinya adalah mendasarkan pergerakan bisnis melulu pada apa yang dimaui pasar. Langkah konkret yang dilakukan oleh Om Bob adalah meminta dikirimkan anak ayam petelur dan pedaging dari koleganya di Belanda. Kalau sudah begini, lokasi usaha di Kemang adalah sebuah pilihan jenius. Area ini dihuni oleh banyak ekspatriat yang notabene adalah konsumen paling potensial. Kotler & Keller (2006) mendeskripsikan strategi ini sebagai geographical segmentation sekaligus niche market segmentation. Kecerdikannya membungkus telur dengan plastik dan menyematkan setangkai bunga Anggrek telah memberikan added value pada produknya.

Secara berbeda, Om Bob tidak merilis produknya dengan iklan jor-joran. Calon konsumen dipersilakan mencoba langsung. Jaminan kualitas adalah satu-satunya cara untuk terus berbisnis dan mendapatkan profit. Kotler & Keller bahkan menjadikan kualitas sebagai satu-satunya cara untuk bertahan dalam kompetisi. Testimonial konsumen terbukti efektif. Hawkins, et. al, (2007) mendeskripsikan strategi ini sebagai word of mouth atau promosi getok tular.

Diferensiasi dan inovasi adalah strategi ampuh lain yang dilakukan Om Bob. Salah satu tool untuk menciptakan inovasi-dan dengan demikian juga diferensiasi-adalah dengan mendengarkan keluhan pelanggan. Om Bob dalam hal ini bahkan sudah melewati tahapan dicaci maki oleh konsumen. Berdasarkan ketidakpuasan pelanggan itulah Om Bob kemudian menyajikan berbagai produk inovatif. Terong warna-warni, sayuran hidroponik, dan jagung manis adalah beberapa produk yang saat itu bahkan belum pernah dilihat dan dirasakan oleh konsumen lokal.

Supply chain management dilakukan oleh Om Bob dengan menanam dan menernakkan sendiri sayuran, telur, dan ayam. Sehingga kelangsungan pasokan produknya terjamin aman. Manajemen human capital telah dilakukan oleh Om Bob sehingga karyawan kerasan dan tekun bekerja. Om Bob memang tidak berteori karena Om Bob adalah teori itu sendiri. Rest in peace, Om Bob.


Berita terkait

Di Musda IX HIPPI Fadel Muhammad Jabarkan IKN dan Tantangan Jakarta

8 Desember 2022

Di Musda IX HIPPI Fadel Muhammad Jabarkan IKN dan Tantangan Jakarta

Jakarta tetap menjadi pusat bisnis dan di Kalimantan Timur menjadi pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi DKI Siap Menyesuaikan Harga Imbas dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

3 September 2022

Pengusaha Pribumi DKI Siap Menyesuaikan Harga Imbas dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Sarman Simanjorang menyatakan, pengusaha telah siap menyesuaikan harga barang dan jasa seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pengusaha Pribumi DKI Jakarta Sebut Masih Terjangkau

3 September 2022

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pengusaha Pribumi DKI Jakarta Sebut Masih Terjangkau

Sarman Simanjorang menganggap pemerintah memang harus menyesuaikan tarif bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi Maklumi Keputusan Rem Darurat PSBB Anies Baswedan

10 September 2020

Pengusaha Pribumi Maklumi Keputusan Rem Darurat PSBB Anies Baswedan

Pengusaha Pribumi memaklumi keputusan rem darurat PSBB Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Empat Usul Pengusaha Pribumi untuk Pulihkan Perkonomian UMKM DKI

23 Juli 2020

Empat Usul Pengusaha Pribumi untuk Pulihkan Perkonomian UMKM DKI

Untuk memulihkan perekonomian UMKM, pengusaha pribumi mengusulkan agar jenis bantuan sosial diubah dari bahan pangan menjadi uang tunai.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi: Belum Semua UMKM Buka karena Terkendala Modal

23 Juli 2020

Pengusaha Pribumi: Belum Semua UMKM Buka karena Terkendala Modal

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia menyatakan belum semua UMKM buka di masa PSBB Transisi karena terkendala modal.

Baca Selengkapnya

PSBB Transisi, Pengusaha Pribumi: Ekonomi Kita Masih Gigi Satu

22 Juli 2020

PSBB Transisi, Pengusaha Pribumi: Ekonomi Kita Masih Gigi Satu

Ketua Hippi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menyebut pendapatan sektor perdagangan di masa PSBB Transisi masih stagnan.

Baca Selengkapnya

Karyawan Tempat Hiburan Demo, Pengusaha Pribumi: Wajar Saja

22 Juli 2020

Karyawan Tempat Hiburan Demo, Pengusaha Pribumi: Wajar Saja

Ketua Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai wajar demonstrasi yang digelar para karyawan tempat hiburan di depan Balai Kota Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Terima Bantuan Banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi

24 Januari 2020

DKI Terima Bantuan Banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi

Pemerintah DKI menerima bantuan bagi korban banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Berharap Jokowi Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi

13 September 2019

Pengusaha Berharap Jokowi Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai 16 paket kebijakan ekonomi kurang berhasil.

Baca Selengkapnya