Jerat bagi Pembakar Hutan

Penulis

Sabtu, 18 Oktober 2014 00:40 WIB

Aparat mesti segera menindaklanjuti hasil audit kasus pembakaran hutan Riau oleh Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Hal ini penting agar peristiwa sejenis tak terulang. Inilah peluang penegak hukum untuk menyeret pelakunya ke meja hijau karena hasil audit menunjukkan bukti-bukti siapa bersalah atas terjadinya kebakaran.

Hasil audit telah diumumkan Unit pada Senin lalu. Mereka menyebutkan ada 14 perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan perundang-undangan dalam membuka dan mengelola lahan sehingga terjadi kebakaran. Juga ada enam kabupaten/kota yang terbukti lalai, antara lain Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai.

Audit kepatuhan terhadap pencegahan kebakaran hutan itu dilakukan sejak Juli lalu. Tim yang dipimpin ahli kebakaran hutan yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor, Bambang Hero Sajarjo, "menyisir" seluruh wilayah Riau memakai satelit dan menemukan sekitar 120 ribu titik api. Tim yang bekerja sejak Juli itu kemudian turun ke lapangan guna menelisik dan mencari siapa pembakar lahan tersebut. Hasilnya, sebagaimana telah disebutkan di atas, 14 perusahaan dinyatakan terlibat. Mereka, antara lain, adalah PT SRL, PT SSL, PT NSP, dan PT RRL.

Kebakaran terutama terjadi di lahan gambut berkedalaman hingga 3 meter. Memang tidak semua kebakaran terjadi akibat ulah perusahaan. Sebagian dilakukan masyarakat yang menempati lahan perusahaan tersebut. Kebakaran ini sulit dipadamkan karena, kendati api di atas sudah padam, bara tetap menyala di lapisan bawah. Itu sebabnya, pemberian izin kepada perusahaan untuk mengelola lahan gambut sebenarnya tidak diperkenankan. Pemerintah telah meminta pemerintah daerah memasukkan area "lahan gambut" ke kawasan lindung Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Daerah.

Kebakaran hutan di Riau sepanjang Januari hingga Maret lalu memang tergolong parah. Kini, kebakaran bahkan terjadi di beberapa daerah, seperti Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah. Asap kebakaran selama beberapa pekan telah menyebabkan gangguan penerbangan pesawat. Warga pun terkena iritasi mata dan kulit, radang paru-paru, serta infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Advertising
Advertising

Dalam kebakaran hutan itu, tercatat sedikitnya 30 ribu warga Riau terkena penyakit akibat asap. Presiden Yudhoyono, yang berang melihat pemerintah Riau seperti tak berdaya, sampai turun tangan memimpin upaya pemadaman. Sebelumnya, sejumlah negara tetangga, terutama Malaysia dan Singapura, berkali-kali mengeluhkan gangguan asap yang sampai ke negeri mereka. Kepolisian sudah melakukan penyelidikan, tapi hasilnya hanya segelintir perusahaan yang diperiksa.

Dengan adanya hasil audit itu, Kepolisian sekarang memiliki amunisi untuk membawa kasus ini ke pengadilan. Kepolisian bisa menggandeng para penyelidik dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk bersama-sama menindaklanjuti hasil audit. Bukan hanya pemilik perusahaan pembakar hutan yang diadili, tapi juga pejabat daerah yang alpa mengawasi atau "bermain" dalam memberikan perizinan.

Berita terkait

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

24 menit lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

34 menit lalu

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

Film KHD yang mengangkat kisah hidup tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara akan disutradarai oleh Gina S. Noer dan Maudy Ayunda sebagai produser

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Minyak Tua

42 menit lalu

Pertamina Hulu Rokan Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Minyak Tua

Pertamina Hulu Rokan menyebut lapangan minyak tua dan sempat tidak berfungsi dapat digunakan kembali dengan keuntungan yang banyak atau difungsikan sebagai kilang minyak lagi

Baca Selengkapnya

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

42 menit lalu

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

46 menit lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

48 menit lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

48 menit lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

51 menit lalu

Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

Willawati, produser film layar lebar Budi Pekerti terseret di kasus dugaan tunggakan gaji karyawan kafe Bukanagara Coffee and Roastery yang viral.

Baca Selengkapnya

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

57 menit lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

59 menit lalu

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

Serangan terbaru TPNPB di Intan Jaya terjadi dalam dua hari berturut

Baca Selengkapnya