Ujian Pertama Jokowi

Penulis

Selasa, 21 Oktober 2014 21:26 WIB

Tugas paling mendesak Presiden Joko Widodo saat ini adalah segera menentukan nama menteri-menterinya. Publik berharap Jokowi memegang teguh janjinya, mencari pembantu yang profesional, kapabel, serta bersih dari noda korupsi. Dengan prinsip ini, pemerintah baru bakal kuat.

Rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan harus dijadikan acuan. Sejumlah nama yang disebut bermasalah dan berpotensi menjadi tersangka semestinya tak boleh masuk. Nama-nama seperti Agustin Teras Narang--disebut-sebut sebagai calon Menteri Dalam Negeri--sebaiknya dicoret.?Berdasarkan temuan PPATK, Gubernur Kalimantan Selatan ini pernah melakukan transaksi pencairan dana Rp 2 miliar dari PT Sampit dan setoran dana Rp 2,1 miliar dari PT Kapuas Prima Coal pada 2008. Meski yang bersangkutan menyangkal, rekam jejak ini mengindikasikan aroma gratifikasi.

Nama Rini Soemarno juga disebut sebagai calon Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Namun rekam jejaknya tergolong "lampu kuning". Menteri Perindustrian pada 2001-2004 ini pernah diperiksa KPK dalam kasus dugaan korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas BI.

Tentu masih banyak nama yang patut dicoret. Misalnya Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Ia pernah diperiksa KPK dalam kaitan dengan dugaan suap Rp 2 miliar sewaktu menjabat Menteri Transmigrasi. Presiden tak perlu keder walau para calon bermasalah tersebut berasal dari partai pendukung. Jokowi harus konsisten dengan niat koalisi tanpa syarat yang ia cetuskan. Apalagi, dari 43 nama yang diserahkan KPK dan PPATK, disebutkan ada beberapa yang berpotensi jadi tersangka korupsi.

Meski waktu sudah mepet, Presiden mesti kembali mencari calon menteri yang bersih. Penilaian KPK dan PPATK tetap diperlukan sebagai filter. Para calon harus lolos kriteria, yaitu hartanya bersih dan telah dilaporkan, tak pernah menerima atau terlibat suap, serta tidak terkait dengan kasus yang ditangani KPK.

Advertising
Advertising

Namun lolos filter KPK dan PPATK baru satu langkah. Yang juga penting adalah kompetensi dan kapabilitas. Dalam kriteria ini, banyak nama yang dianggap tidak tepat. Misalnya politikus Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo. Publik belum melihat prestasi masing-masing. Puan, yang digadang-gadang sebagai calon Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, lebih dikenal sebagai anak kandung Megawati. Pengalamannya sebagai pejabat publik belum teruji. Begitu pula Tjahjo Kumolo yang, seperti halnya Puan, berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Ada pula nama Hamid Awaluddin, bekas Menteri Hukum dan HAM, yang disinyalir merupakan titipan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dua jenderal polisi juga masuk bursa menteri, yaitu Inspektur Jenderal Syafruddin dan Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Nama terakhir sempat diributkan dalam kasus rekening gendut Polri, beberapa tahun silam.

Itulah tugas berat pertama Jokowi sebagai presiden. Jika mampu melakukannya dengan baik, ia telah memiliki modal kuat untuk mempelopori pemerintahan yang bersih dan profesional.

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

1 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

1 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

1 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

2 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

2 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

2 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

2 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

3 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

3 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya