Upaya Mengatasi Kekeringan

Penulis

Kamis, 23 Oktober 2014 21:49 WIB

Kekeringan hampir setiap tahun melanda banyak daerah, tapi respons pemerintah selalu bersifat ad hoc. Tidak ada ikhtiar serius dan sistematis untuk mencegah, setidaknya mengurangi, dampak buruk akibat musim kemarau panjang.

Bencana yang sudah berlangsung sekitar dua bulan itu dialami penduduk di banyak wilayah. Daerah yang masih dekat dengan Ibu Kota, seperti Kabupaten Bogor, juga tak luput dari masalah rutin ini. Pemerintah setempat bahkan telah menetapkan status siaga darurat kekeringan di 62 desa yang tersebar di 17 kecamatan, sejak 1 September lalu.

Keadaan serupa terjadi di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Nusa Tenggara Timur. Bencana ini tak patut disepelekan karena, di sejumlah provinsi itu, lebih dari separuh wilayahnya mengalami kekurangan air. Kalau tak segera diatasi, dampaknya bakal serius, dari merebaknya masalah kesehatan hingga kekurangan pangan.

Pemerintah pusat dan daerah seharusnya membantu meringankan penderitaan penduduk yang dilanda bencana. Di Bojonegoro, Jawa Timur, misalnya, ancaman gagal panen dan kekurangan pangan mulai membayangi karena aliran air Sungai Bengawan Solo dan debit air Waduk Pacal terus menyusut. Dengan kondisi semacam itu, hanya sedikit lahan sawah yang bisa diairi. Dalam keadaan normal, Waduk Pacal mampu mengairi 12 ribu hektare area pertanian.

Di Desa Hoi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, problem kesehatan bakal muncul serius. Di sini sedikitnya 283 keluarga terpaksa meminum air dari kubangan ternak karena tak ada air bersih.

Bencana seperti itu selalu terulang setiap tahun, tapi tidak pernah ada upaya mengatasi persoalan ini dengan lebih serius dan mendasar. Apa yang dilakukan selama ini hanya hal-hal berikut ini: mengirim truk tangki air, membagikan jeriken, dan membangun bak penampungan air berukuran besar. Hanya sedikit wilayah yang telah menyiapkan solusi jangka panjang. Misalnya Jawa Timur, yang saat ini merancang pemasangan pipa dan membikin sumur bor. Namun langkah ini baru dilakukan pada periode kedua jabatan Gubernur Soekarwo.

Advertising
Advertising

Pembangunan sumur bor memang menjadi salah satu alternatif yang patut dilakukan. Juga di banyak daerah. Penggalian sumur sekurang-kurangnya sedalam 25 meter guna menjangkau air tanah dalam. Karena posisinya terletak di antara lapisan kedap air jauh di bawah tanah, air ini tetap bisa digunakan pada musim kemarau. Namun, untuk menjalankan solusi yang sederhana ini, belum banyak daerah yang melakukannya.

Langkah lain yang lebih ramah lingkungan sebenarnya pernah dirumuskan pemerintah sendiri, seperti membangun atau memelihara jaringan irigasi, menjaga lingkungan hidup, dan merawat wilayah konservasi air. Tapi semua upaya itu hanya bagus di atas kertas. Pemerintah pusat dan daerah umumnya lebih suka mengantisipasi masalah kekeringan seperti halnya saat menghadapi banjir: merespons secara instan.

Berita terkait

Kampus Ini Buka Seleksi Mandiri Pakai Skor UTBK SNBT 2024 dan Tes di 5 Kota

4 menit lalu

Kampus Ini Buka Seleksi Mandiri Pakai Skor UTBK SNBT 2024 dan Tes di 5 Kota

UM membuka seleksi mandiri dengan memanfaatkan skor UTBK dan tes mandiri di Malang, Jakarta, Yogyakarta, Makasar dan Balikpapan.

Baca Selengkapnya

The Papandayan Bandung Merayakan Ulang Tahun ke-34 dengan Penawaran Spesial

8 menit lalu

The Papandayan Bandung Merayakan Ulang Tahun ke-34 dengan Penawaran Spesial

Wujud apresiasi bagi para tamu dan masyarakat yang telah berbagi pengalaman berkesan dengan The Papandayan selama 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

8 menit lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Sahira Butik Hotel Pakuan Memenangkan Penghargaan "The Exceptional Guest Experience Value 2023"

8 menit lalu

Sahira Butik Hotel Pakuan Memenangkan Penghargaan "The Exceptional Guest Experience Value 2023"

Sahira Butik Hotel Pakuan telah memenangkan hati para pengguna Traveloka.

Baca Selengkapnya

Girona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah

9 menit lalu

Girona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah

Pelatih Michel Sanchez memuji para pemain Girona yang telah mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya berhasil lolos ke Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

23 menit lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

28 menit lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia

31 menit lalu

Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia

Gregoria Mariska Tunjung kecewa gagal menyumbang poin di final Piala Uber 2024 saat Indonesia melawan Cina, Minggu, 5 Mei.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

36 menit lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

39 menit lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya