Tugas Berat Menlu Baru

Penulis

Senin, 27 Oktober 2014 22:44 WIB

Presiden Joko Widodo tentu tak berhenti pada rasa bangga telah memilih menteri luar negeri perempuan pertama sepanjang sejarah Republik. Ia juga harus memastikan menterinya, Retno Lestari Priansari Marsudi, bisa menjawab tantangan global yang kian berat.

Retno, yang punya pengalaman lengkap sebagai diplomat dan birokrat, semestinya mampu mengemban tugas itu. Ia harus menerjemahkan program Jokowi-Kalla mengenai politik luar negeri. Jokowi seringkali mengungkapkan prinsip tak ada tawar-menawar dalam urusan menjaga kedaulatan negara. Dengan sikap ini, berarti pemerintah akan memberi prioritas pada penanganan masalah perbatasan dengan negara tetangga.

Negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia, sudah sering "bermain-main" dengan wilayah perbatasan. Belum lama ini, Malaysia membangun tiang pancang mercusuar di landas kontinen Indonesia, yaitu di Tanjung Datu, Sambas, Kalimantan Barat. Sebelumnya, ada kasus klaim Ambalat. Sedangkan Australia pernah mengembalikan para pencari suaka yang tak dikehendaki ke perairan Nusantara.

Pemerintah selama ini cenderung bersikap lunak. Jokowi-JK diharapkan lebih tegas terhadap, misalnya, kebijakan unilateral Australia yang berkali-kali memasukkan para pencari suaka ke Indonesia itu. Menlu juga harus memeriksa kebenaran kabar pembongkaran mercusuar Tanjung Datu oleh Malaysia demi menghormati pemerintah Jokowi.

Bukan cuma menjaga hubungan bilateral, Indonesia harus pula mempertahankan pencapaian di tingkat regional. Salah satu pencapaian penting adalah keberhasilan Indonesia masuk kelompok G-20. Di sini, Indonesia kerap memainkan peran penting sebagai juru damai, seperti membantu meredakan konflik di Laut Cina Selatan.

Advertising
Advertising

Tugas berat Menlu lainnya, juga menteri ekonomi Kabinet Kerja Jokowi, adalah mempersiapkan Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan pada akhir tahun depan. Pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara ini digagas agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India dalam menarik investasi asing. Di pasar tunggal ini, bukan hanya arus perdagangan barang atau jasa yang dibuka, tapi juga pasar tenaga kerja profesional.

Keinginan Jokowi agar diplomat di luar negeri tak hanya lihai berdiplomasi politik, tapi juga bisnis, mesti menjadi agenda penting Menlu Retno. Ia harus bisa mengubah kerangka berpikir para diplomat dan meningkatkan pengetahuan mereka agar terampil dalam menciptakan peluang ekonomi. Lalu, menjadikan kedutaan besar bukan sekadar tempat bagi urusan visa dan rutinitas lainnya, tapi juga rumah bagi perwakilan bisnis di luar negeri.

Kedutaan besar juga dituntut bisa menjadi tempat berlindung yang paling nyaman bagi tenaga kerja Indonesia. Selama ini, banyak TKI mengeluhkan buruknya pelayanan kedutaan manakala mereka meminta perlindungan. Menlu Retno harus bisa mewujudkan janji Jokowi yang menjamin negara akan hadir ketika warga Indonesia menghadapi masalah hukum di luar negeri.

Berita terkait

2 Drakor yang Dibintangi Gong Yoo Setelah Hiatus

4 menit lalu

2 Drakor yang Dibintangi Gong Yoo Setelah Hiatus

Setelah rehat selama dua tahun tak muncul dalam film atau drama, Gong Yoo akan kembali dengan dua proyek baru, yaitu Squid Game 2 dan The Trunk

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

6 menit lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

21 menit lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Mode Permainan Game Tekken 8

26 menit lalu

Mode Permainan Game Tekken 8

Tekken 8, salah satu fighting game terpopuler dari Bandai Namco

Baca Selengkapnya

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

35 menit lalu

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

35 menit lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

58 menit lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

1 jam lalu

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

Setelah dirilis di App Store untuk iPhone, emulator Nintendo populer Delta akan hadir untuk versi iPad

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

1 jam lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

1 jam lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya