Mencari Lopa Baru

Penulis

Selasa, 28 Oktober 2014 21:19 WIB

PRESIDEN Joko Widodo sebaiknya memilih Jaksa Agung yang bebas dari kepentingan politik. Pengisian jabatan ini merupakan salah satu indikator keseriusannya dalam mewujudkan janji kampanye untuk "memilih Kapolri dan Jaksa Agung yang kompeten sekaligus antikorupsi". Jika perlu, Jokowi bisa mengangkat figur dari luar Kejaksaan.

Langkah paling minimal dari pelaksanaan janji itu adalah menolak calon yang disorongkan partai politik. Aneka kepentingan, yang lazim melekat pada setiap tindakan politikus, seharusnya dijauhkan dari lembaga penegak hukum itu. "Jatah" mereka untuk menempatkan wakil telah habis pada saat Jokowi menyusun kabinet, yang hasilnya diumumkan Senin lalu.

Kejaksaan Agung merupakan bagian terpenting dari wajah pemerintahan Jokowi. Lembaga ini bisa digunakan sebagai salah satu pilar dalam mengejar kesejahteraan masyarakat. Caranya, meningkatkan peran Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi sekaligus merampas hasil kejahatannya. Kita tahu, korupsi telah menjarah berbagai bidang, yang menggerus usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal pemberantasan korupsi dan perampasan hasil kejahatannya, harus diakui Kejaksaan Agung masih berada di bawah bayang-bayang Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal itu setidaknya tecermin dari klaim kedua lembaga dalam penyelamatan uang negara melalui kegiatan penindakan pada 2013. Kejaksaan Agung mengklaim telah menyelamatkan Rp 402 miliar tahun lalu. Adapun komisi antikorupsi, yang strukturnya jauh lebih kecil, menyelamatkan Rp 1,96 triliun untuk waktu yang sama.

Itulah perlunya memilih figur yang andal untuk memimpin Kejaksaan. Ia harus memiliki pengetahuan, pengalaman, dan jam terbang yang tinggi dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang serta perampasan aset. Jokowi sebaiknya pula mengangkat figur yang progresif. Jaksa Agung tak hanya dituntut untuk mampu melahirkan keadilan formal, tapi juga keadilan yang dirasakan masyarakat luas.

Baharuddin Lopa sepatutnya dijadikan standar Presiden Jokowi dalam memilih figur pengisi jabatan Jaksa Agung. Selain memiliki visi jelas tentang penegakan hukum, Jaksa Agung era pemerintahan Abdurrahman Wahid ini kedap dari kepentingan partai-partai politik yang menopang kekuasaan presiden ketika itu.

Advertising
Advertising

Dalam waktu pendek--ia wafat hanya satu setengah bulan setelah menjadi Jaksa Agung?Baharuddin Lopa meninggalkan jejak yang tegas dalam pemberantasan korupsi. Ia memenjarakan koruptor yang sebelumnya tak tersentuh hukum. Pada saat yang sama, ia meningkatkan pengejaran aset konglomerat pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.

Hampir mustahil mengharapkan "duplikat" Lopa muncul dari sodoran partai politik. Ia bisa didapatkan, antara lain, melalui proses rekrutmen yang transparan. Peluang ke arah itu ada dalam visi-misi pencalonan Jokowi-Jusuf Kalla untuk membuka lelang jabatan guna mengisi jabatan strategis pada lembaga penegak hukum.

Berita terkait

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

3 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

15 menit lalu

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

27 menit lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

40 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

48 menit lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

49 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

1 jam lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya