NU dan Sepeda Ontel

Penulis

Sabtu, 31 Januari 2015 00:42 WIB

Muhammadun, Guru dan Kaum Muda NU

Pada 31 Januari 2015, Nahdlatul Ulama (NU) memperingati hari lahir ke-89 tahun. Berdiri pada 31 Januari 1926, NU berdiri dalam gerak dua arah: jam'iyyah dan jama'ah. Pada level jam'iyyah, NU mengembangkan diri sebagai organisasi dengan standar pengelolaan untuk menjawab tantangan zaman. Sedangkan pada level jama'ah, NU adalah barisan kultural umat Islam yang setia menjaga tradisi. Tradisi yang sinergis dengan nilai agama, nasionalisme, dan berdiri paling depan membela tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gerak dua arah ini selalu menghadirkan beragam peluang sekaligus jebakan buat NU. Kalau terseret arus politik oportunis, NU bisa menjadi malapetaka. Tapi, kalau NU teguh menjaga prinsipnya, lahirlah gelora perjuangan. Tarik-menarik tentu saja sering terjadi, tapi untung saja NU selalu kembali kepada garis perjuangannya, yakni Khittah 1926. Dalam Khittah 1926 inilah, NU mesti menoleh ke jejak H. Hasan Gipo-salah satu tokohnya-seorang aktivis-saudagar yang menjadi Ketua Umum PBNU pertama.

Hasan Gipo merupakan orang yang pertama kali mendampingi KH Hasyim Asy'ari dalam memimpin NU. Karena itu, jejak Hasan Gipo menjadi salah satu tonggak berdirinya NU dan inspirasi gerakan NU dalam menjawab berbagai persoalan zaman. Sadar bahwa warga NU banyak berada di lapisan masyarakat desa, ketika memimpin NU (1926-1939), ia selalu memelihara kemandirian warga NU. Ia menggerakkan NU dengan semangat kemandirian, tak mau berada dalam ketiak kolonial. Makanya, NU saat itu selalu berhadapan dengan penjajah.

Hasan Gipo tidak mau tinggal diam untuk membangun NU. Makanya, ia banyak mendirikan syirkah (perserikatan) usaha bagi warga NU. Semangat wirausaha digelorakan, roda organisasi berjalan dengan baik, dan tak pernah membuat "proposal" kepada kolonial. Pada 1935, Hasan Gipo mengimpor sepeda ontel dari Eropa. Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, sepeda ontel dimaksudkan sebagai penguat sarana transportasi warga NU dalam mengelola organisasi.

Saat itu, sepeda ontel tidak sekadar menggerakkan rutinitas keagamaan, tapi juga menggerakkan rakyat menentang penjajah. Dalam berbagai pertemuan syirkah dan rutinitas NU, Hasan Gipo selalu mengajarkan kemandirian. Ia berkeliling ke pelosok-pelosok bersama KH Wahab Hasbullah, menggelorakan semangat perjuangan melawan kolonial. Dengan bersepeda ontel, ia membangun jaringan, memetakan basis rakyat, bergerak cepat menyusun strategi, dan menyuarakan keberanian dalam melangkah menuju masa depan.

Kecerdasan memanfaatkan sarana transportasi sepeda bukan sekadar program bisnis semata, melainkan juga sebagai agenda perjuangan. Inilah yang mesti dipahami dengan saksama. Bangsa ini harus mampu menangkap pesan zaman, jangan sampai terjajah oleh teknologi dan alat transportasi. Bangsa ini harus mandiri, dan NU harus siap berdiri paling depan membela harkat dan martabat rakyat bawah sebagaimana dijalankan Hasan Gipo.

Kini, sepeda ontel bisa jadi hanya alat transportasi biasa. Tapi bisa jadi justru mengilhami gerakan baru NU dan Indonesia dalam memaknai beragam gerakan politik yang melumpuhkan kemandirian bangsa. NU lahir bukan untuk "dijual", melainkan sebagai alat perjuangan buat membangun bangsa tercinta ini.


Berita terkait

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

4 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

45 hari lalu

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.

Baca Selengkapnya

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

Rencana Yaqut Cholil Qoumas menjadikan KUA sebagai sentral pelayanan keagamaan mendapat berbagai respons.

Baca Selengkapnya

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

27 Februari 2024

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan rencana KUA jadi tempat pernikah semua agama harus dituangkan dalam PP atau Perpres.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

29 Januari 2024

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

20 Desember 2023

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

Ketua Fraksi PAN menyatakan tak ada sedikit pun niat Zulhas melecehkan agama.

Baca Selengkapnya

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

10 November 2023

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya, pertama Kristen

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

6 November 2023

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

Forum ICONIST 2023 kumpulkan penelitia dalam dan luar negeri bahas relevansi agama menghadapi kecanggihan teknologi dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

4 November 2023

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

Aksi Bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia menolak dan mengecam segala bentuk penjajahan oleh Israel.

Baca Selengkapnya