Gaduh Kolom Agama

Penulis

Senin, 10 November 2014 21:31 WIB

Penolakan terhadap perkataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal pengosongan kolom agama dalam kartu tanda penduduk mulai berlebihan. Menyebar pula kebohongan-kebohongan. Satu di antara suara-suara yang mengecam bahkan menyebutkan praktek tak mencantumkan agama dalam kartu identitas hanya berlaku di negara komunis.

Kesan yang timbul, ucapan Tjahjo telah meletupkan keadaan genting. Padahal, sebenarnya, apa yang dikemukakan Tjahjo pada pekan lalu itu hanya petunjuk praktis bagi para penghayat aliran kepercayaan dan pemeluk agama di luar tujuh agama resmi dalam kaitan pengisian KTP. Menurut kebiasaan yang berlaku, mereka merasa dipaksa menuliskan satu dari ketujuh agama itu. Pada prakteknya, penyebutan ini justru membuat mereka diperlakukan diskriminatif. Misalnya, dipaksa mengikuti pendidikan agama tertentu di sekolah.

Dalam pernyataannya, Tjahjo menegaskan, para pemeluk kepercayaan dijamin tak akan dipaksa mengikuti agama yang diakui pemerintah saat membuat KTP. Menurut dia, bukan masalah bila mereka mengosongkan dulu kolom agama sampai ada jalan keluar, terutama yang berkaitan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan. Untuk itu, dia berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama; Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; para tokoh agama, serta organisasi masyarakat.

Poin tentang opsi yang bisa ditempuh para pemeluk kepercayaan dan penganut agama lain saat membuat KTP itulah yang, entah kenapa, berubah menjadi ide tentang penghapusan kolom agama. Kabar yang kencang beredar menyebutkan seolah-olah itulah yang memang diinginkan Tjahjo.

Yang merisaukan, betapa semua protes bertumpu sepenuhnya pada informasi versi "editan" yang terus memuat tambahan pelintiran. Boleh dibilang tak ada satu pun yang mau, misalnya, memeriksa ulang pernyataan Tjahjo yang sebenarnya. Seperti yang sudah-sudah, tak ada pula yang mau mengecek bagaimana ketentuan hukum yang berlaku tentang pengisian KTP.

Jika sedikit mau repot, soal mengosongkan kolom agama sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, yang merupakan perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pada Pasal 64 (5) disebutkan: "...bagi penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi dilayani dan dicatat dalam database kependudukan." Dengan kata lain, Tjahjo hanya menyampaikan apa yang sudah gamblang ditetapkan undang-undang.

Advertising
Advertising

Sangat disayangkan, perilaku asal berkomentar, juga sembarang menyebarkan informasi yang menyesatkan di media sosial, itu datang pula dari para elite--politikus, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, atau petinggi organisasi masyarakat. Mustahil mereka tak tahu-menahu akibatnya. Jika demikian halnya, tak keliru jika ada pihak yang menangkap kesan mereka sengaja mengipas-ngipas isu yang di negeri ini sangat mudah terbakar itu.

Berita terkait

Tentukan Langkah Indonesia ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Cahya Dewi Mengaku Sempat Tegang

4 menit lalu

Tentukan Langkah Indonesia ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Cahya Dewi Mengaku Sempat Tegang

Komang Ayu Cahya Dewi memastikan kemenangan regu putri Indonesia atas Korea Selatan di babak semifinal Piala Uber 2024 pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

10 menit lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

17 menit lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

26 menit lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

33 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

34 menit lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

38 menit lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

40 menit lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

48 menit lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

50 menit lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya