Problem di Perbatasan

Penulis

Minggu, 16 November 2014 21:11 WIB

Kabar memprihatinkan dari Nunukan, Kalimantan Timur, memperlihatkan belum tuntasnya pemerintah mengatasi masalah perbatasan. Kendati kawasan rawan sengketa ini telah diperhatikan, banyak penduduk masih memilih menjadi warga negara Malaysia.

Seorang politikus lokal mengungkap realitas yang terjadi di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, itu. Ratusan orang dari Desa Sumantipal, Sinapad, dan Kinokod diperkirakan telah berganti kewarganegaraan. Ada juga yang mempunyai kartu tanda penduduk ganda: Indonesia dan Malaysia. Problem yang lebih serius muncul karena kawasan ini masih dalam sengketa. Sikap penduduk Lumbis Ogong tersebut akan merugikan Indonesia.

Malaysia berusaha mengklaim sebagian daerah di sana dengan mengoreksi garis batas 4 derajat 20 menit Lintang Utara. Negara tetangga ini menginginkan agar perbatasan itu dicocokkan dengan kondisi di lapangan. Padahal tapal batas ini sesuai dengan kesepakatan antara Belanda dan Inggris pada 1915, yang sebelumnya sudah diterima Indonesia dan Malaysia sebagai batas permanen.

Tiga desa itu hanyalah salah satu contoh kawasan perbatasan yang rawan dipersoalkan. Di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, terdapat beberapa titik lain, seperti Pulau Sebatik, Tanjung Datu, Gunung Raya, Batu Aum, dan Sungai Buan. Pemerintah mesti bertindak cepat untuk menuntaskan masalah itu, di antaranya lewat perundingan agar tidak meninggalkan bom waktu. Status lahan di sekitar perbatasan pun harus diperjelas.

Bila sebagian penduduk itu benar-benar telah berpindah kewarganegaraan, mereka tidak lagi berhak atas tanah tersebut. Mereka akan kehilangan kewarganegaraan Indonesia karena negara kita menganut dwikewarganegaraan secara terbatas atau hanya berlaku sebelum usia dewasa. Padahal, sesuai dengan Undang-Undang Agraria, warga negara asing tidak bisa memiliki hak milik tanah di republik ini.

Kunci menyelesaikan masalah perbatasan adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk. Pemerintah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di perbatasan dengan memaksimalkan peran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), yang dipimpin Menteri Dalam Negeri. Kendati anggaran operasional lembaga yang didirikan sejak 2010 ini hanya ratusan miliar rupiah, BNPP berwenang mengkoordinasikan semua proyek di perbatasan yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Advertising
Advertising

Anggaran pembangunan perbatasan pada tahun ini, misalnya, mencapai Rp16,2 triliun. Dana itu tersebar di sejumlah program serta kegiatan kementerian dan daerah. Jika digunakan secara efektif, niscaya anggaran ini lebih dari cukup untuk memperbaiki infrastruktur dan mengembangkan perekonomian di daerah perbatasan.

Itulah pekerjaan rumah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, yang merangkap Ketua BNPP. Ia mesti mengevaluasi penggunaan anggaran yang besar itu agar lebih tepat sasaran. BNPP, yang sudah beraktivitas selama empat tahun, seharusnya memberikan hasil yang bisa dinikmati langsung oleh penduduk di perbatasan.

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

2 menit lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

3 menit lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

6 menit lalu

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

Universidade Dili Timor Leste menandatangani MoU dengan Universitas Jember soal KKN tematik internasional.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

9 menit lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

14 menit lalu

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

Cak Imin menyebutkan tiga kriteria utama untuk calon kepala daerah dari PKB pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

16 menit lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

22 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

22 menit lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

34 menit lalu

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

Memasuki musim kemarau, AC banyak digunakan orang untuk mendinginkan ruangan dari hawa panas. Namun, sudah tahukah bagaimana penemuan AC?

Baca Selengkapnya

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

36 menit lalu

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka peluang tes Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya