Gurita Narkotik di Kampus

Penulis

Jumat, 21 November 2014 22:56 WIB

Penangkapan Profesor Musakkir, guru besar ilmu hukum dari Universitas Hasanuddin, Makassar, yang kedapatan berpesta narkotik jenis sabu pekan lalu, adalah pukulan berat bagi dunia pendidikan. Kecurigaan bahwa kalangan kampus tak kebal gurita narkotik kini terbukti. Langkah polisi mengusut apakah para akademikus ini bukan hanya pemakai tapi juga pengedar harus diteruskan. Kampus pun tak bisa tinggal diam. Upaya pencegahan serius perlu dilakukan. Salah satunya, mewajibkan kalangan akademikusnya menjalani tes rutin pendeteksi pemakaian narkotik. Kalau perlu, gerakan seperti ini diwajibkan di seluruh negeri.

Maraknya penggunaan narkotik di kalangan kampus berjalan seiring meningkatnya kasus narkotik di tingkat nasional. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat 5.456 kasus narkotik pada 2007, dan terus meningkat hingga 11.764 kasus empat tahun kemudian. Peredaran narkotik di kampus juga semakin menggurita. Agustus lalu, misalnya, ditemukan 8,5 kilogram ganja di kampus Universitas Nasional, Jakarta Selatan.

Asosiasi Dosen Indonesia mengungkapkan, pada 2011, pengguna narkotik di lingkungan kampus ada sebanyak 4,3 juta orang. Jumlah tersebut meningkat pesat dibanding tiga tahun sebelumnya, yakni 3,3 juta orang. Dari jumlah itu, pemakai terbesar adalah pegawai (bisa dosen, bisa pekerja administrasi). Selebihnya, sebesar 22 persen, adalah kalangan mahasiswa. Tampaknya, citra kampus sebagai lingkungan pendidikan dimanfaatkan para pengedar untuk mencari korban.

Data itu paralel dengan terungkapnya berbagai kasus narkotik di sejumlah daerah. Pada Maret 2014, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Chandra Nainggolan, terbukti sebagai pengguna akut sabu-sabu. Dia ditangkap dengan barang bukti 0,17 gram sabu. Sebulan kemudian, Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap sepuluh pengedar yang memasok narkotik di lingkungan kampus dan pelajar.

Upaya pencegahan tentu saja sudah ada. Badan Narkotika Nasional telah bekerja sama dengan 50 perguruan tinggi dan membentuk satuan tugas antinarkotik di kampus. Asosiasi Dosen juga menggandeng BNN dan kepolisian. Namun semua upaya itu belum efektif.

Respons terhadap ancaman narkotik kebanyakan masih reaktif dan seremonial. Civitas academica Universitas Nasional mengadakan deklarasi melawan premanisme dan narkotik setelah kejadian memalukan di kampus mereka. Setelah Musakkir ditangkap, muncul wacana pemeriksaan urine dan darah para dosen dan mahasiswa secara nasional. Entah apakah rencana ini kelak dilembagakan secara nasional.

Advertising
Advertising

Strategi pencegahan narkotik secara sporadis seperti ini tak akan efektif. Tanggung jawab melawan madat tak boleh hanya diberikan kepada individu-individu warga kampus. Institusi mesti menjadikan gerakan antinarkotik sebagai program dan tolok ukur keberhasilan perguruan tinggi. Kampanye antinarkotik, pengawasan, tes urine, pembinaan, dan sanksi mestinya menjadi program permanen.

Hukuman bagi petinggi kampus yang menyalahgunakan narkotik seperti Musakkir pun harus diperberat. Dia telah mencederai kepercayaan masyarakat dan dunia pendidikan.

Berita terkait

Ryan Gosling Sesali Gayanya saat Dansa dengan Emma Stone di Poster Film La La Land

53 detik lalu

Ryan Gosling Sesali Gayanya saat Dansa dengan Emma Stone di Poster Film La La Land

Ryan Gosling mengaku tidak mengetahui bahwa adegan ikonik berdansa dengan Emma Stone akan dijadikan poster film La La Land.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 menit lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

6 menit lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Uji Publik Data Tenaga Non ASN: Persiapan Seleksi CASN 2024

17 menit lalu

Kemenag Buka Uji Publik Data Tenaga Non ASN: Persiapan Seleksi CASN 2024

Kemenag melakukan uji publik terkait pemutakhiran data Tenaga Non Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk persiapan seleksi Calon ASN tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Hakim Saldi Isra Guyon Soal Kekalahan Tim Bulu Tangkis Indonesia di Sidang Sengketa Pileg

18 menit lalu

Hakim Saldi Isra Guyon Soal Kekalahan Tim Bulu Tangkis Indonesia di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Saldi Isra, melemparkan guyonan alias candaan mengenai Tim Bulu Tangkis Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2024 dalam sidang sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

19 menit lalu

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

Kominfo akan sosialisasi larangan peredaran game online yang memunculkan indikasi kekerasan berupa darah darah hingga soal klasifikasi umur.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

27 menit lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

28 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

30 menit lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

34 menit lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya