Davos dan Peringatan Ketimpangan

Penulis

Sabtu, 7 Februari 2015 02:19 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Aditya Fernando, Peneliti, alumnus Pascasarjana Sosiologi Universitas Airlangga

Pertemuan World Economic Forum di sebuah resor ski di Davos, Swiss, awal tahun ini menyiarkan sebuah data yang klise. Berdasarkan data lembaga non-profit Oxfam, awal 2015, kesejahteraan 1 persen populasi terkaya dunia kembali meningkat. Pada 2009, mereka menguasai 44 persen kekayaan dunia, dan pada 2014 angkanya meningkat menjadi 48 persen. Adapun 80 persen penduduk dunia sisanya "hanya" memiliki 5,5 persen.

Tak ada yang berbeda dari munculnya data ini. Populasi kaya secara global tidak berubah. Pun begitu dengan 80 persen sisanya. Lokus perubahan terletak pada persentase kekayaannya. Tahun-tahun selanjutnya akan dipenuhi oleh narasi rasio kesejahteraan yang semakin timpang.

Aksi-aksi transformatif di level global kini merumuskan bagaimana menahan laju gerak angka ketimpangan. Aksi global tahun ini ditujukan untuk memerangi ketimpangan yang diyakini menjadi awal bagi bencana sosial-ekologis dan benalu bagi ekonomi pertumbuhan.

Aksi global tersebut dirancang untuk menekan korporasi dan kaum kaya yang lari dari pajak, mengarahkan investasi di sektor publik, terutama kesehatan dan pendidikan, pergeseran orientasi pajak dari tenaga kerja dan sektor konsumsi ke modal dan kekayaan, jaring pengaman bagi kaum termiskin dan memastikan jaminan upah minimum, serta legislasi upah berbasiskan gender. Namun aksi-aksi global tersebut selalu saja lebih bersifat menahan ketimbang menyelesaikan masalah hingga ke akarnya.

Di sisi lain, ketimpangan pendapatan dan capaian kesejahteraan juga akan selalu membayangi bingkai ekonomi pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi memunculkan oligarki yang dicirikan dari konsentrasi, dimulai dari konsentrasi kepemilikan, kekayaan, hingga kesejahteraan. Ketimpangan selalu ada dan tak mungkin lenyap sejauh sistem ekonomi hari ini masih terus menormalkan keadaan.

Di Indonesia, 40 orang terkaya memiliki kekayaan mencakup 10 persen PDB. Kekayaan tersebut setara dengan 60 juta penduduk yang tergolong miskin di negeri ini. Demokrasi yang diyakini bisa menjawab masalah ketimpangan justru seakan tak sanggup menahan beban ketimpangan dan tak sanggup meminimalkan dampak konsentrasi. Ekonomi kreatif berbasis kewirausahaan yangmendorong aktor unik, yakni usaha kecil dan menengah, saat ini merupakan kontributor terbesar PDB Indonesia hari ini, yaitu 53,3 persen. Namun cerita tentang diversifikasi kapital di ranah mikro tidak kunjung menjawab kompleksitas ketimpangan.

Problem ekonomi memang tidak hanya berdampak bagi ekonomi, tapi juga sosial-ekologis. Pembangunan berkelanjutan memang tidak dapat ditolak di belahan dunia mana pun.

Inti dari ekonomi pertumbuhan juga tak serta-merta memperbaiki kerawanan yang dialami penduduk miskin di dunia. Ekonomihijau yang berorientasi pada penanganan ketimpangan dan kerusakan lingkungan tidak sanggup membendung gerak kapital yang akan menunjukkan wajah utamanya, yakni terkonsentrasi dan akan selalu melahirkan ketimpangan.

Pilahan global dan lokal saat ini seakan tidak menunjukkan perbedaan yang hakiki, baik di Indonesia maupun negara lain dengan gelar new emerging market atau advanced market, industrial atau post-industrial. Kapital, ke mana pun ia mengalir, dalam rupa ekonomi pertumbuhan inklusif sekalipun, akan selalu melahirkan ketimpangan.


Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

15 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya