Ahmad Sahidah, Dosen Filsafat Universitas Utara Malaysia
Iklan "Fire Indonesian Maid", yang dibuat sebuah perusahaan, Malaysia memantik amarah banyak orang. Dengan bukti gambar yang dimuat di media, siapa pun tidak akan menyangkal bahwa ada penghinaan di situ. Betapa manusia lebih hina ketimbang barang. Jika pemerintah Indonesia, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, akan menuntut ke pengadilan, tentu langkah ini wajar. Sebab, apabila kekerasan simbolis seperti ini dibiarkan, nasib pembantu rumah tangga kita di sana berada di ujung tanduk. Tenaga kerja wanita (TKW) kita seakan lebih rendah daripada barang dan dengan mudah bisa diperlakukan sewenang-wenang.
Namun, dalam kasus iklan "TKI on Sale" ini, sang pelaku tak bisa ditelusuri. Hingga sekarang, Rubini tak bisa diseret ke pangadilan. Meski ada nomor telepon yang tercantum pada spanduk iklan, perusahaan resmi, Corvan Technology, sebagaimana dikutip oleh portal Malaysiakini, 5 Februari 2015, menegaskan bahwa yang meletakkan spanduk itu adalah pihak luar. Lagi-lagi, sepertinya kasus ini akan segera menguap seiring dengan perhatian orang yang ramai tertuju pada penandatanganan nota kesepahaman antara PT ASL dan Proton Sdn Berhad untuk menggarap mobil nasional.
Lalu mengapa kasus seperti ini muncul ke permukaan? Sentimen. Citra negeri jiran begitu buruk di mata banyak orang akibat tragedi yang menimpa pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia, dari kekerasan hingga penelantaran tanpa gaji. Apalagi, Malaysia dan Indonesia adalah dua negara yang mempunyai hubungan paling intensif dalam banyak bidang, yakni ekonomi, politik, dan kebudayaan, sehingga gesekan sering terjadi. Belum lagi, beban sejarah hitam pernah mencoreng keduanya (konfrontasi). Selain itu, ada 300 ribu pembantu resmi yang bekerja di Malaysia-tidak termasuk yang ilegal. Dengan kenyataan ini, tentu tidak mudah untuk mengurai silang-sengkarut yang ada.
Jika berkepala dingin, sejatinya andaian bahwa Malaysia mengabaikan buruh migran sungguh berlebihan. Kalau kita melihat dari dekat, begitu banyak PRT kita yang bekerja dengan nyaman dan mendapatkan majikan yang penuh perhatian. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah menjumpai seorang ibu keturunan Cina yang dengan rela menemani pembantunya yang akan mudik. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa PRT yang bersangkutan bisa pulang dengan selamat. Sekali waktu, di sebuah bank lokal saya pernah bercakap-cakap dengan majikan Melayu yang menemani pembantunya untuk mengirim uang ke kampung halaman. Bayangkan! PRT tersebut telah bekerja selama 10 tahun. Sang majikan telah menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Seharusnya iklan tersebut dilihat sebagai trik pemasaran. Penawaran barang-barang alat elektronik pembersih sangat diperlukan. Peluang permintaan pun terbuka lebar. Hanya, distributor bertindak ceroboh. Sebuah moto iklan tak menimbang kata yang mengandaikan makna yang tak sama di mata khalayak.
Bagi pembuat iklan, yang tak disadari oleh penjual, reklame tak lebih dari sebuah pengertian bahwa ada barang yang bisa bekerja secara lebih efisien dan murah. Dengan hanya merogoh uang sejumlah sekian, pembeli tak lagi memerlukan pembantu. Tapi tidak bagi masyarakat Indonesia. Jika sebuah perusahaan menista PRT asal Tanah Air, ia layak diboikot. Sayangnya perusahaan yang berpusat di Amerika itu tidak mempunyai cabang di sini. *
Berita terkait
5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman
1 jam lalu
Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.
Baca SelengkapnyaCara Mengaktifkan AdSense YouTube
33 hari lalu
Para pencipta konten atau YouTuber dapat memperoleh penghasilan dengan memanfaatkan AdSense YouTube.
Baca SelengkapnyaKominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online
58 hari lalu
Kominfo merespon keluhan warganet yang geram dengan maraknya promosi judi online di platform media sosial X, dulu Twitter.
Baca Selengkapnya3 Cara Menghilangkan Iklan di HP Vivo Tanpa Aplikasi Tambahan
26 Februari 2024
Menghilangkan iklan di HP Vivo dapat dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi tambahan.. Berikut adalah 3 cara menghilangkan iklan di HP Vivo.
Baca SelengkapnyaDi Media Sosial X, Dit Siber Bareskrim Polri Janji Bakal Tindaklanjuti Iklan Judi Online Nikita Mirzani
20 Februari 2024
Bareskrim Polri berjanji akan menindaklanjuti maraknya iklan judi online yang diduga dipromosikan oleh artis Nikita Mirzani di media sosial X.
Baca SelengkapnyaJenis Jenis Iklan dan Penjelasan Lengkapnya yang Perlu Anda Ketahui
19 Februari 2024
Iklan merupakan media untuk menyalurkan pesan kepada orang banyak. Seseorang bisa memasarkan sesuatu melalui iklan dengan tujuan yang beragam.
Baca SelengkapnyaCara Pasang Iklan di Instagram Stories dan Biayanya
2 Februari 2024
Bagi Anda yang sedang mengembangkan bisnis, perlu tahu bagaimana cara pasang iklan di Instagram Stories. Berikut penjelasan dan biayanya.
Baca SelengkapnyaYLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?
25 Januari 2024
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta iklan rokok dilarang total di Indonesia.
Baca SelengkapnyaH&M Minta Maaf karena Iklannya Dituduh Bernada Seksualitas pada Anak
24 Januari 2024
H&M menarik iklan onlinenya dan meminta maaf setelah iklan 'back to school' dituduh seperti melakukan seksualitas pada anak
Baca SelengkapnyaElon Musk Kunjungi Kamp Auschwitz, Upaya Redamkan Kecaman Setelah Dukung Antisemit?
23 Januari 2024
Bos media sosial X, dulu Twitter, Elon Musk, mengunjungi lokasi kamp kematian kaum Yahudi era Perang Dunia II di Auschwitz, Polandia.
Baca Selengkapnya