Telik Sandi dalam Birokrasi

Penulis

Jumat, 12 Desember 2014 22:43 WIB

Entah apa motif Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengawasi para pegawai. Kalau tujuannya meningkatkan pengawasan, penggunaan aparat BIN berlebihan. Lagi pula, tiap kementerian sudah punya lembaga inspektorat. Kalaupun lembaga ini tidak efektif, perbaikilah lembaganya, bukan mengajak telik sandi masuk ke sistem birokrasi.

Jika alasan mengajak intelijen masuk kantor adalah demi meningkatkan produktivitas, ini lebih tak masuk akal. Produktivitas tak bisa dipacu dengan memata-matai pegawai negeri. Metode terbaik meningkatkan produktivitas adalah memperbaiki sistem remunerasi, meningkatkan kesejahteraan, dan menerapkan iklim meritokrasi dengan ketat.

Rencana pelibatan BIN untuk mengawasi pegawai negeri itu dikemukakan Yuddy pekan lalu. Menurut dia, kementeriannya perlu mengembalikan kewibawaan pegawai negeri dengan meningkatkan disiplin dan tanggung jawab ke publik. Ia berharap perjanjian kerja sama BIN dengan kementeriannya bisa segera ditandatangani.

Menteri Yuddy benar ketika menyatakan bahwa kinerja pegawai negeri kita, yang sekarang sudah berjumlah 4,5 juta orang, belum memuaskan. Masih banyak keluhan ihwal betapa buruknya pelayanan publik oleh para abdi negara itu. Lembaga Political and Economic Risk Consultancy, yang berbasis di Hong Kong, pernah mengungkap data bahwa indeks kinerja birokrasi Indonesia masih berada di angka 8,0 dari skala 0 terbaik dan 10 terburuk. Ini di bawah prestasi negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand, yang berkisar di antara 6,5 dan 7,5.

Banyak penyebab buruknya kinerja pegawai negeri. Proses rekrutmen yang longgar, gaji yang rendah, dan pengawasan yang tidak ketat adalah beberapa penyebab. Namun menyelesaikan masalah produktivitas dengan menekankan pada pengawasan, apalagi bermetode memata-matai memakai aparat BIN, jelas bukan solusi yang tepat.

Metode pengawasan pegawai negeri sebetulnya sudah mulai dibenahi dengan mengubah sistem penilaian kinerja. Dulu, kinerja pegawai diawasi dengan konsep yang disebut Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Konsep ini sangat lemah, karena unsur subyektivitas atasan terlalu besar. Kinerja pegawai juga tak terukur langsung. Yang lebih dilihat adalah faktor loyalitas, bukan hasil kerjanya.

Advertising
Advertising

Sejak Januari 2014, konsep itu diubah menjadi Sasaran Kerja Pegawai. Konsep ini menekankan bobot kuantitas dan kualitas capaian kerja sebagai penilaian utama, bukan lagi loyalitas. Seperti di perusahaan swasta, ukuran prestasi dilihat berdasarkan indeks kinerja kunci (key performance index/KPI), yaitu pencapaian target sesuai dengan cakupan tugasnya.

Semestinya Menteri Yuddy menyempurnakan konsep ini. Menanam intel di kalangan pegawai bukannya membuat mereka lebih produktif. Salah-salah, pegawai tak hanya ketakutan, tapi juga saling mencurigai koleganya sebagai mata-mata. Iklim begini hanya terjadi di model pemerintahan komunis.

Berita terkait

Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat

5 menit lalu

Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat

Pemain timnas Irak U-23 Muntadher Mohammed memuji timnas Indonesia U-23 menjelang laga perebutan tempat ketiga di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

9 menit lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

15 menit lalu

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic tetap waspada setelah timnya mengalahkan PSG 1-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

21 menit lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

31 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes mencetak dua gol saat timnya, Venezia, kalah 2-3 dari Catanzaro dalam pertandingan Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

39 menit lalu

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Pelatih timnas Irak U-23 Radhi Shenaishil memuji performa timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

48 menit lalu

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

51 menit lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

1 jam lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya