Menyelamatkan Rupiah

Penulis

Senin, 15 Desember 2014 21:40 WIB

Bank Indonesia mesti mengantisipasi dampak buruk dari rilis situs web TheRichest yang memasukkan rupiah sebagai mata uang tidak berharga di dunia. Situs itu membandingkan 180 mata uang yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan dolar Amerika. Hasilnya, rupiah hanya lebih kuat dari rial (Iran), dong (Vietnam), dan dobra (Sao Tome).

Sikap BI, yang tugas utamanya menjaga nilai tukar, baik terhadap mata uang lain maupun barang, sangat penting karena rilis TheRichest sudah tersebar luas. Kabar tersebut berpotensi meningkatkan ketidakpercayaan terhadap mata uang kita. Situasi ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan rupiah kian tertekan.

Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terus melemah. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, nilai tukar rupiah anjlok 117 poin (0,95 persen) ke level 12.467 per dolar Amerika. Rupiah sudah mendekati level terendah dalam enam tahun terakhir. Penurunan harga minyak dunia dan ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada tahun depan menjadi faktor utama pelemahan rupiah.

Tentu saja tak mungkin Indonesia bisa mengatasi persoalan eksternal. Yang bisa dilakukan adalah menciptakan suasana kondusif yang bisa menggiring pada penguatan rupiah, terutama pada sisi suplai dan permintaan dolar Amerika. Masalahnya, suplai dolar kian terbatas karena ekspor kita juga terus menurun. Ekspor selama 10 bulan pertama tahun ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pengendalian sisi permintaan juga sulit dilakukan. Impor migas kita naik terus selama tiga tahun terakhir. Tahun lalu, kita membelanjakan Rp 540 triliun untuk minyak mentah dan bahan bakar minyak, sedangkan impor migas selama 10 bulan tahun ini sudah mencapai Rp 440 triliun. Neraca migas juga selalu defisit. Hal itu mengakibatkan surplus dari neraca nonmigas tergerus habis.

Utang luar negeri juga cenderung meningkat. Per Juni lalu, utang luar negeri Indonesia mencapai US$ 284,9 miliar, naik 3 persen dibanding pada triwulan sebelumnya. Peningkatan terbesar terjadi di swasta, yang utangnya naik dari US$ 145,7 miliar menjadi US$ 153,2 miliar. Dampaknya adalah pembayaran pokok dan cicilan juga naik.

Advertising
Advertising

Dengan posisi seperti itu, BI jelas tak mungkin sendirian mengatasi pelemahan rupiah. Karena itulah, pemerintah bisa mengambil peran lebih besar untuk membantu BI. Indonesia bisa menarik dolar lebih banyak melalui investasi langsung (Foreign Direct Investment). Selain memasukkan dolar, investasi langsung akan mendorong perekonomian, termasuk membuka lapangan kerja.

Syaratnya adalah memperbaiki iklim investasi. The Economist pernah menulis, masalah utama ekonomi Indonesia adalah pemerintahan yang birokratis, korup, dan infrastruktur yang miskin. Hampir tak mungkin pemerintah Joko Widodo mampu menarik investasi besar-besaran tanpa menyelesaikan tiga soal itu. Pemerintah harus ikut membantu BI mengatasi masalah rupiah yang kian "tak berharga" ini.

Berita terkait

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

6 menit lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

33 menit lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

1 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

2 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

2 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

3 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya