Tak Kompak Menjaga Laut

Penulis

Senin, 22 Desember 2014 21:40 WIB

Presiden Joko Widodo perlu membenahi pengawasan di laut. Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI Angkatan Laut, juga Kepolisian RI terkesan kurang koordinasi. Gebrakan memberantas pencurian ikan akan berantakan bila ketiga lembaga tersebut tak kompak.

Indikasi tidak solid itu terlihat dari rencana penangkapan 13 kapal berbendera Cina, beberapa waktu lalu. Lewat Automatic Identification System, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti memergoki keberadaan kapal asing pencuri ikan itu di Laut Arafuru. Ia pun mengaku telah meminta Presiden Jokowi memerintahkan TNI Angkatan Laut untuk menangkapnya.

Hasilnya? Tak satu pun kapal yang ditangkap. Seorang petinggi Angkatan Laut mengatakan tak ada perintah untuk menangkap kapal-kapal itu. Ia malah berujar kabar soal keberadaan kapal tersebut seharusnya tidak disampaikan ke pers. Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, Menteri Susi juga mengumumkan adanya 22 kapal asing di perairan yang sama. TNI Angkatan Laut baru mengejar keesokan harinya dan hanya mampu menangkap 9 kapal.

Sikap yang lamban itu bisa melemahkan upaya memberantas pencurian ikan. Sia-sia saja menenggelamkan kapal asing pencuri ikan yang tertangkap bila masih banyak kapal serupa yang dibiarkan berkeliaran di laut. Tak ada gunanya pula Menteri Susi menyetop sementara izin operasi kapal ikan bila perairan kita masih mudah dibobol oleh kapal-kapal yang beroperasi secara ilegal.

Kerugian akibat pencurian ikan itu amatlah besar. Badan Pemeriksa Keuangan pernah menghitung kerugiannya, yang mencapai Rp 300 triliun setiap tahun. Angka ekspor ikan laut Indonesia selama ini juga kalah dibanding negara tetangga, seperti Thailand dan Vietnam. Tahun lalu, misalnya, menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), negara kita hanya mengekspor ikan laut senilai US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 57 triliun. Bandingkan dengan Thailand yang sanggup mengekspor senilai US$ 7 miliar dan Vietnam US$ 6,3 miliar pada tahun yang sama.

Realitas tersebut aneh karena perairan Indonesia jauh lebih luas daripada perairan negara tetangga itu. Jumlah nelayan kita juga jauh lebih banyak. Tak ada penjelasan yang lebih logis selain pemerintah kedodoran mencegah pencurian ikan.

Advertising
Advertising

Penegak hukum di bidang perikanan yang berasal dari Angkatan Laut, Kepolisian RI, dan Kementerian Kelautan terlihat kurang serius dalam memerangi pencurian ikan. Dengan alasan anggaran yang minim dan bahan bakar yang tak cukup untuk kapal-kapal patroli, kapal-kapal pencuri ikan sering dibiarkan lolos.

Itulah yang perlu dibenahi oleh Presiden Jokowi. Wewenang tiga institusi itu dalam menjaga perikanan laut telah digariskan oleh Undang-Undang Perikanan. Yang bisa dilakukan adalah membuat ketiga lembaga itu lebih kompak dalam memburu kapal-kapal pencuri ikan. Presiden juga mesti bersikap tegas terhadap siapa pun pejabat yang tidak melaksanakan perintah untuk menangkap kapal pencuri ikan.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

1 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

2 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

2 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

3 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

3 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya