Tak Serius Mengurus Citarum

Penulis

Senin, 29 Desember 2014 00:50 WIB

Banjir di Bandung selatan semestinya mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk kembali membenahi Citarum. Sungai terpanjang di Jawa Barat ini semakin dangkal dan tercemar. Tiada upaya serius untuk merawat kawasan hulu Citarum yang semakin gundul sehingga memicu sedimentasi.

Pendangkalan Citarum membuat air sungai mudah meluap ke kawasan Bandung selatan. Selama dua pekan, belasan ribu penduduk Kabupaten Bandung harus mengungsi karena rumah mereka terendam hingga setinggi 3 meter. Mereka terutama berasal dari Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Hampir setiap tahun tiga kecamatan ini direndam banjir.

Banjir selalu berulang karena tak ada upaya sungguh-sungguh untuk menangani Citarum. Padahal akar persoalannya sudah jelas karena telah sering diseminarkan. Pertama, terjadinya sedimentasi yang parah di Citarum, mencapai 7,9 juta ton per tahun. Kedua, limbah industri dan sampah yang dibuang langsung ke Citarum atau sungai yang bermuara ke Citarum. Sesuai dengan data di Waduk Saguling di Bandung barat, yang menampung air Citarum, sampah yang masuk sungai ini mencapai 250 ribu meter kubik setiap tahun.

Ketiga, rusaknya daerah hulu Citarum yang antara lain meliputi Kecamatan Pacet, Ibun, dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Diperkirakan 26 ribu hektare lahan di daerah ini termasuk kritis. Kerusakan bukan hanya pada hutan konservasi yang dikelola Perhutani, tapi juga pada lahan milik penduduk. Banyak lahan yang semula penuh dengan tanaman keras kemudian diubah menjadi ladang palawija dan sayur-mayur. Akibatnya, fungsi lahan sebagai daerah resapan berkurang.

Semua masalah itu diselesaikan secara setengah-setengah sehingga kurang efektif mencegah banjir. Pemerintah pusat, misalnya, melakukan pengerukan besar-besaran di Citarum pada 2011-2013 dengan biaya Rp 1,3 triliun. Program Balai Besar Citarum ini sempat disoroti oleh Badan Pemeriksa Keuangan karena tidak berhasil mengurangi banjir. Terlepas dari korupsi, yang mungkin terjadi, pengerukan saja jelas tidak cukup.

Kendati dikeruk, sedimentasi Citarum akan kembali tebal bila kawasan hulu tetap mengirim lumpur. Citarum juga tetap meluap bila kebiasaan penduduk Kota Bandung membuang sampah ke sungai tidak disetop. Dari sekitar 6.500 meter kubik produksi sampah kota ini setiap hari, sekitar 1.500 meter kubik mengalir ke Citarum. Untuk mencegah banjir secara permanen, bahkan perlu dipikirkan solusi tambahan seperti pembangunan banyak waduk.

Advertising
Advertising

Itulah pentingnya pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah daerah tingkat dua bergandengan tangan. Pemerintah pusat harus membenahi hutan konservasi dan mengeruk sungai. Kota Bandung juga perlu dilibatkan karena mengirim banyak sampah. Begitu pula Kabupaten Bandung, yang memiliki kawasan hulu sungai sekaligus yang terkena dampak langsung bencana banjir. Tanpa sinergi, penyelesaian akan cenderung tambal-sulam dan tak efektif mencegah banjir.

Berita terkait

Hammersonic Festival 2024 Siap Guncang Jakarta, Angkat Tema The Majestic Fellowship

1 menit lalu

Hammersonic Festival 2024 Siap Guncang Jakarta, Angkat Tema The Majestic Fellowship

Hammersonic Festival 2024 siap digelar di Pantai Carnaval, Ancol pada 4-5 Mei dengan menampilkan band metal dan rock internasional maupun lokal.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

11 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

Gregoria Mariska Tunjung menyumbang poin pertama untuk Indonesia saat menghadapi Thailand di Piala Uber 2024 usai mengalahkan Ratchanok Intanon.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

16 menit lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

23 menit lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

24 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

25 menit lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

36 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

39 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

43 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

44 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya