Kebijakan Baru BBM

Penulis

Kamis, 1 Januari 2015 21:44 WIB

Gerak cepat pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam menangani persoalan bahan bakar minyak bersubsidi patut diacungi jempol. Dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, berbagai kebijakan baru ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Pada awal tahun ini, pemerintah menurunkan harga Premium dan solar, mengikuti penurunan harga minyak internasional. Hanya solar yang kini disubsidi dan angkanya tetap. Berapa pun harga solar, pemerintah hanya mau tombok Rp 1.000 per liter. Perubahan harga Premium dan solar akan dilakukan setiap bulan, mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Dampak kebijakan baru itu akan sangat signifikan. Dengan volume penjualan solar yang dibatasi 17 juta kiloliter pada 2015, pemerintah hanya akan mengeluarkan subsidi sebesar Rp 17 triliun. Angka tersebut jauh lebih kecil dibanding dana subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 sebesar Rp 276,1 triliun.

Penghematan ini akan memberikan ruang fiskal yang sangat lebar. Hal ini memungkinkan pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah, terutama di bidang pertanian dan pengairan, serta transportasi nasional. Berbagai kebijakan ini mengharuskan pemerintah segera mengajukan Rancangan APBN Perubahan 2015 agar anggaran baru nanti bisa segera direalisasi.

Masyarakat juga akan dibiasakan dengan naik-turunnya harga bahan bakar minyak. Setidaknya, hal ini akan meminimalkan gejolak harga dan gejolak sosial. Selama ini, setiap kenaikan harga BBM bersubsidi selalu diikuti demonstrasi dan lonjakan harga barang kebutuhan pokok. Efek kebijakan baru ini juga akan positif bagi pengendalian inflasi.

Meski demikian, pemerintah tetap harus berupaya mengendalikan konsumsi BBM. Tak bisa dimungkiri, produksi minyak kita cenderung stagnan. Sebaliknya, konsumsi BBM terus meningkat seperti yang tecermin dari impor minyak. Pada 2010, impor minyak mentah dan BBM masih US$ 2,2 miliar per bulan. Namun tiga tahun kemudian angkanya mencapai US$ 3,5 miliar. Hal ini berdampak buruk pada nilai tukar rupiah, neraca perdagangan, dan neraca transaksi berjalan.

Advertising
Advertising

Karena itu, program pengendalian konsumsi yang sudah dirancang selama ini tak boleh ditunda atau dibatalkan. Pengembangan program RFID (radio frequency identification), misalnya, sangat diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan solar bersubsidi di wilayah perkebunan dan pertambangan.

Begitu pula pengendalian konsumsi BBM di Jakarta dan sekitarnya, di antaranya melalui pajak progresif, yang bisa memecahkan masalah konsumsi sekaligus kemacetan lalu lintas. Soalnya, konsumsi BBM per kapita di wilayah ini merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Penggunaan gas untuk transportasi dan pengembangan energi alternatif juga harus terus digalakkan. Kebijakan di bidang energi alternatif ini akan semakin melengkapi berbagai kebijakan baru pemerintah Jokowi-JK. Hanya dengan cara itu, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada BBM. *

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

2 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

3 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

3 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

4 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

4 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

4 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

4 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya