Gerak Cepat Basarnas

Penulis

Minggu, 4 Januari 2015 21:44 WIB

Kinerja Badan SAR Nasional dalam menangani kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, yang jatuh di perairan Karimata, perlu diapresiasi. Dalam sepekan, sudah banyak urusan yang tuntas, mulai dari menemukan serpihan pesawat hingga mengangkat puluhan jenazah. Cara kerja Basarnas juga cukup transparan dan akomodatif terhadap bantuan negara lain.

Upaya Basarnas menemukan lokasi jatuhnya pesawat secara cepat mendapat pujian pula dari media asing. Walaupun tantangannya berbeda, pers asing berusaha membandingkannya dengan proses pencarian pesawat MH370 milik Malaysia Airlines, yang hingga kini belum ditemukan. MH370 dan AirAsia QZ8501 sama-sama hilang kontak dan sinyalnya tak terdeteksi. Bedanya, banyak misteri dan spekulasi seputar MH370, yang lenyap 10 bulan lalu, sehingga jangkauan pencariannya meluas.

Kerumitan pencarian MH370 membuatnya tak adil bila dijadikan pembanding pencarian AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura. Hanya, Basarnas tetap menunjukkan kinerjanya yang luar biasa karena tidak mudah mencari pesawat jatuh yang tidak memancarkan sinyal. Cara Basarnas memaparkan setiap perkembangan juga melegakan keluarga penumpang dan mencegah media membuat pemberitaan yang simpang-siur.

Tragedi kecelakaan pesawat selalu memerlukan penanganan serius karena menyangkut nyawa manusia dan selalu menjadi sorotan dunia. Sebanyak 155 penumpang plus 7 awak terbang bersama Airbus A320-216 milik AirAsia yang nahas itu. Hingga sekarang, lebih dari 30 jenazah telah diangkut Basarnas ke Surabaya dan sebagian sudah diserahkan kepada keluarganya.

Pencarian AirAsia QZ8501 yang cepat juga mencegah terjadinya ribut politik. Bayangkan, dua hari setelah pesawat ini hilang kontak, seorang politikus di Dewan Perwakilan Rakyat sudah berancang-ancang membentuk panitia kerja. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, batas maksimal pencarian dalam suatu insiden adalah tujuh hari. Inilah yang dijadikan dasar. Hanya, gertakan ini terlalu dini karena saat itu Basarnas sedang berusaha keras menelusuri lokasi jatuhnya pesawat AirAsia.

DPR kini tak perlu bereaksi karena pencarian pesawat AirAsia berjalan mulus. Dengan ditemukannya serpihan besar dari pesawat AirAsia itu oleh Basarnas, pencarian kotak hitam akan lebih mudah. Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan lebih cepat pula mengungkap misteri di balik tragedi AirAsia QZ8501, kendati kecepatan ini bukan tuntutan wajib dalam dunia penerbangan. Dalam banyak kasus, pencarian kotak hitam bisa memakan waktu bertahun-tahun karena lokasi jatuhnya pesawat yang sulit dijangkau.

Optimisme bahwa kotak hitam AirAsia QZ8501 bisa ditemukan muncul karena pesawat ini jatuh di laut yang dangkal-kedalamannya hanya 20-30 meter. Dan Basarnas juga telah membuka diri untuk menerima bantuan tenaga serta peralatan pencarian yang canggih dari segala penjuru dunia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

1 menit lalu

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

1 menit lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 menit lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

10 menit lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

13 menit lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Nichkhun Kembali ke Jakarta Setelah 9 Tahun, Beri Spoiler 2PM Comeback?

15 menit lalu

Nichkhun Kembali ke Jakarta Setelah 9 Tahun, Beri Spoiler 2PM Comeback?

Nichkhun senang bisa kembali datang lagi ke Indonesia dan mengaku sedang mempersiapkan sesuatu untuk proyek baru tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

21 menit lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

21 menit lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

25 menit lalu

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan bakal tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

36 menit lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya