Mimpi Swasembada Pangan

Penulis

Senin, 5 Januari 2015 23:10 WIB

Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia harus sudah berswasembada beras dalam waktu tiga tahun. Ia bahkan akan memecat Menteri Pertanian Amran Sulaiman bila tidak mencapai target itu. Keinginan ini tak ada salahnya, tapi pemerintah mesti menyiapkan sungguh-sungguh sarana dan prasarana pendukung program yang ambisius itu.

Indonesia pernah mencapai swasembada beras pada 1984. Tapi setelah itu banyak infrastruktur pertanian, seperti irigasi dan waduk, yang dibiarkan rusak. Faktor pendukung lain, seperti pasokan benih dan pupuk, juga tidak dijamin. Penambahan sawah baru hampir tak ada. Kalaupun ada pencetakan sawah baru, jumlahnya jauh lebih kecil dibanding sawah yang berubah menjadi perumahan atau kawasan industri.

Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono tak mampu membereskan semua masalah itu, sehingga program swasembada beras pada 2014 gagal. Pengadaan pupuk dan benih murah untuk membantu petani justru menjadi ladang korupsi. Pemerintah juga tak berhasil membenahi irigasi, sehingga ongkos produksi pertanian amat tinggi dan kurang menarik dari hitungan bisnis.

Mungkin, kelebihan pemerintah kali ini terutama dalam hal semangat, karena swasembada beras termasuk program kunci pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam kampanye pemilihan presiden lalu. Setelah menghapus sebagian subsidi bahan bakar minyak, pemerintah juga mempunyai ruang fiskal untuk mendanai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan waduk dan irigasi.

Perbedaan situasi itu membuat impian Jokowi bukan tidak mungkin bisa terwujud. Menteri Amran Sulaiman menghitung, untuk mencapai swasembada beras, produksi padi nasional harus mencapai 73 juta ton per tahun. Menurut Badan Pusat Statistik, produksi padi pada 2014 mencapai 69,9 juta ton gabah, turun 2 persen dari 71,3 juta ton pada 2013.

Advertising
Advertising

Hanya, untuk menggenjot produksi padi, tetap diperlukan perencanaan yang matang. Infrastruktur pertanian, seperti waduk dan irigasi, harus dibangun sejak sekarang agar segera bisa dipetik hasilnya pada tahun kedua dan ketiga. Begitu pula penyediaan lahan padi yang lebih luas dengan menciptakan sawah-sawah baru. Syukur bila program reformasi agraria bisa mulai dirintis agar para petani memiliki sawah yang lebih luas sehingga lebih efisien.

Selama ini lahan pertanian kita tidak pernah bertambah. Justru sawah-sawah subur diuruk dan ditanami beton, sehingga berubah fungsi menjadi perumahan atau pabrik. Infrastruktur irigasi kita mengalami kerusakan sekitar 52 persen dan tidak pernah diperbaiki lagi sejak 50 tahun silam. Inovasi teknologi produksi pertanian juga tidak berkembang karena anggaran riset sangat terbatas.

Bila semua masalah penting itu bisa diatasi pada tahun pertama, niscaya swasembada beras bisa berhasil. Pengadaan pupuk dan bibit, kendati bukan persoalan yang mudah, tidak memerlukan waktu lama untuk membenahi. Lain halnya dengan mencetak sawah dan membangun waduk, yang memerlukan waktu lebih lama.

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

41 detik lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

7 menit lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

16 menit lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

18 menit lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

20 menit lalu

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

Film Abigail bercerita tentang kawanan penculik menangkap seorang putri balerina, anak seorang tokoh dunia bawah tanah yang kuat

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

20 menit lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

25 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

26 menit lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

26 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Mufasa: The Lion King Tayang Akhir Tahun Ini, Kilas Balik Kehidupan Ayah Simba

26 menit lalu

Mufasa: The Lion King Tayang Akhir Tahun Ini, Kilas Balik Kehidupan Ayah Simba

Live-action Mufasa: The Lion King mengikuti kisah perjalanan hidup Mufasa sebagai anak singa yatim piatu, tersesat dan sendirian sebelum jadi raja.

Baca Selengkapnya