Banjir Kata Gubernur Ahok

Penulis

Selasa, 24 Februari 2015 01:34 WIB

AGUS DERMAWAN T., PENGAMAT BUDAYA DAN SENI


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok adalah gunung berapi aktif, yang setiap letusannya menyemburkan bebatuan kata-kata. Bahasanya keras dan tajam. Terakhir, berkaitan dengan banjir di Jakarta, ia memberondong Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan kalimat yang mengecam. “Pemadaman listrik menyebabkan pompa kagak jalan. Ini gila. Ini sabotase!” katanya.


Tentu para pejabat PLN tergeragap, kemudian bergumam agar Ahok mengubah gaya bertuturnya dengan bahasa yang lebih sopan. Atas saran itu, mungkin Ahok akan menggelengkan kepala. Lantaran ia merasa bahwa kajian filsafat bahasa Wittgenstein jauh-jauh hari justru tidak menyalahkan apa yang ia ucapkan.


Sebagaimana Wittgenstein, Ahok memang memposisikan bahasa hanya sebagai terjemahan dari fakta, sehingga apa pun yang diucapkan, asal berangkat dari fakta, tidaklah bisa keliru. Ahok, lewat tutur bahasanya yang ternyata “kasar”, sesungguhnya memang hanya menegaskan fakta yang pernah terjadi. Sedangkan dari dalam pengungkapan fakta itu barulah muncul obyek (sebagai unsur dari fakta), yang dalam konteks banjir kemarin adalah PLN. Dalam luapan ucapan Ahok, si obyek alias PLN bukanlah ihwal yang paling pokok.


Dengan pengetengahan fakta (dan pemunculan obyek) itu, apa yang dikemukakan Ahok sekonyong-konyong menjadi realitas baru. Dan realitas baru itu bisa menyampaikan “maksud jelas” apabila di dalamnya termuat reference (rujukan). Dalam konteks banjir dan Ahok kemarin, “maksud jelas” yang tersirat adalah “perbaikan sistem”. Walhasil, apa yang dikemukakan Ahok dalam gaya bahasa apa pun memperoleh pembenaran ala Wittgenstein. Sebab, substansi isi ledakan bahasanya benar, dan muara dari maksud yang dia tuturkan juga benar.


Advertising
Advertising

Tapi, untuk publik Indonesia yang biasa bersantun ria, tutur kata dan gaya bahasa yang terlalu terang itu jadi masalah. Atas hal ini, kajian filsafat bahasa lain memberikan penjelasan. Noam A. Chomsky menganggap bahasa sebagai persoalan “dari dalam”. Aspek ini diistilahkan sebagai Language Acquisition Device (LAD), yang dalam kosmologi bahasa Melayu disebut Alat Pemerolehan Bahasa (APB). Suatu sistem yang memungkinkan semua manusia (anak-anak) normal memperoleh bahasa pertamanya di luar kesadaran dan tanpa pengajaran formal (Muhammad Khoyin, 2013).


Namun demikian, Chomsky yakin akal manusia akan menemukan bahasa yang sifatnya umum, karena komunikasi antarpersona dan antarkomunitas memaksa terjadinya hubungan bahasa yang saling mengisi. Bahkan hubungan antarsuku dan bangsa bisa saling mempengaruhi. Bahasa yang kaku akan jadi luwes. Yang kasar menjadi lebih halus, dan sebaliknya. Pendapat ini meyakini bahwa akal manusia adalah ruang besar tabula rasa (bersih dan terbuka) yang diam-diam mengambil, menerima, menyimpan, dan menafsirkan segala pengetahuan yang ditanggapi oleh pancaindra.


Sudah waktunya Pak Gubernur Ahok, atau Zhong Wan Xie, yang “dari dalam”nya mewarisi kekerasan dan kekasaran tutur, mengkaji ulang filsafat bahasanya. Agar pusaran politik dan birokrasi Indonesia yang (kadang) pokrol bambu tidak punya alasan untuk menggempurnya. *


Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

4 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

5 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya