Kendalikan Gejolak Harga

Penulis

Jumat, 16 Januari 2015 22:09 WIB

Pemerintah Joko Widodo tak boleh membiarkan gejolak harga berlangsung seperti tak berkesudahan. Setelah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 18 November lalu, hingga kini harga barang kebutuhan pokok dan ongkos transportasi masih tinggi. Padahal pemerintah sudah dua kali kembali menurunkan harga BBM pada awal dan pertengahan Januari ini.

Tidak ada yang salah dengan kebijakan pemerintah di bidang energi. Subsidi BBM memang selayaknya dihapus karena tidak tepat sasaran: lebih banyak orang kaya yang menikmatinya. Saat ini, pemerintah hanya memberikan subsidi tetap untuk solar sebesar Rp 1.000 per liter, dan tak lagi mensubsidi Premium.

Dampak positif kebijakan ini sudah terlihat dalam draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Dalam draf tersebut, subsidi BBM hanya dianggarkan Rp 81 triliun, Rp 56 triliun di antaranya untuk subsidi tahun ini dan sisanya merupakan pembayaran utang ke Pertamina. Angka tersebut turun drastis dari Rp 276 triliun dalam APBN 2015.

Dengan kebijakan baru itu, anggaran kita jauh lebih sehat. Anggaran subsidi juga tak lagi terpengaruh oleh gejolak harga minyak mentah internasional. Selain itu, ruang fiskal lebih lega. Pemerintah pun memiliki dana yang cukup besar untuk dialihkan ke pos yang lebih produktif dan berdampak luas, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Sayangnya, kebijakan yang bagus itu membuat para industriwan dan pedagang terkaget-kaget. Mereka kebingungan karena harga BBM bersubsidi, terutama solar, sebagai salah satu faktor yang menentukan besaran biaya produksi dan ongkos transportasi, berubah tiga kali dalam dua bulan terakhir. Konsumen pun ikut kena getahnya. Mereka frustrasi karena harga barang kebutuhan tak juga berubah setelah harga BBM turun.

Advertising
Advertising

Pemerintah agaknya sama bingungnya dengan para industriwan, pedagang, dan konsumen. Pemerintah, misalnya, meminta Pertamina menurunkan harga elpiji kemasan 12 kg dan BUMN semen memangkas harganya Rp 3.000 per sak. Semestinya, pemerintah tak boleh mengintervensi harga dua komoditas itu karena selama ini harganya ditentukan oleh pasar.

Tampaknya, adalah tingginya inflasi pada Desember 2014 yang membuat Presiden Jokowi memilih jalan pintas. Pada akhir tahun lalu itu, inflasi tahunan (year on year) masih 8,36 persen, jauh di atas target yang dijanjikan di bawah 5 persen. Artinya, diperlukan usaha yang sangat keras untuk mencapai target tersebut. Apalagi jika pengusaha dan pedagang "bandel" tak mau menurunkan harga.

Dengan kebijakan baru di bidang energi itu, pemerintah, industriwan, pedagang, dan konsumen harus belajar beradaptasi. Jika pemerintah Jokowi konsisten, pola harga BBM akan terus seperti yang sekarang terjadi. Harga akan naik-turun menyesuaikan dengan pergerakan harga minyak internasional. Semestinya, harga barang dan ongkos transportasi juga mengikuti gelombang yang sama.

Pemerintah juga perlu memikirkan jangka waktu perubahan harga BBM ini. Periodisasi perubahan setiap dua pekan akan menyulitkan kalangan industri dan pedagang menyesuaikan diri. Namun, harus diakui, perlu waktu untuk beradaptasi dengan kebijakan baru ini.

Berita terkait

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

5 menit lalu

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic tetap waspada setelah timnya mengalahkan PSG 1-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

11 menit lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

20 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes mencetak dua gol saat timnya, Venezia, kalah 2-3 dari Catanzaro dalam pertandingan Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

29 menit lalu

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Pelatih timnas Irak U-23 Radhi Shenaishil memuji performa timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

37 menit lalu

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

41 menit lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

1 jam lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

2 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

2 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya