Eksekusi Hukuman Mati

Penulis

Senin, 19 Januari 2015 22:16 WIB

Presiden Joko Widodo mesti memikirkan cara alternatif untuk memerangi peredaran narkotik selain dengan mengeksekusi terpidana mati. Hukuman ini kurang bermartabat dan belum tentu memberikan efek jera.

Bandar dan pengedar narkotik diasumsikan akan jeri setelah pemerintah belum lama ini mengeksekusi enam terpidana mati lima di antaranya warga negara asing. Kejaksaan Agung juga menjanjikan eksekusi gelombang kedua. Sejumlah terpidana mati yang lain memang sudah menunggu antrean karena Presiden Jokowi telah menolak permohonan grasi mereka.

Efek takut itulah yang dijadikan argumen para penyokong hukuman mati. Apalagi negara kita sudah darurat narkotik. Para bandar barang laknat itu menyasar pengguna dari beragam usia dengan berbagai cara. Narkotik tak lagi diedarkan di tempat tersembunyi seperti cerita pada masa lalu, melainkan mudah ditemukan di kantor pemerintahan, kampus, hingga di sekolah-sekolah. Negara kita telah menjadi pangsa narkotik terbesar se-Asia Tenggara atau mengkonsumsi separuh dari pasokan narkotik di kawasan ini.

Badan Narkotika Nasional, yang juga mendukung penerapan hukuman mati, mengungkapkan, banyak anak usia SD dan SMP kini menjadi pecandu. Mereka termasuk dalam 4,5 juta penduduk Indonesia yang kini menjadi pengguna narkotik, dan 1,2 juta di antaranya tak bisa disembuhkan karena kondisinya yang parah. Bahkan kini hampir 50 orang meninggal setiap hari akibat narkoba. Mayoritas dari mereka adalah rakyat Indonesia di usia produktif.

Masalahnya, benarkah hukuman mati merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi darurat narkotik? Bagaimana bila para bandar dan pengedar tidak takut kendati kejaksaan mengeksekusi semua terpidana mati kasus narkotik? Itulah pentingnya pemerintah mengevaluasi penerapan hukuman mati dan segera menghentikannya bila tidak efektif mengurangi peredaran narkotik.

Advertising
Advertising

Yang jelas, hukuman mati selama ini terbukti tak mengurangi kejahatan sadistis. Kajian Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1998 dan 2002 secara konsisten menunjukkan bahwa dua hal itu tidak memiliki korelasi. Di Amerika Serikat, yang masih menerapkan vonis mati, angka kejahatan sadistis tidak menurun. Sebaliknya, di Kanada, yang telah menghapus hukuman ini, angka kejahatan serupa justru menyusut.

Kanada masuk daftar 88 negara yang sudah menghapus hukuman mati. Terdapat 30 negara yang masih mencantumkan pidana mati tapi menghentikan penerapannya. Adapun Indonesia masuk daftar 68 negara yang masih menggunakan jenis hukuman ini.

Negara kita seharusnya juga menghapus hukuman mati. Langkah ini perlu dipertimbangkan karena Undang-Undang Dasar 1945 amat menghargai hak asasi manusia. Kendati pidana mati masih bercokol di sejumlah undang-undang, konstitusi jelas menjamin hak hidup setiap orang. Dan hak itu tak bisa dikurangi dalam keadaan apa pun.

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 menit lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

4 Kendala Timnas U-23 Indonesia Jelang Lawan Guinea: Kelelahan hingga Lapangan Latihan di Bawah Standar

5 menit lalu

4 Kendala Timnas U-23 Indonesia Jelang Lawan Guinea: Kelelahan hingga Lapangan Latihan di Bawah Standar

Shin Tae-yong mengungkapkan berbagai kendala yang dialami Timnas U-23 Indonesia menjelang duel melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

8 menit lalu

Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

Aktris senior Indonesia Lydia Kandou salah satu pemeran dalam film horor terbaru, Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

11 menit lalu

Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Cuaca panas ekstrem penyebab heat stroke melanda Asia. Ini perbedaan heat stroke non-exertional dan heat stroke exertional.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

12 menit lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

12 menit lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

13 menit lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

13 menit lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

13 menit lalu

Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

Gencar memperkuat timnas Indonesia melalui naturalisasi. Sudah berapa pemain naturalisasi di era Shin tae-yong dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir?

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

13 menit lalu

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, partainga menyadari tantangan pemerintahan ke depan yang tidak ringan.

Baca Selengkapnya