Aletheia

Penulis

Senin, 9 Januari 2006 00:00 WIB

untuk Abdul Rahman Saleh.

Ini terjadi di kota yang namanya tak perlu disebutkan, di negeri yang bukan Indonesia (tapi tak usah ditulis), pada zaman yang tak begitu jelas.

Seorang perempuan ditangkap. Ia dibawa ke sebuah gedung papak dengan dinding dingin berbau lumut.

Di sana telah duduk empat lelaki berjubah ungu gelap. Songkok merah marun bertengger di kepala mereka. Semuanya berkacamata hitam. Di depan mereka tercantum jabatan masing-masing: "Jaksa Negara", "Pemuka Agama Resmi", "Wali Keharmonisan Kultural", dan "Pejabat Tinggi Akal Sehat".

Balai itu hening. Angker? Perempuan itu, duduk berkain songket dan berkerudung biru, seperti tak peduli. Matanya memandang ke kejauhan. Tatapan itu baru berubah ketika salah seorang pengusut bertanya: "Namamu Aletheia?"

"Betul, Tuan".

Advertising
Advertising

Jaksa Negara: "Tahukah kamu, kamu dituduh menyebarkan ajaran yang sesat?"

Aletheia: "Tahu."

Jaksa Negara: "Kamu mengakui perbuatanmu itu?"

Aletheia: "Saya tak tahu, Tuan. Saya tak tahusebab siapa yang berhak menentukan, mana yang 'sesat' dan yang 'tak sesat'? Sayakah? Tuankah?"

Pemuka Agama Resmi: "Ajaran agamalah yang menentukan itu, hai perempuan!"

Aletheia: "Itu ketentuan ajaran agama Tuan. Tapi bagaimana nasib orang yang bukan pemeluk agama itu dan tak mengikuti aturannya? Ia ibarat penghuni Kota A, tapi dianggap melanggar aturan lalu lintas Kota B".

Wali Keharmonisan Kultural: "Lalu apa agamamu? Islam? Kristen? Hindu? Buddha? Kondomble? Brik-A-Brak?"

Aletheia: "Saya berada di luar itu semua."

Jaksa Negara: "Kamu penganut Konghucu? Itu di luar daftar agama yang diakui Negara. Itu melanggar hukum"

Aletheia: "Saya bukan penganut Konghucu, Tuan. Tapi seperti pengikut Konghucu, saya memang berada di luar semua agama yang diakui Negara ini. Salahkah saya? Bagaimana Negara dapat mendaftar apa yang haram dan tidak dalam perkara iman? Bukankah Negara adalah kekuasaan yang lahir dari kemenangan politik manusia, bukan dari ke-maha-tahu-an? Agama yang diakui Negara belum tentu agama yang benar."

Pemuka Agama Resmi: "Jadi kamu anggap agama Brik-A-Brak, agama resmi negeri ini, tak benar? Lancang banget!"

Aletheia: "Maaf, saya hanya mengatakan, 'belum tentu benar'. Soalnya: bagaimana memutuskan sebuah agama benar dan tak sesat? Bukankah di dunia yang terbatas ini, tak ada hakim yang paling diakui benar dalam perkara ini?"

Pemuka Agama Resmi: "Tapi ada iman, Saudara! Ada iman! Iman itulah yang meyakini sebuah agama tak sesat!"

Aletheia: "Ah, ada iman Kristen, ada iman Yahudi, ada iman Islam. Iman Yahudi tak mengakui kebenaran Yesus, iman Kristen tak menganggap serius kenabian Muhammad. Siapa yang bisa jadi hakim?"

Jaksa Negara: "Tapi ada hukum positif, yang didukung hampir semua wakil rakyat di parlemen. Dalam hukum itu, ajaran yang kamu sebarkan dianggap sesat. Kamu tak bisa melawan hukum itu, sebab rakyat negeri ini mendukungnya."

Aletheia: "Suara rakyat bukanlah suara Tuhan. Suara rakyat bisa khilafseperti suara rakyat Amerika yang memilih kembali George W. Bush."

Pejabat Tinggi Akal Sehat: "Stop! Di sini bukan untuk bicara tentang keadaan luar negeri!"

Aletheia: " dengan undang-undang yang didukung rakyat itu, apa yang hendak dicapai dengan menghukum saya? Agar saya jadi penganut Brik-A-Brak? Agar saya meninggalkan keyakinan saya?"

Perempuan itu berhenti bicara sejurus. Ia minum dan membetulkan kerudungnya. Lalu ia meneruskan: "Dalam sejarah, banyak orang yang disalibkan, dibakar hidup-hidup, dikucilkan, tapi mereka tak hendak mencabut yang mereka yakini. Tuan tahu kisah Al Hallaj yang diletakkan di api, cerita Spinoza yang diusir dari komunitas Yahudi, dan Sokrates, tentu saja Sokrates, yang disuruh meminum racun. Apa akibat dari kekerasan macam itu? Tak ada paksaan dalam agama, begitu disebut dalam Qurankitab yang mungkin Tuan tak pernah dengar, sebab Tuan penganut agama Brik-A-Brak. Nah, masjid agung orang Islam di Gujarat dihancurkan kaum fundamentalis Hindu, masjid Ahmadiyah di Jawa Barat dirusaktapi mampukah semua itu mengubah keyakinan?"

Pejabat Tinggi Akal Sehat: "Keyakinan yang ngawur pada akhirnya akan diubah oleh akal sehat dan oleh agama yang benar. Ingat, kata Nabi orang Islam, 'agama itu akal'".

Aletheia: "Saya kagum Tuan tak sungkan mengutip kata-kata Nabi orang Islam. Tapi kepada Tuan akan saya kutipkan Einstein. Tuan ingat Einstein, penemu teori relativitas? Dia orang yang tahu bagaimana produktifnya bila akal atau nalar dipakai manusia untuk memecahkan problem kehidupan dan alam semesta. Tapi ia tahu, ada sifat dalam nalar yang membatasi pendekatan manusia kepada dunia. "Bila kita tak berdosa kepada nalar, kita tak akan ke mana-mana."

Pejabat Tinggi Akal Sehat: "Hai, kamu mau menyeret manusia jadi irasional. Rupanya dengan itu kamu benarkan takhayul, bahwa kamu pernah bersua dengan malaikat! Bagaimana kamu membuktikan bahwa ada malaikat yang namanya, ah, siapa itu, oh, ya Jibril, yang membisiki kamu dengan 'kebenaran'?"

Aletheia: "Beranikah pertanyaan yang sama Tuan kemukakan kepada orang Islam, yang mempercayai Nabi mereka diberi wahyu lewat Jibril? Hmmm. Setidaknya bagi saya, wahyu-melalui-Jibril adalah semacam Eregnis. Maksud saya, "kejadian" yang melintas ke dalam kalbu saya, yang men-dadak membentangkan apa yang menakjubkan, yang juga suci, menggetarkan, menakutkan, di atas bumi, di bawah langit, di antara yang ilahi dan yang fana. Di momen itu saya tersentuh oleh sesuatu yang tak biasalatar bagi Yang Maha-Lain, dengan segala ambiguitas dan paradoksnya"

Jaksa Negara: "Nona, bicaralah yang ringkas agar kita paham."

Sebelum semua tahu apa artinya "paham", jam berdentang pukul 21. Sejak itu Aletheia diam. Dan cerita khayal ini harus dihentikan, sebab sudah bisa diduga akhirnya, itu-itu juga, membosankan.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

31 detik lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Guinea pada 9 Mei, Menpora Dito Ariotedjo: Garuda Muda Kompak Seperti Keluarga

5 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Guinea pada 9 Mei, Menpora Dito Ariotedjo: Garuda Muda Kompak Seperti Keluarga

Menpora Dito Ariotedjo menyatakan para pemain Timnas U-23 Indonesia kompak dan sudah seperti keluarga menjelang laga melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Energi Terbarukan

10 menit lalu

Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari sang bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya

PSG Disingkirkan Borussia Dortmund di Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Lakukan Hal yang Tak Biasa Seusai Laga

21 menit lalu

PSG Disingkirkan Borussia Dortmund di Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Lakukan Hal yang Tak Biasa Seusai Laga

Paris Saint-Germain (PSG) gagal lolos ke final Liga Champions 2023/2024 setelah kalah agregat 0-2 dari Borussia Dortmund. Apa kata Luis Enrique?

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

30 menit lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

39 menit lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

40 menit lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

Pemain Timnas U-23 Indonesia harus menghadapi tantangan cuaca dingin di Prancis sebelum melawan Guinea di playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

49 menit lalu

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

Borussia Dortmund menyingkirkan PSG di babak semifinal Liga Champions. Klub Liga Jerman ini lolos ke final dengan mengantongi agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

49 menit lalu

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

Komisi Informasi Pusat mengabulkan sebagian gugatan JATAM Kaltim soal keterbukan informasi proyek air dan sponge city di IKN.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

53 menit lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya