Sejarah Sepak Bola Ternoda

Penulis

Rabu, 4 Maret 2015 03:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Eddi Elison, Pengamat Sepak Bola Nasional

Sebanyak 17 wakil 7 Perserikatan menggelar rapat di Gedung Handeprojo (sekarang Gedung Batik), di Jalan Yudonegaran, Yogyakarta, 19 April 1930. Hasil rapat, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia-berubah menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dalam Kongres PSSI 1950 di Semarang). Rapat dilakukan malam hari, menghindari incaran polisi Belanda agar tidak ditetapkan sebagai gerakan politik. Namanya pun tidak memakai kata "sepak bola", sehingga tidak dituduh menyaingi organisasi sepak bola Belanda, NIVB (Nederlands Indische Voetbal Bond).

Saat pidato membuka rapat, Ketua Panitia M. Daslam Adiwasito berkata antara lain: "Kita orang berkumpul di tempat ini untuk misi bangsa mendirikan kumpulan sport bagi kemuliaan bangsa." Peserta menyambutnya dengan tepuk tangan, termasuk Soeratin Sosrosoegondo, dan Soetjitro yang diundang secara khusus.

Wakil-wakil dari Perserikatan yang hadir antara lain adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta; selanjutnya berubah menjadi Persija), dan BIVB (Bandoengsche Indonesische Voetbalbond; selanjutnya menjadi Persib).

Terpilih sebagai ketua, Soeratin Sosrosoegondo. Programnya: melaksanakan kompetisi, membentuk komisaris di seluruh Indonesia. Perjuangan PSSI tidak terbatas pada sepak bola semata. Sepak bola dipilih untuk memelopori Olahraga Kebangsaan, yang anti-penjajahan. Berpidato dalam Kongres Windon 1938 di Solo, Soeratin menegaskan, "PSSI dibangun dan dikembangkan untuk membuktikan kepada penjajah bahwa bangsa Indonesia mampu bersaing dengan Belanda, bahkan mengalahkannya sebagai pembalasan atas penghinaan yang mereka lakukan selama ini kepada kita."

Jika dikaitkan dengan sejarah berdirinya PSSI dan mendalami tekad para pendirinya, bisa ditarik kesimpulan bahwa PSSI dilahirkan sebagai alat perjuangan dan pemersatu bangsa, tecermin dari alinea I Mukadimah Statuta PSSI, berarti PSSI anti-imperialis, berjuang demi kemerdekaan.

Sayang, jiwa dan spirit anti-imperialis itu sejak beberapa tahun belakangan ini berubah total, terutama setelah dibentuknya Indonesia Super League (ISL), karena jiwa dan spiritnya adalah liberalistis.

Persis, yang 85 tahun lalu ikut mendirikan PSSI, saat ini tidak tepat dicantumkan sebagai pendiri PSSI. Pendiri PSSI adalah Perserikatan Persija, Persib, Persibaya, PSM (sekarang PSIM), dan Persis, bukan atas nama klub yang berorientasi "cari untung". Semua perserikatan pendiri PSSI, termasuk Magelang dan Madiun, saat ini kelabu hidupnya. Kalaupun masih ada, eksistensinya telah mengabur.

Bukankah ini merupakan penodaan terhadap sejarah sepak bola nasional, bahkan dapat pula digolongkan sebagai pencercaan terhadap amanah para pendiri PSSI? Semua ini terjadi akibat pendewaan PSSI terhadap FIFA. Padahal, sebagai anggota, peraturan FIFA perlu dituruti, lalu diharmonikan dengan jiwa, semangat, dan nilai-nilai kebangsaan. Berjiwa besarlah untuk mengembalikan marwah Perserikatan sebagai pendiri PSSI! Kini saatnya, semua klub pro harus mengubah namanya, tidak lagi memakai nama Perserikatan, misalnya Persib menjadi Maung Bandung, Persija (Jakarta United), Persebaya (Arek Surabaya Club), dan lain-lain, sehingga sejarah sepak bola tidak tercemar dan ternoda!


Berita terkait

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

21 jam lalu

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

1 hari lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong enggan berkomentar banyak soal masa depannya bersama timnas Indonesia karena belum menandatangani perpanjangan kontrak dari PSSI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10 menyusul hasil 2-2.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024, Begini Komentar Erick Thohir Usai Skuad Garuda Cetak Sejarah Baru

3 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024, Begini Komentar Erick Thohir Usai Skuad Garuda Cetak Sejarah Baru

Timnas U-23 Indonesia maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10, menyusul hasil imbang 2-2.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

4 hari lalu

Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

Apa alasan Erick Thohir dan PSSI untuk memperpanjang kontrak pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hingga 2027?

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

4 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027. Erick Thohir mengunggahnya lewat Instagram.

Baca Selengkapnya

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

6 hari lalu

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

Nathan Tjoe-A-On meninggalkan timnas U-23 Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia. Ia kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Belanda

Baca Selengkapnya

Nathan Tjoe-A-On Tinggalkan Timnas U-23 Indonesia, Netizen Serbu Instagram SC Heerenveen

7 hari lalu

Nathan Tjoe-A-On Tinggalkan Timnas U-23 Indonesia, Netizen Serbu Instagram SC Heerenveen

Kolom komentar akun Instagram resmi klub Nathan Tjoe-A-On dipenuhi permintaan agar membiarkan sang pemain lebih lama membela timnas U-23 Indonesia.

Baca Selengkapnya