Jalan Terjal Badan Kreatif

Penulis

Rabu, 28 Januari 2015 23:18 WIB

IKTIKAD membangkitkan ekonomi kreatif di negeri ini terdengar kembali. Ini tentu kabar baik dari pemerintah Presiden Joko Widodo. Apalagi kalau kelak Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, yang dilantik Senin lalu, bisa meningkatkan ekonomi kreatif dua kali lipat dari yang sekarang seperti yang ditargetkan.

Sektor ekonomi kreatif sudah lama digadang-gadang untuk menjadi salah satu pelecut pertumbuhan ekonomi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupaya menumbuhkan sektor ini dengan membentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun lembaga yang dibentuk pada 2004 itu seperti jalan di tempat. Industri kreatif Indonesia pada 2010 hanya menyumbang 6 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan pada 2014 naik tipis menjadi 7 persen dari PDB.

Sangat disayangkan, lembaga ini-bertentangan dengan namanya-benar-benar tak kreatif. Mereka cuma sibuk menggelar pameran, lomba, seminar, ataupun workshop. Walhasil, sektor ini tetap keteteran.

Presiden Jokowi berupaya membenahi sektor ini dengan membentuk lembaga khusus, yakni Badan Ekonomi Kreatif. Publik amat berharap institusi yang dipimpin oleh seniman ini tidak sekadar berganti nama. Apalah arti sebuah nama jika program-program yang digarap tetap mengawang-awang.

Bukan hal mudah bagi lembaga ini melahirkan program yang out of the box. Bujet lembaga ini cekak, cuma Rp 1 triliun. Pegawainya pun sebagian besar merupakan pegawai negeri sipil, yang komitmennya juga perlu diuji. Padahal ekonomi kreatif Indonesia sudah jauh tertinggal dibanding negara-negara jiran. Urusan kuliner, contohnya, Thailand punya 23 ribu lebih restoran khas Thailand di seluruh dunia. Jepang tak mau kalah, mereka memiliki 55 ribu restoran. Begitu pula Cina, Korea, dan Vietnam. Adapun restoran Indonesia, susah sekali menemukannya di luar negeri. Badan Ekonomi Kreatif harus segera membenahi industri kuliner dari hulu ke hilir.

Tiga garapan utama Badan Ekonomi Kreatif, yakni kuliner, fashion, dan musik, tak akan berhasil tanpa dukungan Presiden Jokowi dan kementerian lain. Industri musik dan fashion, misalnya, selama ini "bertempur" nyaris sendirian menembus pasar global. Di tengah pembajakan yang marak, industri musik kita diam-diam juga mulai menginvasi Malaysia.

Inilah saatnya pemerintah sungguh-sungguh menunjukkan dukungannya terhadap ekonomi kreatif. Tak ada salahnya belajar dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Korea Selatan, yang menumbuhkan K-Pop (Korean pop culture) dengan menggandeng industri dan memberikan banyak insentif. Walhasil, K-Pop menjelma menjadi hallyu (tsunami) yang menyapu seluruh dunia. Sinetron Winter Sonata, grup band Suju dan Exo, serta goyang Gangnam Style menjadi virus di mana-mana. Koran Wall Street Journal menulis, K-Pop menjadi salah satu lokomotif ekonomi karena setiap ekspor K-Pop senilai US$ 100 bisa menghasilkan multiplier effect US$ 400 di industri barang konsumen.

Advertising
Advertising

Peluang besar ekonomi kreatif itulah yang tak boleh disia-siakan Jokowi. Dia tak boleh mengulangi kesalahan masa lalu, yakni membentuk badan baru lalu menelantarkannya.

Berita terkait

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

15 menit lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

28 menit lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

30 menit lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

33 menit lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

37 menit lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

38 menit lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

55 menit lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

57 menit lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

1 jam lalu

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

Katy Perry mengunggah beberapa foto sambil memberi tahu penggemarnya alasan tidak hadir di Met Gala

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

1 jam lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya