Shahrazad

Penulis

Senin, 30 Januari 2006 00:00 WIB

Apa gerangan yang menyelamatkan Shahrazad? Cerita 1001 Malam dimulai dengan ingatan. Sultan Shahriar adalah lelaki yang menyimpan dendam. Pada suatu hari permaisurinya berbuat selingkuh dan ia tak bisa melupakan nista itu. Baginda pun bertitah agar wanita itu dipancung, dengan tambahan sebuah program yang bengis: tiap hari ia akan mengambil seorang perempuan untuk jadi permaisuri selama semalam, dan esoknya, di fajar menyingsing, istri-24-jam itu harus dibunuh.

Baginya, wanita semuanya sama; perempuan hanya sebuah rumus. Tiap rumus menghalau ciri yang berbeda-beda dari benda dan manusia, dan merenggutkan mereka dari konteks. Tiap konsep mencopot mereka dari sejarah, melenyapkan yang khas dalam ruang dan waktu masing-masing. Walhasil, menurut konsep, "perempuan" adalah "perempuan", di mana pun dan kapan pun.

Dari Sultan Shahriar kita tahu, konsep membuat persoalan jadi rapi, jelas, dan efisien: kita tak perlu terpesona dan mencermati beda Aminah dari Audrey. Mereka bukan manusia konkret dengan rasa riang dan kesunyian masing-masing. Mereka telah diringkus dan dibenamkan ke dalam definisi. Dari Shahriar kita tahu, tiap definisi mengandung kekerasan.

Tapi Shahrazad selamat. Dalam cerita yang termasyhur ini, gadis itu memang tak dapat menolak ketika ia diboyong ke istana untuk jadi permaisuri dan calon korban penyembelihan. Tapi ia punya siasat yang cerdas: ia menghibur Sultan Shahriar dengan dongeng yang memikat. Tak hanya itu: dongeng itu tak pernah selesai dalam semalamdan sebab itu baginda ingin agar Shahrazad melanjutkannya esok harinya. Perempuan itu urung dibunuh. Ia bisa menunda kematiannya sampai 1001 malam.

Apa yang menyelamatkan Shahrazad sebenarnya? Bukan karena ia mendongeng, melainkan karena ia menunda. Kata "tunda" berasosiasi dengan kata "tandu". Begitulah Shahrazad menjunjung dongengnya dan meletakkannya dalam posisi tergantung antara dua penopang yang bergerak. Ada ketegangan di situ, juga kesementaraan dan ketakpastian. Ada ketakselesaian yang membuat orang mengejer terus, seakan lapar.

Advertising
Advertising

Di situlah Shahrazad sebenarnya sudah melawan seorang laki-laki yang hendak membalas dendam dengan sebuah rumus.

Dalam sikap Sultan Shahriar sebenarnya tersimpan keangkuhan: dengan dendam ia bikin waktu berhenti. Masa lalu diperlakukannya seperti kotak tertutup. Ingatan dibekukan dan dirawat seakan-akan bisa lepas dari seluruh waktu yang ramai dan ranum.

Sebaliknya Shahrazad. Bagi perempuan ini (ia sosok yang imajinatif) waktu tak bisa dijadikan kotak tertutup. Waktu bukan ruang. Waktu seperti arus sungai. Meskipun kita berdiri di titik yang sama di sungai itu, kita tak pernah dibasuh oleh air yang sama. Tiap saat adalah penundaan. Kita tak tahu apa arti "selesai". Sungai itu tak berhenti di muara. Arus akan mengalir terus dan terus, air baru akan datang tak henti-hentinya dari hilir, akan merasuk ke laut, dan laut akan bergerak, bergelombang, tanpa kendat. Dengan kata lain: sebuah cerita perubahan.

Berendam di tengah sungai, kita bisa hayati itu. Tapi berdiri dari jauh, kita akan lihat sungai itu bukan sebuah perubahan yang tak kunjung berhenti. Ia akan tampak sebagai kali yang itu-itu juga.

Dalam "melihat" memang tersirat jarak. Tanpa jarak, tak akan tampak apa yang kita hadapi. Yang jadi rancu (tapi tak selalu kita sadari) ialah tatkala kita anggap "melihat" sama dengan "mengetahui". Sultan Shahriar merasa "tahu" apa arti "perempuan" karena ia melihat dari sebuah jarak, dari atas takhta. Nun di ketinggian itu, ia seperti sebuah teropong; ia "menangkap" sesuatu, dan meskipun tak seluruh tubuh dan dirinya jadi saksi, ia simpulkan bahwa semua perempuan sama.

Sebagaimana umumnya penguasa, ia mempertaruhkan kepastian kepada yang bisa dilihat: mengawasi; membuat peta; membentuk ruang; menyusun daftar dan membangun lajurbaik di jalan maupun di katalogus penduduk. Mereka ingin agar aturan ajeg dan tertib, maka mereka patri hukum ke dalam aksara yang tertangkap mata.

Di atas takhta, mereka memang suka yang ajegsebagaimana Shahriar suka akan rumus dan daftarnya sendiri: dalam daftar itu, dalam lajur "perempuan", tak akan ada sesuatu yang tak terduga.

Terhadap semua itu, Shahrazad melakukan subversi: ia tarik sang penguasa ke dalam sebuah dunia lain. Sejak malam pertama ia duduk bersimpuh di dekat baginda. Dari mulutnya akan keluar bunyi derap kuda para penyamun dan suara "Sezaaaam!" di pintu gua. Dari bibirnya akan terdengar desah vokal dan konsonan melukiskan derak layar di kapal Sinbad.

Berangsur-angsur, baginda pun sadar bahwa dengan hanya "melihat" ia tak akan sepenuhnya tahu. Mata hanya bisa menangkap sesuatu sebidang demi sebidang, meskipun selama berabad-abad, sejak Plato, manusia lupa akan hal itu. Orang Yunani menyamakan kemampuan mata dengan kemampuan kognitif dan orang Jawa menyebut pengetahuan dengan kawruh, yang berakar kata weruh (melihat).

Tapi Shahrazad mendongeng selama 1001 malam. Ia bawa Shahriar ke dalam situasi di mana weruh bukanlah segala-galanya. Telinga pun terbukadan berbeda dengan mata, telinga menerima dunia sekaligus. Tak kalah penting, lewat kuping, pengindraan bergerak bersama waktu. Suara seperti waktu: mengalir, datang, menghilang. Ia adalah kesementaraan.

Maka arti "selesai" jadi nisbisatu kenyataan yang akan mengagetkan seorang sultan yang merasa dapat menguasai hidup sebagai sebuah garis yang bisa ia tentukan titik akhirnya. Tapi bersama dongeng, bersama imajinasi, dalam keasyikan bersua dengan bermacam ragam sosok dan perangai selama 1001 malam, hidup tak sama dengan sebuah garis. Hidup tak lurus, tak pasti, tapi apa salahnya? Ia tak monoton.

Lebih penting lagi: hidup akan terasa seperti arus sungai, yang akhirnya lebur ke dalam laut, hilang tapi juga tak hilang.

Dengan itu Shahrazad tak hanya menyelamatkan dirinya sendiri. Ia juga menyelamatkan Shahriar.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Mahalini dan Rizky Febian akan Gelar Pengajian Sebelum Akad Nikah di Jakarta

38 detik lalu

Mahalini dan Rizky Febian akan Gelar Pengajian Sebelum Akad Nikah di Jakarta

Sule mengungkapkan rangkaian acara menuju pernikahan Rizky Febian dan Mahalini setelah menggelar upacara Mepamit di Bali.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

12 menit lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

16 menit lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

22 menit lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

22 menit lalu

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

Dari sepuluh bandara terbersih di dunia, hanya satu bandara di Eropra yang masuk dalam daftar tersebut

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

22 menit lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

22 menit lalu

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan pemeliharaan perkerasan jalan di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Non S sejak hari ini

Baca Selengkapnya

Hari Ini MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sengketa Pileg, Ada 55 Perkara

26 menit lalu

Hari Ini MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sengketa Pileg, Ada 55 Perkara

MK kembali menggelar sidang sengketa Pemohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum hasil Pemilihan Legislatif 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

51 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

1 jam lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya