Akhiri Konflik Anggaran DKI

Penulis

Rabu, 18 Februari 2015 01:50 WIB

Perang kata antara politikus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sudah saatnya diakhiri. Semestinya kedua pihak duduk bersama membahas penyelesaian APBD 2015. Perang kata di media, selain tak sehat, sangat kontraproduktif karena yang tersandera adalah kepentingan rakyat Jakarta.

Perseteruan Gubernur Basuki dengan Dewan soal anggaran bukan sekali ini terjadi. Pada 7 Desember 2012-waktu itu masih wakil gubernur-Basuki sudah terlibat perang kata. Musababnya, Basuki menantang politikus DPRD agar pembahasan APBD 2013 diliput terbuka oleh media.

Kali ini, konflik terjadi sejak Desember lalu. Politikus dari lima fraksi mengancam memakzulkan Basuki menggunakan hak angket dan interpelasi. Konflik muncul setelah Kementerian Dalam Negeri mengembalikan berkas APBD Jakarta pada 7 Februari lalu untuk diperbaiki. Kementerian menilai berkas anggaran yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI tidak lengkap.

Pengajuan hak angket juga berkaitan dengan sistem e-budgeting yang diterapkan Gubernur Basuki dalam penyusunan anggaran Jakarta 2015. Ini berbeda dengan kemauan Dewan. Konsep Basuki adalah mengalokasikan anggaran di awal perancangan APBD dan menguncinya dengan e-budgeting. Tujuannya, agar anggaran yang sudah ditetapkan tak bisa diutak-atik lagi. Namun DPRD berpendapat lain. Mereka ingin e-budgeting dilakukan saat anggaran sudah final. Alasannya, agar bisa diubah jika ada kebutuhan mendesak. Basuki menolak, menganggap cara ini rawan disusupi "anggaran siluman". Ini sebutan bagi anggaran titipan Dewan ke sejumlah satuan kerja yang mengatasnamakan kepentingan umum.

Basuki tahu modus penyelewengan ini karena tahun lalu ada temuan dana fiktif oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DKI Jakarta. Dana siluman itu muncul di Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan. Nilainya Rp 3,5 triliun dan Rp 33,4 miliar. Tahun ini pun Basuki menemukan pos anggaran fiktif senilai Rp 8,8 triliun.

Advertising
Advertising

Langkah Basuki menghentikan penggangsiran anggaran dengan sistem e-budgeting layak didukung. Dengan APBD provinsi terbesar se-Indonesia bernilai Rp 73 triliun, sudah seharusnya Jakarta menjadi contoh penerapan prinsip pemerintahan yang baik. Dewan wajib mendukung niat ini. Maka ribut-ribut soal anggaran semestinya dihentikan.

Agar mendapat dukungan, Basuki sebaiknya lebih intensif menyampaikan gagasannya ke Dewan. Model komunikasi konfrontatif ala Basuki sebaiknya diubah ke lebih persuasif. Dewan pun akan sulit menolak gagasan Basuki karena semua proses dilakukan terbuka dan dikontrol media. Jika yang dipilih adalah komunikasi "perang kata", yang terjadi bukannya kesepakatan, melainkan ketegangan.

Ada baiknya Gubernur Basuki lebih melibatkan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, yang bekas Ketua PDIP DKI Jakarta, untuk ikut melonggarkan ketegangan politik. Melalui lobi-lobi politik, kesepakatan akan lebih mudah tercapai. Tentu saja, lobi politik tak boleh berubah menjadi kompromi yang berujung pada kongkalikong antara pemerintah dan Dewan.

Berita terkait

Kalahkan LaVani, Tim Bola Voli Putra Jakarta STIN BIN Rebut Puncak Klasemen Proliga 2024

18 menit lalu

Kalahkan LaVani, Tim Bola Voli Putra Jakarta STIN BIN Rebut Puncak Klasemen Proliga 2024

Tim bola voli putra Jakarta STIN BIN merebut puncak klasemen sementara PLN Mobile Proliga 2024 setelah mengalahkan Jakarta LavAni.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

18 menit lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

22 menit lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

24 menit lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

36 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi semangat pemain Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak pada memperebutkan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

37 menit lalu

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

Satgas pemberantasan judi online akan fokus menangani para bandar. Pemerintah masih menyusun formula kerja satgas.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

43 menit lalu

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

Bayer Leverkusen mengalahkan AS Roma dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa. Marseille vs Atalanta Imbang.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

47 menit lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

51 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, menilai para pemainnya pantas mendapatkan pujian atas hasil selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

52 menit lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya