Memberantas Begal

Penulis

Senin, 23 Februari 2015 21:31 WIB

Kejahatan perampasan sepeda motor dengan pembegalan kini semakin menjadi-menjadi. Pelakunya tak hanya bersenjatakan balok kayu, pisau, atau golok, tapi juga senjata api. Terhadap korbannya, yang mereka cegat di jalan, mereka tak segan-segan membunuhnya. Teror begal itu jelas semakin meresahkan masyarakat.

Polisi memang sudah menangkap sejumlah pelakunya. Di antara mereka bahkan ada yang ditembak. Kendati demikian, ternyata hal itu tak membuat nyali para begal ciut. Buktinya, laporan-laporan korban pembegalan terus saja berdatangan ke kantor polisi. Polisi mengakui, dibanding tahun lalu, secara kuantitas pembegalan menurun, tapi kualitasnya meningkat.

Pembegalan, misalnya, menimpa seorang karyawan yang pulang kerja pada dinihari dan melintas di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, pertengahan bulan lalu. Sebuah jaring tali pancing tiba-tiba terbentang di depan kepalanya, sehingga membuat dia terpelanting ke jalan. Dalam hitungan detik, para begal membawa kabur sepeda motornya. Sepekan sebelumnya, pembegalan juga terjadi di wilayah ini. Korban tak hanya dirampas sepeda motornya, tapi juga ditusuk berkali-kali hingga tewas.

Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat, sepanjang Januari 2015 terjadi 260 pencurian sepeda motor di Ibu Kota dan sekitarnya, yang sebagian besar di antaranya dilakukan dengan cara dibegal. Aparat mengidentifikasi terdapat 54 titik yang kerap dijadikan lokasi pembegalan. Dari jumlah tersebut, 25 di antaranya di Jakarta, dan 29 lainnya tersebar di Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pembegalan sadistis juga terjadi di Lampung pada Mei tahun lalu. Si korban, yang tewas setelah ditusuk berkali-kali, dibuang ke jurang. Pada November 2014, salah satu pelakunya, Kristian Budiantoro, dihukum 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Tanjung Karang. Ini vonis terberat yang pernah dijatuhkan pengadilan terhadap begal. Di pengadilan terungkap bahwa Kristian dan kelompoknya kerap melakukan pembegalan di Jabodetabek.

Advertising
Advertising

Polisi memang menyebut "kelompok Lampung" merupakan salah satu kelompok begal di Jabodetabek. Di luar mereka ada "kelompok Indramayu", "kelompok Malingping", dan "kelompok Palembang". Namun, di antara kelompok itu, kelompok Lampung paling sadistis. Mereka memiliki ciri khas kerap membawa senjata api dan tak segan-segan membunuh korbannya.

Polisi-lah yang paling diharapkan oleh masyarakat untuk membasmi para begal dan membuat masyarakat tak lagi dihantui teror begal. Imbauan polisi yang meminta masyarakat membatasi waktu keluar dan pulang malam jelas tidak tepat. Itu permintaan yang sangat menggelikan, mengingat sebagian besar penduduk sekitar Jakarta mencari nafkah di Ibu Kota, sehingga pulang malam merupakan hal yang tak terhindarkan.

Penciptaan rasa aman itu bisa dilakukan melalui pengawasan polisi terhadap titik-titik yang selama ini kerap terjadi pembegalan dan pemasangan CCTV agar tindakan cepat bisa diambil jika terjadi pembegalan. Polisi semestinya juga serius mengusut dan menangkap penadah kendaraan atau onderdil kendaraan hasil begal tersebut. Mereka harus diajukan ke pengadilan dan dihukum seberat-beratnya agar mata rantai kejahatan ini terputus. Tugas polisi adalah mengembalikan rasa aman kepada masyarakat.

Berita terkait

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

1 menit lalu

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

Kim Ji Won akan menggelar fan meeting pada 22 Juni 2024, sebelumnya Kim Soo Hyun juga mengumumkan fanmeeting di tanggal yang sama

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 menit lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

15 menit lalu

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

Justin Hubner meluapkan kemarahannya usai mengetahui Marselino Ferdinan panen kecaman usai kalah dari Irak pada perebutan juara 3 di Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

19 menit lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

23 menit lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

24 menit lalu

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

instansi akan memulai seleksi pada Juni atau Juli mendatang, setelah instansi menerima Surat Keputusan dari MenPANRB.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

29 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Megawati Hangestri Kembali Gagal Bantu Jakarta BIN Hindari Kekalahan, Ditekuk Jakarta Popsivo

29 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Megawati Hangestri Kembali Gagal Bantu Jakarta BIN Hindari Kekalahan, Ditekuk Jakarta Popsivo

Tim bola voli putri Jakarta BIN menelan kekalahan untuk kedua kalinya di arena Proliga 2024, kali ini dari Jakarta Popsivo.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

33 menit lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya