Pajak Jalan Tol

Penulis

Minggu, 8 Maret 2015 21:11 WIB

Pemerintah hendaknya mengkaji lebih matang sebelum menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap tarif jalan tol. Jika diberlakukan tidak tepat, pajak ini justru akan merugikan perekonomian. Untuk menggenjot penerimaan pajak, pemerintah bisa memaksimalkan pajak lain.

Pajak jalan itu direncanakan mulai berlaku pada April mendatang. Menurut hitungan Direktorat Jenderal Pajak, pungutan PPN sebesar 10 persen itu ditaksir menyumbang pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun hingga akhir 2015.

Tentu saja mereka berhak menarik pajak atas tarif tol, karena hal ini tidak termasuk jasa yang tidak dikenai PPN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang PPN Tahun 1999 ataupun sejumlah revisinya.

Hanya, penerimaan negara dari pajak tol yang sebesar Rp 1,2 triliun sebenarnya amat sedikit dibanding target pajak yang sebesar Rp 1.400 triliun. Tidak sampai 0,1 persen. Penerimaan itu akan terasa semakin kecil jika dibandingkan dengan dampak inflasi yang ditimbulkannya. Diperkirakan pengenaan PPN tarif tol akan mengerek biaya logistik sekaligus harga jual produk dan menyumbang 0,1-0,2 persen terhadap inflasi.

Inflasi bisa bertambah karena selama ini jalan tol menjadi salah satu urat nadi perekonomian. Truk-truk logistik-terutama di Pulau Jawa-memakai jalan tol sebagai salah satu jalur utama pengiriman barang. Dengan adanya pajak tol, biaya pun bertambah. Dalih Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo bahwa pajak ini tidak akan memberatkan masyarakat karena mayoritas pengguna jalan tol adalah masyarakat mampu perlu dipertanyakan.

Advertising
Advertising

Jika memang ingin memakai dalih itu, pemerintah seharusnya menerapkan pajak tol secara selektif. Misalnya pajak 10 persen itu bisa dikenakan terhadap mobil-mobil pribadi. Sedangkan truk logistik dikenai pajak nol persen alias dibebaskan. Ini bukanlah hal sulit, karena tarif tol sudah terklasifikasi dalam empat golongan. Misalnya golongan 1 hanya untuk kendaraan pribadi yang terkena pajak, dan semua jenis angkutan barang dikeluarkan dari golongan ini.

Sebenarnya, daripada memungut pajak kecil yang berdampak lebih besar, seperti pada tarif tol, pemerintah dapat meningkatkan penerimaan pajak dari sektor lain yang jelas potensial, seperti pertambangan. Tahun lalu, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan ada 9.000 perusahaan tambang yang belum membayar pajak. Setiap perusahaan tambang itu berpotensi membayar pajak sebesar Rp 20 miliar. Artinya, secara total, negara berpotensi mendapat Rp 180 triliun. Jauh lebih besar daripada pajak tol.

Tentu saja hal itu tak mudah. Ada kesulitan dalam menghitung hasil tambang yang dikeluarkan, masalah pengawasan yang lemah, suap-menyuap yang luar biasa, serta ketersediaan sumber daya manusia di Dirjen Pajak. Mengutip pajak tambang jauh lebih ribet daripada menerapkan PPN pada tol atau menaikkan harga materai yang otomatis bisa berjalan begitu peraturan ditandatangani. Tapi pemerintah tentu tidak bisa mencari cara gampang jika ingin mendapatkan hasil yang besar.

Berita terkait

Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

1 menit lalu

Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia ternyata hanya memiliki satu paru-paru saja akibat mengalami infeksi paru-paru. Inilah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Korban Penembakan di Tangerang Meninggal, Polisi Buru Para Pelaku

1 menit lalu

Korban Penembakan di Tangerang Meninggal, Polisi Buru Para Pelaku

Korban penembakan kawanan pencuri sepeda motor di Balaraja, Tangerang, meninggal setelah kritis dan dioperasi.

Baca Selengkapnya

MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

2 menit lalu

MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

SIC Batch 5 2023/2024 menjadi bukti komitmen Samsung dalam menciptakan generasi unggul yang mampu memimpin transformasi digital nasional dan global.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu

9 menit lalu

Serba-serbi Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu

Bobby Nasution tidak menjelaskan secara detail apakah jet pribadi yang dinaikinya sesuai dengan foto yang beredar. Soal gratifikasi?

Baca Selengkapnya

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

17 menit lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

30 menit lalu

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

20 tahun sudah kematian Munir tidak kunjung menemukan titik terang mengungkap siapa dalang pembunuhan Munir sesungguhnya.

Baca Selengkapnya

5 Drakor Dibintangi Son Na Eun Selain Romance in the House

31 menit lalu

5 Drakor Dibintangi Son Na Eun Selain Romance in the House

Aktris berbakat Korea, Son Nae Eun beradu akting dengan Choi Minho dalam drama Korea terbaru bertajuk Romance in the House.

Baca Selengkapnya

Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

31 menit lalu

Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

Pendukung Gibran menuduh Rocky Gerung dalam sebuah acara di televisi telah menyebarkan berita bohong tentang Wali Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

46 menit lalu

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

54 menit lalu

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di John Guise Stadium dihadiri sekitar 35 ribu umat.

Baca Selengkapnya