Ogoh-ogoh sebagai Kritik Sosial

Penulis

Selasa, 24 Maret 2015 05:03 WIB

AGUS DERMAWAN T., PENGAMAT BUDAYA DAN SENI


Saya beberapa kali mengikuti upacara Nyepi untuk menyambut Tahun Saka. Beberapa minggu sebelum memasuki Nyepi, masyarakat Bali selalu membuat ogoh-ogoh, atau boneka besar (ogoh artinya besar, gede). Boneka ini berbahan bambu, jerami, dan kertas, yang bentuknya menggambarkan butha kala (makhluk jahat). Ratusan banjar di seluruh Bali menciptakan ogoh-ogoh ini.


Lantaran hal-hal jahat adalah bagian yang paling menakutkan masyarakat Bali, presentasi ogoh-ogoh menjadi sangat artikulatif. Perwujudan ogoh-ogoh dibikin sejahat-jahatnya, seseram-seramnya, segarang-garangnya, sehingga orang yang melihat akan terentak untuk kemudian membenci sebenci-bencinya. Dan lantaran kejahatan di Indonesia semakin hari semakin besar kadarnya, ogoh-ogoh yang dicipta semakin tahun juga semakin besar ukurannya. Bahkan sering terlihat ogoh-ogoh yang tingginya seatap rumah.


Yang menarik, di balik ogoh-ogoh raksasa itu, kini tercipta ogoh-ogoh mini, yang tingginya sekitar satu meter saja. Ogoh-ogoh kecil ini ternyata diciptakan oleh anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Lho, kok anak-anak ikut-ikutan bertempur melawan kejahatan? Maka terdengarlah kompilasi jawaban para bocah itu.


”Karena sekarang anak-anak juga dijahati. Anak disiksa orang dewasa, dipekerjakan seenaknya. Banyak pemerintah daerah yang tidak mempedulikan sekolah anak-anaknya yang reyot dan nyaris ambruk. Banyak infrastruktur untuk menuntut ilmu tidak dibangun, sehingga anak-anak harus meniti jembatan penuh bahaya untuk menuju ke sekolahnya. Tak sedikit guru-guru yang melakukan pelecehan seks serta memberi hukuman yang keterlaluan kepada anak-anak, suatu hal yang membuat antaranak punya kebiasaan mem-bully.”


Advertising
Advertising

Ribuan ogoh-ogoh itu pada malam sebelum Nyepi lantas diarak. Puluhan ribu orang Bali mengusung dan menggoyang-goyang patung makhluk jahat itu dengan tetabuhan menimpali seru. Patung-patung itu diteriaki, dihina, dan dipukuli beribu kali. Lalu di situ dapat kita melihat, betapa ogoh-ogoh ternyata terbangun dari isu sosial yang sedang dominan.


Ketika bom Bali menghancurkan kehidupan orang Bali, ogoh-ogoh itu berbentuk figur teroris yang keji. Ketika narkotik marak, ogoh-ogoh itu berwujud butha gila yang memakan sampah. Ketika polisi sang penjaga rakyat (justru) merusak ketenteraman, ogoh-ogoh bergigi panjang dan berkuku tajam itu bertopi polisi. Ketika korupsi menjadi-jadi seperti sekarang, butha kala memakai jas parlemen mendadak muncul di jalanan.


Arak-arakan usai saat hampir tengah malam. Di bawah langit Bali yang hening, setelah ditaburi doa-doa pengusir setan, patung-patung yang seram namun artistik itu, yang dibangun dari upaya ngayah (gotong-royong), dan dari setumpuk uang hasil urunan sukarela warga, dibakar habis. Musnahlah kejahatan. Kemudian upacara Nyepi berlangsung dalam keheningan.


Dalam Nyepi, saya lantas berpikir ke belakang. Sekitar 70 tahun lalu, ketika antropolog Margaret Mead meminta para seniman daerah Batuan melukiskan sisi-sisi kegelisahan kehidupan, yang muncul di kertas adalah jejak leak yang berkelindan di sekitar rumah dan banjarnya. Kini leak-leak itu, sebagaimana tampak dalam presentasi ogoh-ogoh, nyata sudah ngider ke seluruh Indonesia Raya. *




Berita terkait

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

49 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

51 hari lalu

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

51 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

Upacara Tawur Agung Kesanga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy di Candi Prambanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

51 hari lalu

Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

Insiden mirip pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur pulas selama setengah jam, juga pernah dialami maskapai Ethiopian Airlines dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

52 hari lalu

Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

52 hari lalu

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.

Baca Selengkapnya

Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

52 hari lalu

Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

52 hari lalu

Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada umat Hindu lewat akun Instagram.

Baca Selengkapnya

Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

52 hari lalu

Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

Nyepi menjadi momen sakral bagi umat hindu untuk merenung dan memohon ampunan. Ketahui makna Hari Nyepi dan aturannya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

52 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya