Angkutan untuk Pelajar

Penulis

Rabu, 1 April 2015 02:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Darmaningtyas, Pengembang Rute Aman Sekolah

Problem pendidikan ternyata bukan hanya masalah pencapaian angka partisipasi maupun kualitas yang tinggi, tapi juga akses transportasi bagi anak-anak ke/dari sekolah. Problem angkutan bagi pelajar berbeda-beda antara di kota dan di desa/daerah.

Di perkotaan, khususnya kota besar, seperti Jakarta, pelajar miskin selalu kesulitan mendapatkan angkutan umum yang mau mengangkut mereka karena tarif untuk pelajar hanya 50 persen dari tarif umum. Sedangkan bagi pelajar di daerah, kesulitan itu disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur dan sarana transportasi. Keterbatasan tersebut terutama amat dirasakan oleh anak-anak yang tinggal di daerah perairan ataupun kepulauan. Di sana, baik pemerintah pusat maupun daerah "absen", sehingga masyarakat harus menyelesaikan masalah angkutan sendirian.

Isu soal akses transportasi pelajar ini tiba-tiba mengemuka ketika media massa memuat bertita mengenai puluhan anak SD Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan -disebut berada di kampung halaman Wakil Presiden Jusuf Kalla-setiap hari harus menyabung nyawa melintasi kawat di atas sungai sebagai jembatan karena jembatan gantung yang menghubungkan Desa Biru dengan Desa Palakka, Kecamatan Kahu, putus dan belum diperbaiki.

Kemudian disusul dengan berita kecelakaan yang dialami Surdi, murid SD Pajagan I Lebak, Banten, yang menjadi korban putusnya jembatan gantung tersebut pada 10 Maret 2015. Ia sempat dikunjungi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono.

Beberapa kasus keselamatan pelajar yang terancam saat pergi ke sekolah itu hanya contoh yang mengemuka saja. Realitasnya, jauh lebih banyak jumlah pelajar yang terancam keselamatannya akibat buruknya sarana transportasi pelajar. Di daerah perairan, misalnya, pelajar menyeberangi sungai hanya dengan papan yang digerakkan dengan dayung, tanpa tempat duduk dan pelindung pada bagian samping maupun atas.

Bagi yang tinggal di kepulauan, mereka harus menyeberangi laut dengan menggunakan kapal motor dengan jumlah penumpang yang melebihi kapasitas tanpa pelampung untuk keperluan penyelamatan. Di Bangka Tengah, Pulau Bangka, karena pemimpin daerah mengeluarkan kebijakan pelajar dilarang mengendarai sepeda motor, sementara jumlah angkutan umum yang ada terbatas, pelajar berjejalan di bus yang jumlahnya sedikit, dan tentu ini juga rawan kecelakaan.

Berdasarkan fakta-fakta buruk di lapangan tersebut, saatnya pada masa pemerintahan Jokowi ini dikembangkan konsep baru, yakni penuntasan program wajib belajar sembilan tahun dan rencana pelaksanaan wajib belajar 12 tahun tidak cukup hanya diwujudkan dengan membangun gedung sekolah dan menggratiskan biaya sekolah. Yang tidak kalah pentingnya adalah penyediaan akses transportasi pelajar yang aman.

Dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daearh untuk menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi yang memadai (aman, nyaman, selamat, dan terjangkau). Tanpa sinergi antar-kementerian/lembaga pemerintahan, akan terasa berat untuk menuntaskan program wajib belajar sembilan tahun ataupun 12 Tahun. *

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

11 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

25 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya