Lingkaran Dalam sang Presiden

Penulis

Selasa, 7 April 2015 05:26 WIB

Munawir Aziz, Alumnus Pascasarjana UGM Yogyakarta

Gesekan kepentingan antara presiden dan penguasa partai politik pendukungnya menjadi dinamika penting dalam struktur kekuasaan pemerintahan saat ini. Legitimasi trah Sukarno menjadi perdebatan panjang dalam panggung kekuasaan Kabinet Kerja. Di tengah hiruk-pikuk ini, komunikasi politik antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengalami ujian, karena perdebatan-perdebatan kepentingan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbeda pendapat dengan Presiden Jokowi, khususnya ketika pelantikan Luhut B. Pandjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 31 Desember 2014. Jusuf Kalla semakin kecewa karena kewenangan Luhut Pandjaitan semakin luas, lewat Peraturan Presiden tentang Kantor Staf Kepresidenan, pada 25 Februari 2015. Jusuf Kalla merasa, keberadaan Kantor Staf Kepresidenan ini mempersempit kewenangan Wakil Presiden. Ia mengingatkan bahwa Kantor Staf Kepresidenan hanya memberi masukan kepada presiden dan wakil presiden, bukan sebagai eksekutor.

Sebelumnya, Jusuf Kalla bersilang pendapat dengan Presiden Jokowi, di antaranya dalam proses pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri, pemberian remisi terhadap terpidana korupsi, dan kriminalisasi terhadap pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam strategi politik Presiden Jokowi, Kantor Staf Kepresidenan bertugas melakukan evaluasi dan monitoring program yang dijalankan kementerian. Tim orang-orang terpilih ini, yang dikomandoi oleh Luhut B. Pandjaitan, bertugas menganalisis program-program strategis yang jitu dan berkontribusi untuk peningkatan performa Kabinet Kerja. Untuk menguatkan timnya, Kelapa Staf Kepresidenan, Luhut melantik empat deputi dan dua staf khusus Kantor Staf Kepresidenan, pada Kamis, 2 April 2015.

Empat deputi itu adalah Darmawan Prasodjo (Deputi I, Bidang Monitoring dan Evaluasi), Yanuar Nugroho (Deputi II, Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas), Purbaya Yudhi Sadewa (Deputi III, Bidang Pengelolaan Isu Strategis), dan Eko Sulistyo (Deputi IV, Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi). Sedangkan Brigjen Andogo Wiradi (Deputi V, Bidang Analisis Data dan Informasi Strategis) belum dilantik karena menunggu keputusan presiden.

Tentu saja, lingkaran dalam sang Presiden bertambah rapi dengan hadirnya tim Kantor Staf Kepresidenan. Para pembisik sang Presiden berderet dalam lapisan-lapisan kekuasaan politik, dari Wantimpres hingga para petinggi partai politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Di tengah pusaran kekuasaan politik, pembisik sang Presiden menjadi bagian penting dalam menentukan kebijakan strategis. Sosok Presiden Abdurrahman Wahid adalah yang paling misterius dengan lingkaran-lingkaran orang dekat sebagai kanal informasi strategis.

Dalam penuturan Salim Said (2014), ada beberapa sosok di balik Gus Dur yang menguasai akses informasi dan menjadi "kuping sang presiden". Salim Said mengisahkan tentang sosok Mayor Djuanda, yang menjadi orang penting dalam lingkaran Presiden Gus Dur. Djuanda dianggap menjadi orang yang sering bertemu dengan Presiden Gus Dur, dengan memberikan informasi-informasi rahasia yang berbau konspirasi. Mayor Djuanda juga terlibat sengketa dengan KSAL Ahmad Soetjipto. Djuanda dianggap sebagai orang yang ada di balik penyingkiran Soetjipto, ketika Gus Dur menjadi presiden dan Megawati menjadi wakil presiden. Tapi, sosok Presiden Gus Dur memang pemimpin yang unik. Lingkaran "pembisik" Presiden Gus Dur memang menjadi pembahasan penting dalam periode awal masa Reformasi, tentang manajemen kepemimpinan sang Presiden.

Sejarawan Rosihan Anwar (2004) mempertanyakan siapa sebenarnya pembisik Gus Dur? "Apakah orang yang bekerja di Sekretariat Negara, atau putri Gus Dur, atau kiai-kiai yang sering masuk ke Istana Negara?" kata Rosihan Anwar. Gus Dur menggabungkan bisikan langit dan bumi, dengan memberi ruang luas bagi orang-orang terdekatnya untuk saling memberikan informasi. Inilah kelemahan sekaligus kelebihan kepemimpinan Gus Dur.

Presiden Jokowi dapat belajar dari Gus Dur, tentang lingkaran dalam sang Presiden. Pembentukan Kantor Staf Kepresidenan akan menjadi kanal strategis kebijakan politik dan langkah jitu sang Presiden. Semoga mereka tidak hanya menjadi pembisik suara busuk, namun juga aktor-aktor intelektual yang memberi informasi strategis, untuk sang Presiden dan masa depan bangsa. *

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

37 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya