Nestapa Perbudakan Benjina

Penulis

Jumat, 10 April 2015 00:55 WIB

Praktek perbudakan yang dilakukan PT Pusaka Benjina Resources sungguh mengiris nurani. Para pekerja di perusahaan yang berbasis di Kepulauan Aru, Maluku, itu dipaksa bekerja sampai 22 jam, dipukuli dengan ekor ikan pari yang berduri, tak diberi makan, dan ada yang tak digaji.

Sulit diterima akal sehat bila perbudakan yang berlangsung selama lebih dari 10 tahun itu tak pernah terendus penegak hukum. Oleh karena itu, pemerintah harus menumpas tuntas kejahatan PT Benjina.

Praktek perbudakan Benjina itu terbongkar oleh investigasi kantor berita Associated Press beberapa pekan lalu. Tim Satuan Tugas Pemberantasan Illegal Fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan lalu turun tangan dan mendapati 322 warga negara asing bekerja dalam kondisi mengenaskan di pabrik perusahaan Thailand tersebut. Para pekerja diperlakukan sewenang-wenang: disekap, disiksa, bahkan diduga juga ada yang dibunuh, karena ditemukan kuburan di sana.

Kasus ini merupakan tamparan keras buat Indonesia, yang telah meratifikasi keputusan International Labor Organization (ILO) tentang perburuhan. Ada kesan pemerintah masih sekadar menjadi "pemadam kebakaran" dalam kasus Benjina. Padahal adanya penyiksaan itu sudah lama diketahui warga sekitar. Pertanyaannya, mengapa aparat bungkam?

Kuat dugaan kasus ini juga melibatkan penegak hukum. Prasangka buruk ini gampang muncul karena riwayat perbudakan oleh perusahaan ini telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Sukar diterima akal bahwa aparat keamanan tidak pernah mengendus praktek tak beradab ini. Penerbitan izin untuk sejumlah kapal Benjina juga aneh, karena izin itu keluar justru setelah moratorium izin diberlakukan. Benjina sendiri pada 2007 pernah dikunjungi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Persoalan Benjina ini cukup pelik karena semua "budak" itu berkewarganegaraan asing. Kebanyakan dari Myanmar, Kamboja, dan sisanya dari Laos. Ini saja sudah membuat kasus Benjina harus dibicarakan di tingkat ASEAN. Thailand harus didesak agar tak melindungi Benjina. Harus ada langkah bersama dengan negara ASEAN lainnya agar eksploitasi pekerja lintas negara itu tak terulang.

Advertising
Advertising

Kasus Benjina terkait dengan komoditas perikanan yang sedang digadang-gadang pemerintah sebagai pendulang devisa. Bila tak diselesaikan dengan segera, negara-negara pengimpor produk ini, seperti Amerika dan negara di Eropa, bisa bereaksi negatif. Amerika Serikat bahkan sudah memperingatkan bahwa kasus Benjina bisa membuat produk perikanan Indonesia berpotensi diboikot.

Pemerintah seyogianya segera mengusut semua yang terlibat kasus ini, termasuk pejabat yang selama ini menutupi kasus ini. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mensinyalir ada uang bulanan yang mengalir ke para aparat. Kasus Benjina merupakan pil pahit. Pemerintah harus menyelidiki kasus serupa di banyak perusahaan perikanan. Sebab, saat ini ditengarai masih banyak praktek perbudakan terjadi di industri perikanan. Pemerintah harus mencegah terulangnya praktek perbudakan di sektor perikanan. Jika tak ditangani secara serius, kasus ini bisa menjadi mimpi buruk bagi Indonesia.

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

4 menit lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

8 menit lalu

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

Drama dengan tema perjalanan waktu seperti Lovely Runner memiliki daya tarik tersendiri

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

9 menit lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

12 menit lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

12 menit lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

17 menit lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

18 menit lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

20 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

Menurut Gregoria Mariska Tunjung, meski tidak menyalahkan netizen yang dia sebut itu, namun cuitannya mempengaruhi mentalnya.

Baca Selengkapnya

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

22 menit lalu

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

Afgan akan menjadi salah satu penyanyi Indonesia yang akan memeriahkan konser Hitman Returns: David Foster & Friends Live in Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

22 menit lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya